Ada jiwa yang semangkin kagum pada sosok pria dihadapnnya yang sekarang telah menjadi suaminya.
Matanya berkaca-kaca perlahan membasahi pipi halusnya.Tapi azzam tidak menyadari jika wanita itu sedang menangis mendengar cerita tentang perjalanan hidupnya yang pantas diberi hadiah indah dari Allah.sebab suasana kamar yang temaram hanya diterangi dengan lampu tidur hanya mampu melihat wajah salwa samar- samar
Wajah itu semangkin indah ketika cahaya rembulan masuk melalu cela-cela jendela yang memang terbuat dari kaca.Malam peŕtama mereka habiskan dengan bercerita berbagi rasa yang selama ini hanya menjadi rahasia hati azzam seorang diri..
Salwa menyeka air matanya.lalu memalingkan tubuhnya kearah azzam.
"Mas...azzam menoleh kearah salwa..
""Jadi mas sudah tau kalau abi akan menghitbahku setelah ia selesai S2 nya.??salwa memberanikan diri bertanya pada azzam.
"Iya... mas tau sejak pertemuan kalian di caffe ,,diam-diam mas melihat kalian bicara sangat serius disana ,,saat itu mas bisa melihat raut kecewa diwajahmu salwa...
Tapi setelah mas tunggu berapa lama tak kunjung juga kau dikhitbah oleh abi..
Jadi mas berani menghitbahmu melalui ustadz jalal.Mungkin ini sudah takdir dari Allah mas...
Seseorang yang selalu aku sebut namanya dalam do'a tidak menjadi jodohku.
Tapi ditempat lain ada orang yang selalu terjaga menyebut nama ku...lagi-lagi salwa terharu dengan kisah mereka,Allah tau salwa kenapa kita ditakdirkan untuk berjodoh,mungkin karena mas sudah perna menyentuh mu saat kau sedang sakit dulu,itulah sebabnya Allah tidak ingin jika ada orang lain yang menyentuhmu,cukup satu orang saja,karena Allah tau apa yang kita butuhkan.
"Sudah larut malam kamu harus istirahat salwa....!!azzam melihat kearah istrinya yang sedang bersandar ditempat tidur..
"Baik mas,,salwa mengiyakan perintah dari suaminya..
"Mas mau tahajud dulu baru lanjut tidur...azzam beranjak dari tempat tidurnya..
"Spontan salwa pun ikut bangkit dari tempat ia tidur...
""Kamu mau kemana salwa..tanya azzam sambil mengerutkan keningnya bingung salwa kan sedang libur.."Mau nyiapin sajadah untuk mas azzam..
Tidak...tidak... kamu istirahat aja ya..mas bisa kok sendiri,kamu itu gak capek dari tadi pagi belum istirahat..
Salwa hanya menganggung-ngangguk kan kepalanya bukan karena takut pada azzam tapi tubuhnha tiba-tiba kaku saat azzam memegang kedua lengannya dan mendorong tubuh mungil itu ketempat tidur..Suara malam yang menemani mereka bercerita menyiskan rasa yang harus diakui oleh salwa,pria itu mampu merubah hati nya yang semula hanya memberikan tempat untuk adam nya Abiya Al-hanif sepertinya kini telah berbalik arah mengosongkan hati itu untuk lelaki yang kini telah menjadi suaminya..
Diam-diam salwa memandang wajah azzam yang sedang khusuk dalam do'a berkomunikasi dengan Tuhan nya.
Wajah azzam mampu membuat salwa tak mau berkedip garis-garis wajah nya begitu sempurna.untuk pertama kalinya salwa meliahat azzam untuk waktu yang cukup lama,sebab wajah itu semangkin terlihat aura ketampanannya jika semangkin lama dipandangi,""Hmmmm...belum tidur..
Tiba-tiba salwa tersentak kaget tidak sadar jika pria yang sedang dipandanginya kini tepat berada didepan wajahnya hanya berjarak beberpa inci saja.
"Salwa yang kaget hanya mampu ber ooo ria...
"Ehh iya mas ini uda mau tidur..
"Sudah malam kamu harus istirahat salwa..ucap azzam dengan lembut sambil mematikan nada ponselnya..Salwa hanya sesekali melirik kearah Azzam diantara kegelapan malam,pria itu begitu tenang seperti benar-benar melepaskan beban hidup ini walau hanya untuk sesaat.
Perlahan salwa memejamkan matanya lalu keduanya berkelana dalam mimpi mereka masing-masing.***
Udara pagi begitu sejuk,,bagi siapapun yang melewatkan waktu subuh dan terbitnya matahari pasti akan sangat merugi sebab disanalah kuasa Allah benar-benar terlihat diantara gelapnya malam beranjak perlahan semburat cahaya mentari menerangi seluruh bumi Allah ini.Azzam yang selepas subuh sudah berlari keliling kompleks memberi salam pada setiap orang yang dijumpainya,sudah banyak mendapatkan pahala dengan senyum ramahnya.selain itu ia juga ingin lebih mengenal lingkungan tempat istri dan mertuanya tinggal..
Saat hari sudah mulai terang azzam kembali kerumah,,keadaan rumah masi terlihat sepi,saat dia pergi tadi salwa masi terlelap sedang ayah mertuanya di masjid ujung komopleks..
Yang terlihat hanya para pekerja rumah yang mulai menjalankan tugasnya masing-masing,ada yang merapikan taman,mencuci mobil dan pak satpam asik memutar-mutar kamera sisi tv yang ada didekat gerbang.."Ada yang gak beres pak??tanyaku..
