🌸Abiya Al-hanif

3.3K 132 0
                                    

Setelah shalat subuh ,seperti halnya hamba yang ingin merayu sang pemilik hidup ini ,
Kubersimpuh dihadapannya"
Berharap yang terbaik untuk dua jiwa malaikatku,"abah dan umi"

Dalam keheningan subuh , yang dingin ini kubuka lembaran kitab-Nya ...tak terasa air mataku menetes sembari mengalunkan ayat-ayatnya..

Aku tidak tau kenapa dada ini terasa sesak,merasa jiwa ini paling kotor dihadapan_Nya,,,beribu-tibu kali aku memohon ampun menghilangkan kegelisahan ini...

""Ya Allah jika Engkau ingin menghukumku..hukumlah jiwa yang kotor ini agar segala kegelisahan ini hilang ,,sesungguhnya hambamu ini tak berhak mendapat pengampunanmu..
Air mata ini menetes perlahan meleburkan kegelisahan dihatiku....

                           ***

Matahari sudah mulai tinggi dan hangatnya terasa meski kututup dengan baju gamis hitam lengkap dengan hijab bunga dengan aksen merah muda...

Yahh.. merah muda memang warna kesukaanku.....
"Salwa.... suara umi terdengar dari arah pintu...aku memang tidak sempat izin kepada umi ...
"Kata abah,umi sedang shalat duha,,,alhasil suara itu menghentikan langkahku yang sedikit terburu-buru..

Umi melambaikan tangannya tanda aku harus menghampirinya..
Kucium tangan umi sambil teesenyum"maaf umi ,salwa terburu-buru nanti ketinggalan bus kekampus...
"Kenapa tidak pakai supir saja nak..
Jawab umi"..
Tidak umi salwa lebih suka berbaur pada orang banyak...

"Baiklah salwa kamu harus sarapan dulu..
"Iya umi nanti dikampus....

"Assalamualaikum umi...
Waalaikumsalam salwa ....
Aku melangkah smabil melambaikan tangan umi

aku sudah berada didalam bus...Hari ne penumpang bus cukup ramai dari anak sekolah sampai para pekerja kantor ...dan mungkin mahasiswa sepertii aku...
15 menit berlalu aku sampai digerbang kampus...

Sebuah bangunan yang berdiri kokoh menciptakan manusia-manusia yang luar biasa ....
dengan dedikasi seorang pengajar yang tulus memberi ilmu demi keberlangsungan pendidikan dan moral setiap manusia ...

Sebuah ajaran yang telah dibawa  Rasullah bahwa kita harus bisa berubah dari jaman kebodohan kejaman yang berilmu pengetahuan seperti sekarang ini..

Langkahku terhenti disebuah pintu digedung pasca sarjana...
Suara seseorang yang sudah aku hafal ada disana ,,ica dia sedang berorasi dengan para lelaki menebarkan butiran cerita yang entah apa kebenarannya...

Sebuah kursi disudut ruangan adalah milikku.
"Assalamualaikum...
Tiba2 saja suara itu mengejutkanku serasa aliran darahku dan nafas berhenti diantara diafragma.
."waalaikusalam jawabku sambil melihat kearah suara itu berasal...

Dia adalah Abiya al-hanif seorang laki-laki dengan segudang prestasi dikampusku ....dia juga baik dari segi agama ,dia seorang anak dari kiayi disalah satu pesantren ternama diyogyakarta...
Entah kenapa ada rasa yang aneh setiap kali aku mendengar nama abi,,,,

Jangankan namanya,,,suaranya saja sudah membuatku mau pingsan....jangan tanya lagi apa aku perna berbicara padanya...

Ooo itu sungguh mustahil,,seperti halnya aku yang menjaga pandangan begitu juga abi dia sangat paham tentang syariat Islam...

"Maaf..salwaa..abi mulai berjalan kearahku...
YaAmpun salwa tenang...tenang... hatiku mulai tidak karuan

"Ini pak ali kemarin menitipkan hasil revisi kamu,,kata pak ali tinggal dapat tanda tangan dari dia aja.."tapi pak ali harus pergi kesingapura,anaknya lagi sakit ...

Abi menyodorkan tumpukan berkas padaku...
Sedang aku hanya diam mematung seperti manekin didepan toko..

Paham dengan keadaan ku  abi meletakkannya diatas kursi pas disampingku....
Aku sempat mencium aroma farfumnya itu seperti citrus...
MasyaAllah gumamku..

Tanpa kusadari abi mendengarnya....

Hmmmm gumamnya... dia sambil mengangkat kepalnya melihatku...

Langsung saja aku dibuat kelabakan.
"Tidak abi....aku cuma mau bilang terimakasih..jawabku sekenanya..

Abi berlalu dari hadapanku..
"YaAmpun salwa istighfar batinku..inget dosa salwa.

Abi POV

.Aku melihat salwa melangkah dengan indahnya keruangan kelas "gamis hitam  dengan hijab bunga yang syar'i...

Melihatnya Terus Memacu  jantungku jauh diatas normal....
Dia Salwa almeera malik "
Sosok wanita yang sudah jadi alasan kenapa aku memilih s2 psikologi,,sungguh sangat tidak nyambung dari jurusan awalku yang manajemen bisnis.

Mungkin ini yang namanya cinta
Ahhh... bicara soal cinta sudah buatku gusar.

Hari ini aku ada alasan harus bicara kepada salwa..untung saja aku bertemu pak ali kemarin di parkiran kampus dan menitipkan berkas revisi salwa..

Orang yang selama ini hanya mampu aku pandang dari kejauhan kini aku mengucapkan salam padanya"assalamualaikum salwa...
Sepertinya dia terkejut dengan salamku itu terlihat dari cara dia memutar kepalanya begitu cepat...

Aku menyerahkan hasil revisi itu dan menjelaskan bahwa pak ali masi disingapura...

Ku lihat salwa hanya mematung entah takut  atau terpesona dengan ku...
Heheeee....itu hanya hanyalanku saja...
Melihat ekspresi salwa yang tak tau apa maunya.aku meminta izin meletakkan nya dikursi tepat disampingnya ...karena posisi meja salwa ditutupi tubuhnya"

.saat aku menunduk samar-samar aku mendengar suara bergumam "MAsyaAllah...
Entah aku yang sala dengar atau salwa salah bicara.

..saat  ekspresiku penuh tanda tanya ..salwa buru-buru mengucapkan terimakasih dan tersenyum simpul .
Aku masi bisa melihatnya walaupun wajah salwa tertunduk

Kemudian aku berlalu dari
hadapannya...
"Ada rasa lega disana karena momen ini yang aku tunggu-tunggu selama ini.mungkin ada 5 tahun.

Tunduknya Senyuman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang