Ruangan kamar pengantin yang dihiasi bunga-bunga segar ala ratu-ratu dalam dongeng menambah suasana romantis.
Tirai jendelah yang melambai kesana sini memberi suara diantara kesunyian dua anak manusia yang baru resmi menjadi sepasang kekasih halal.Salwa yang sedari tadi duduk ditempat tidur asyik dangan buku ditangannya.dengan sekali-kali melirik azzam yang duduk didepan laptopnya,disisi tempat tidur yang lainnya.
Seperti ada jarak yang jauh sekali diantara mereka.tidak tau siapa yang akan memulainya lebih dulu.
Bahkan posisi seperti ini sudah berlangsung sejak makan malam tadi.mungkin sudah hampir tiga jam mereka dalam kebisuan.***
Azzam sedari tadi sudah gelisah asik memutar badannya kesana sini.suara gesekan tubuhnya diseprei kasur pun terdengar oleh salwa yang sesekali menatap dengan wajah terlihat aneh.Yang pada akhirnya azzamlah yang harus memulainya dulu.sebab sebagai seorang imam dia harus bisa menjalankan kewajibannya membawa rumah tangga mereka kedalam ridhaNya Allah.
".salwa???? Suara azzam terdengar begitu lembut.
"Iya mas,seketika salwa memalingkan wajahnya kearah azzam,seperti nya salwa sudah mulai susah bernafas.mendengar sapaan azzam ditengah keheningan seperti ini.
"Kamu perna berfikir tidak kalo sebenarnya kita ini sudah sering bertemu sebelum hari ini"??
"Maksud mas apa"??salwa menaikkan alis matanya bingung.."Iya mas sudah mengenal mu sejak masi kuliah"?
"Kuliah??????salwa tambah bengong
"Ingat tidak laki-laki yang perna bertanya padamu tentang kamu yang selalu menundukkan pandangan didepan pria"..Salwa memutar-mutar matanya mengingat kejadian yang sudah sangat lama itu"tiba-tiba matanya membulat sepertinya dia ingat sesuatu.
"Orang yang tanya sama salwa tentang wajahnya yang tidak enak dipandang itu ya mas???
Salwa bertanya pada azzam dengan wajah penasaran."Dengan senyum yang sangat khas seorang azzam .dia menanggukkan kepalanya.
"Sejak saat mas mendengar jawaban dari mu salwa.mencari dan terus mencari,bagaimana adab laki-laki dan perempuan itu sebenarnya dalam islam."Mas belajar dibanyak tempat termasuk paman jalal.dia juga bingung melihat perubahanku.aku yang dulu hanya bisa menghabiskan uang papa dan mama kini mulai banyak belajar agama.
"Kamu tau salwa??
Azzam menggeser tubunya menyandar ditempat tidur.salwa yang dari tadi sibuk dengan bukunya perlahan ia tutup dan mulai mendengarkan cerita azzam dengan seksama."Mas yang awalnya belajar agama hanya untuk mendekatimu,seiring berjalannya waktu niat itu hilang begitu saja walapun tidak mas pungkiri bahwa kerertarikan mas padamu itu masi ada.
Sampai akhirnya begitu banyak kejadian yang tidak terduga sama sekali didalam perjalan hijrah saat itu***
Flashback on27 maret 2014
Sepulang dari kampus rencananya azzam akan langsung pergi kerumah ustadz zakaria.setelah semua yang dirasa telah masuk kedalam tas azzam bergegas keluar kelas,langkahnya terlihat terburu-buru sebab sebelum zuhur ia harus sudah sampai,sebab hari ini jadwal dia membuka acara pengajian.Untuk sesaat kakinya terhenti matanya memandang lurus kearah kelas yang ada disebrang taman.tampak seorang wanita dengan hijab merah mudah sedang tersyum dan bercerita dengan gadis tak berhijab yang disebelahnya,bibirnya menyunggingkan senyum ada rasa bahagia dihatinya...
Kemudian dia tersadar lagi jika matahari semangkin tinggi..
Sebuah sedan berwarna hitam melaju dengan kecepatan tinggi menyusuri jalan kota gudeg itu.
Melihat ekspresi lelaki yang ada dibalik kemudi seperti banyak kecemasan disana.Tiba-tiba ponselnya berdering berkali-kali,sekilas ia lirik dilihatnya nomor tidak dikenal.dipalingkan lagi wajahnya lurus kedepan melihat jalan raya.lagi-lagi ponsel itu berdering ini untuk yang kelima kalinya..tapi azzam masi aja acuh..tidak ada perasaan apa-apa saat itu.
Saat mobil itu akan mulai masuk kedalam gang perumahan.ponselnya kembali berdering kali ini dari paman jalal.baru kali ini ada rasa cemas yang mengglayuti hati azzam.diraihnya ponsel itu dengan tangan sebelah masih dikemudi.
"Assalamualaikum paman...
Azzam menyapa pamannya.
"Kamu dimana???suara lelaki disebrang sana terdengar cemas
"Aku lagi jalan mau kerumah ustadz zakaria..
"Kembali sekarang kerumah azzam..suara paman seperti terputus-putus.
Ada kebingungan yang melanda tubuh azzam
"Tapi apa yang terjadi paman???azzam mencoba mencari tau..
"Nanti kita jelaskan dirumah.cepat kamu kembali semua udah menunggumu"..
Lalu sambungan itu terputus.
