"Tiada sehalai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya" (Al-an'am:59)
Kadang Allah membiarkan kita jatuh sebab ada sesuatu yang berharga dibawah sana yang harus kita temukan.
Begitulah dunia berjalan sesuai dengan skenario yang telah Dia tulis sebab sekeras apapun kita berlari dari duka itu tetap saja ia akan terbang menghampiri kita.
Gundukan tanah makam itu belum kering begitu juga duka yang dirasakan pria yang sedari tadi duduk bersimpuh diantara dua nisan yang bertuliskan dua nama orang yang dia sayangi.
Ini sudah 40 hari setelah kepergian kedua orang tua azzam,semua orang sudah berupaya untuk menghibur hati azzam tapi sepertinya ia masi mau tidur dalam mimipinya yang berselimut duka,
Mata itu masi saja basah dengan air mata,entah sudah brapa kali ia mengucapkan kata maaf sejak ia melihat kedua orang tuanya telah tertidur untuk selamanya.
"Maaf ,ma pa mungkin azzam sudah menjadi anaknya lemah beberapa hari ini"..
Tapi azzam janji kalau azzam akan bangkit...kini azzam sepertinya sadar bahwa kehidupan telah menantinya..
Hari ini ia meninggalkan makam dengan hati yang lebih tenang ,awan duka sudah tak begitu terlihat dari wajah nya ,wajah khas seorang pria jawa.***
Setelah mendengarkan wasiat dari kedua orang tuanya dari pengacara keluarga mereka.azzam memberi kuasa kepada pamannya untuk mengurus semua aset ayahnya.yang awalnya ditolak oleh paman jalal,,tapi azzam memberikan alasan yang cukup meyakinkan ustadz jalal jika keponakannya itu akan bangkit sendiri tanpa sentuhan harta sepeninggal kedua orang tuanya."Baiklah azzam paman terima kuasamu,,tapi kapan pun kau meminta ini semua kembali..
Hari itu juga paman akan berikan padamu"kata ustadz jalal sambil mengusap kepala azzam..
"Terimakasih paman"..azzam tersenyum,,yah sepertinya senyum itu telah kembali .Saat hari telah memberikan janjinya untuk cerah maka ia tidak akan mengingkarinya meskipun mendung tapi tetap setelah itu ada pelangi kan..
Azzam bergerak untuk hidupnya kini hari-hari nya penuh dengan warna -warna baru,ia keluar dari kampus yang dulu .ya kampus dimana ia bisa melihat wanitanya.tapi pekerjaannya yang banyak menyita waktu tidak memungkinkan dia kuliah seperti biasa,,azzam pindah kekampus lain yang dekat dengan coffe shop miliknya.Ya...sekarang azzam membuka coffe shop disebrang perpustakaan kota.
Kini ia telah bangkit dari tidur panjangnya,dari kehidupan yang dibangun dari kedua orang tuanya,hari ini ia mampu berdiri dengan kedua kakinya.Seperti biasa setiap hari jum'at azzam selalu pergi kemakam orang tuanya,untuk berdo'a dan sekedar melepas rindu.
Sebuah bis kota berhenti tepat dihapannya kerumunan orang berebut untuk masuk begitu juga aku,sebab ini hari jum'at aku hatus mengejar shalat jum'at setelah dari makam papa dan mama.
Entah kenapa bis hari ini terasa sesak dan ramai,suara brisik pun tak dapat dihindari.
Samar - samar aku mendengar suara kernat bis meminta maaf pada calon penumpang
""Maaf mbak sudah penuh,,lebih baik mbak naik bis selanjutnya saja!!
""Sudah penuh kali ya mas...
"Iya mbak maaf ya...
"Ooo iyaa terimakasih..Lalu bis berjalan meninggalkan gadis itu,,dari jendela bis aku melihat keluar siapa sebenarnya gadis itu.dan ternyata dia adalah salwa,aku terkejut dan jujur seperti ada angin rindu yang berdesir dihatiku..
"Tapi cepat-cepat aku mengucapkan istighfar""Itulah untuk pertama kalinya aku bertemu salwa setelah satu tahun aku keluar dari kampus.
Kucari-cari nomor kontak teman-teman yang masi kuliah dikampus yang lama.akhirnya aku menemukan nomor sarah dia teman satu kelas salwah..***
Kesokan paginya aku bertemu dengan sarah lalu menitipkan sebuah buku berjudul hijrah dan pin emoticon senyum.kenapa hijrah karena sekarang aku lagi proses menempuh jalan panjang itu.dan senyum dari wajah seorang gadis yang selalu menjaga dirinya dari kaum adam.
"Kenapa tidak langsung dikasih ?tanya sarah menyelidik."
"Ahh aku belum brani bertemu dengan salwa""azzam menggaruk-garuk kepalanya.
"Maksudnya??..sarah menaikkan alisnya tidak paham..
"Sudahlah berikan ini pada salwa sesuai dengan yang aku katankan ."nanti aku kasih late sama cake coklat gratis buatan ku dech.."ujar azzam sambil merayu temannya itu
"Iya..iya....tapi jangan kelamaan nanti keburu diambil orang..sarah tertawa sambil berlalu dari hadapan azzam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunduknya Senyuman
SpiritualAku juga seorang muslim meski sudah menjalankan kewajibanku menutup aurat,tapi masi saja ada ketakutan dalam diriku,yaitu ketertarikan terhadap kaum Adam. kadang aku tak ingin membayangkan rasa ketakukutan itu apalagi ucapan Abah yang selalu membuat...