"Gak tuan hanya ngecek saja..
Oooo..saya masuk dulu ya pak..
Baik tuan,,satpam itupun kembali memutar cd yang ada di layar monitor sambil sesekali menyeruput kopi hitam yang ada ditangannya."Assalamualaikum....azzam memberi salam saat kakinya melewati pintu yang khas dengan ukiran jawa itu..
"Wa'alaikumsalam..jawab abah dan umi berbarengan,abah duduk diatas sofa santainya sambil tangannya memegang koran,,sedang umi yang baru datang dari dapur membawa nampan berisi teh dan pia kesukaan abi yang dibuat khusus dari daerah jogja ini."Sudah pulang nak azzam?""tanya umi sambil meletakkan teh dihadapan abah..
"Iya umi....
Aku melangkah pelan kehadapn mereka..
""Sini minum teh dulu...pinta abah.yang disambung anggukan dari umi..
"Tidak abah aku mau mandi dulu...aku menolak abah dengan sopan."Sepertinya salwa belum bangun zam..sambung umi
"Kamu harus sabar dengan anak itu zam,,abah menimpali ucapan umi,,dia itu anak kami satu-satunya jadi manja nya luar biasa,sepertinya abah mencoba menjelaskan padaku bagaimana sikap salwa."Tidak apa-apa umi biar aku ja yang bangunkan.
Umi tersenyum lembut khas seorang ibu yang sudah lama aku rindukan..Kulangkah kan kakiku kelantai dua sebuah kamar yang jelas sudah kuhafal diantara banyak nya kamar-kamar dirumah ini,,suara deretan pintu terdengar,,
Ternyata benar salwa masi tidur begitu pulas,sampai suara ayam dan burung-burung yang berkicau dipagi hari tidak didengarnya..
Kubuka tirai putih itu,pantulan cahaya mentari masuk melalui kaca-kaca jendela dan jatuh tepat diwajah salwa,..
Bukannya bangun gadis itu hanya sedikit menggerakkan tubuhnya menghindar dari silaunya cahaya..Melihat keadaan itu azzam hanya tersenyum manis melihat istrinya masi tertidur padahal hari sudah siang,,
kebanyakan harapan setiap pria setelah menikah mendapatkan pelayanan yang ekstra dari istri,seperti disiapkan baju,sajadah saat akan shalat,setelah lari pagi istri sudah berdiri didepan pintu menyambut dengan handuk dan air putih,setelah itu disiapkan air hangat,lalu secangkir teh dan roti isi selai kacang dan koran disampingnya.
Tapi sebenarnya menikah bukan hanya tentang itu semua,tapi ibadah kepada Allah, cinta,rasa, kasih sayang dan bagaimana sama-sama berpegengan tangan untuk menuju jannah nya Allah.
Azzam mendekati wajah istrinya,untuk beberapa menit lamanya dia hanya memandangi wajah itu dengan tersenyum dan berkali-kali mengucapkan syukur.betapa ia beruntungnya memiliki wanita yang sempurna untuknya sebab segala khayalan pernikan itu yang menjadi kekurangannya mampu di kerjakan sendiri ia sudah terbiasa hidup mandiri tanpa siapapun sedang salwa yang hidup manjadi putri satu-satunya mungkin hanya perna memegang gelas dan piring ketika makan saja.yang dibutuhkan azzam bukan seorang wanita yang ahli dalam pekerjaan rumah tangga tapi dia yang mampu memberikan rasa nyaman dihatinya yang telah lama hampa tanpa kasih sayang.
"Bi...bida......azzam dengan lembutnya mengusap pipi salwa membangunkan nya..
Bangun bi...udah siang tu,matahari uda tinggi,udah masuk duha ini loh..,masak mau sampe juhur baru bangun..
Azzam kembali mengusap pipi halus salwa....
"Bida...........dengan sabarnya azzam menggil salwa
Barulah sepersekian menit kemudian salwa merespon, ia mulai menggerakkan tubunya,,perlahan matanya dibuka,,bukan tidak terkejutnya salwa ketika melihat wajah azzam tepat berada didepannya bahkan suara nafas azzam mampu didengar salwa.."Sontak saja dengan nyawa yang yang belum terkumpul salwa buru-buru duduk dan ""auhhhh ia menggerang..kesakitan sambil memegangi kepalanya.,,
Kamu kenapa bi..azzam yang melihat tingkah istrinya panik.
"Kepalanya sakit..ucap salwa sambil menundukkan kepalanya..
"Makanya bangun itu perlahan,,dipikit mas hantu apa kok tiba-tiba lompat,,sambung azzam sambil tersenyum.""Ya udah aku mau mandi aja..entah karena malu atau bingung salwa lari kekamar mandi,,
"Tapi bi.. kan mas dulu yang mau mandi baru pulang lari ....
"Udahh...aku dulu,,teriak salwa dari arah kamar mandi.Mengingat kejadian tadi azzam hanya tersenyum sambik menghirup udara segar pagi hari dari balkon,,sebenarnya ini udah hampir siang bagi azzam tapi untuk salwa ini masi pagi.
Biarlah kami membangun cinta itu dengan cara kami sendiri tanpa mengurangi kesucian cinta itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunduknya Senyuman
SpiritualAku juga seorang muslim meski sudah menjalankan kewajibanku menutup aurat,tapi masi saja ada ketakutan dalam diriku,yaitu ketertarikan terhadap kaum Adam. kadang aku tak ingin membayangkan rasa ketakukutan itu apalagi ucapan Abah yang selalu membuat...