Tapat saat azzam berada di depan kompleks perumahan ustadz zakaria.dia berhenti sejenak lalu meletakkan kepalanya dikemudi.diiringi dengan tarikan nafas panjang.sepertinya ada angin yang masuk tiba-tiba membuat dadanya susah bernafas.Hatinya mulai gelisah entah kenapa jarak antara rumah ustadz zakariah kerumahnya terasa begitu jauh.pandangannya masi lurus kedepan fokus pada jalanan yang terlihat lengah disiang hari."suara adzan djuhur terdengar dari masjid yang ia lewati.ada yang aneh hatinya terasa sakit saat mendengar seruan adzan tersebut,ada apa sebenarnya azzam pun tidak tau.kepalanya dipenuhi dengan begitu banyak pertanyaan yang hanya bisa dijawab saat ia sudah tiba dirumah.
Bahkan niatnya untuk shalat djuhur dimasjidpun urung dilaksanakan.mengingat pesan yang disampaikan oleh paman jalal.sedan hitam itu kini telah berada didepan komplek perumahan.tidak seperti biasanya satpam kompleks yang biasa berjaga didepan gerbang tidak kelihatan sama sekali.dan pada akhirnya kegelisahan,pertanyaan,kebingungan azzam mulai sedikit terjawab,saat sedan itu terus meluncur melewati satu persatu rumah yang berada dideretan kompleks .sebuah bendera kuning melambai-lambai seperti memanggil azzam,dari sebuah rumah yang memiliki gerbang yang cukup tinggi.sudsh dapat terbaca apa yang ada dalam pikiran azzam.walaupu ia belum tau siapa yang berada didalam.
Sedan hitam itu kini telah terpakir persis didepan rumahnya.azzam keluar dengan pikiran kacau.dipandangnya sekeliling nya semua orang yang dikenalnya.semua sahabat dan teman-teman orang tuanya.semua mata memandang azzam dengan rasa iba.azzam yang sadar atas apa yang terjadi dirumah itu.berlari kedalam rumah.ia ingin memastikan siapa yang telah dijemput oleh Sang Maha Pencipta.belum sempat tubuhnya masuk kedalam rumah azzam sudah anbruk didepan pintu.tubuhnya gemetaran,air matanya tak lagi sanggup ia bendung.bukan lagi gerimis tapi badai telah menghempas tubuhnya jauh kepulau terpencil,,sebab kini dia hanya sendiri.kedua orang yang sangat ia cintai telah terlebih dulu pergi meninggalkannya.
Kedua orang tuanya kini telah terbujur kaku dihadannya dengsn kain putih yang menutupinya.paman jalal yang menyadari keponakannya itu sudah tiba,,langsung menghampiri..
"Kamu yang sabar ya nak..!!
Paman jalal mengusap punggung keponakannya itu dengan lembut.mencoba meringankan beban azzam.
"Tapi paman ini tidak adil....
Kenapa Dia harus mengambil keduanya.azzam menangis sejadi-jadinya kaki kedua orang tuanya.
"Azzam..dalam keadaan apapun kau harus tetap sadar bahwa keyakinanmu pada-Nya tidak akan berkurang.bukan malah murka pada-Nya sebab Dialah pemilik kehidupan ini."Maaf paman...mengetahui ucapannya krliru azzam meminta maaf pada pamannya.
"Ayo nak sudah waktunya dimandikan dan dishalatkan.mendengar perkataan pamannya azzam meminta waktu.
Dipandanginya kedua wajah dihadapannya yang telah kaku.diusap wajah ibunya dengan lembut.sambil berurai air mata"ma..kenapa mama gak nunggu azzam?,,kenapa mama buru-buru perginya?,,apa mama gak sayang azzam lagi?,,pa kenapa papa ikut-ikutan mama?,,papa marah sama azzam karena gak angkat telfon??,,katanya papa bangga liat azzam sekarang??,,tapi kenapa papa bohong..kenapa..kenapa kalian pergi tanpa kasi kesempatam untuk aku minta maaf ,,kenapa ma??,,kenapa pa??,hiksss..hikss
Air mata azzam tumpah mrmbasahi wajah ibunya yang kini tak sanggup lagi menjawab semua pertanyaan anak semata wayangnya itu.wajah itu hanya tersenyum dalam ketenangan.***
Kini azzam tinggal seorang diri diatas pusaran kedua orang tuanya,rasanya masi seperti mimpi,ia masi tidak percaya atas apa yang telah menimpanya.dia hanya mampu memandangi gundukan tanah yang masih basah,dengan sesekali kedua tangannya mengusap nisan yang masi baru itu.hati dan pikirannya kini benar-benar hampa dan kosong,,bahkan air mata yang tadi tumpah kini tak mampu lagi keluar,tubuhnya seperti mengeras benar-benar hancur.Semburat awan kemerahan menghiasi langit,burung-burung sudah kembali kesangkarnya,ini menyadarkan azzam jika hari akan gelap.dalam keheningan suara jangkrik yang terdengar dari sela-sela rerumputan disekitar makam menambah suasana semangkin menyayat hati azzam.
"Ma,pa.... azzam pulang dulu,azzam berpamitan pada kedua orang tuanya lalu melangkah dengan gontai diantara keheningan senja yang membelenggu jiwanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunduknya Senyuman
SpiritualAku juga seorang muslim meski sudah menjalankan kewajibanku menutup aurat,tapi masi saja ada ketakutan dalam diriku,yaitu ketertarikan terhadap kaum Adam. kadang aku tak ingin membayangkan rasa ketakukutan itu apalagi ucapan Abah yang selalu membuat...