.
.
.
Peringatan dari sang kepala keluarga datang juga. Ia membaca sekali, dua kali, lalu meletakannya di atas ranjang. Bukan pertama kali George Harcourt mendapatkan surat semacam itu, dan ini bukan pula menjadi yang terakhir. Isinya cukup ringkas dan formal, terbilang terlalu formal untuk korespondensi antar saudara. Yang lebih memberatkan hati, sang pengirim juga meminta balasan 'sesegera mungkin', langsung dari tangan George. Sang pengirim menginginkan—atau lebih tepatnya menuntut— suatu laporan.
Arthur Harcourt takkan mengirim surat secara langsung pada adiknya, George, apabila tidak dirasa perlu. Kabar soal tumbangnya George akibat birahi pasti sudah sampai ke telinganya; mungkin dari surat Viscountess Harcourt yang bersifat pencemas. George tahu bibinya tidak bermaksud buruk, dan ia juga tak bisa mencegah kerabatnya untuk memberitahu keluarga kejadian naas itu. Selama bernaung di bawah atap rumah ini, ia menjadi tanggung jawab sang Viscount yang baik hati.
Pada akhirnya, peringatan dari Arthur Harcourt kepada sang adik menjadi tak terelakkan.
Sama tak terelakkan dengan perkembangan reputasi Harcourt beberapa hari ini.
Meskipun fakta menyeramkan bahwa ia diserang di suatu bar murahan belum tersebar, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa George Harcourt absen dengan misterius. Ia tak hadir beberapa waktu dari acara dan pesta-pesta yang telah ia setujui untuk datang, baik itu undangan makan santai di suatu keluarga tak terkenal maupun pesta besar seorang politikus. Viscount dan Viscountess Harcourt beralasan bahwa ia terserang batuk hebat, tetapi Harcourt terlanjur tampil dengan begitu sehat di Dew Garden sebelum ia menghilang. Yang memberatkan, ada saksi yang menangkapnya berbicara dengan seorang Michael Blake di koridor, dan mereka tampak 'begitu intim'.
Soal batuk hebat ini bisa dipercaya dan bisa tidak. Sulit untuk tidak mengarang sesuatu yang menarik kala melihat Harcourt dan Blake, yang masing-masing menarik untuk digosipkan, terlihat berdua di koridor.
Dalam hal ini, sekali lagi ia telah ditolong Henry Codrington.
Acara pertama setelah Harcourt 'sembuh' dari batuk hebatnya adalah pesta kebun tahunan. Harcourt sendiri datang dengan kesiapan menghadapi stigma, tetapi sang earl yang juga menjadi tamu di sana membantunya. Ia menghampiri Harcourt dan menyatakan kelegaan akan kesembuhan omega itu. Yang lebih mencengangkan, pria itu menampakkan ketertarikan nyata pada sosok yang biasanya dia abaikan, seperti mengajak George berdansa satu kali lebih banyak dari yang seharusnya, atau membawakan gelas dari ruang kudapan dan minuman, dan semua juga bisa melihat keintimannya itu! Nilai Harcourt yang sempat turun akan kejadian itupun kembali stabil, ditopang oleh niat baik dan manuver Codrington.
Bantuan tidak diminta, tetapi tak bisa disangkal bahwa Harcourt tertolong. Setidaknya, laporan pada sang kakak tidak akan berisi terlalu banyak cela.
.
.
"Mana yang lebih cocok?"
Di taman, di bawah pohon elm yang sejuk, Harcourt tengah membaca koran ketika Catherine Harcourt datang membawa dua topi jalan-jalan. Di bagian kiri adalah topi biru berhiaskan burung kecil dan dedaunan imitasi serupa boxwood, sedangkan di bagian kanan adalah topi bertepi lebar yang disemat dengan mutiara kecil dan bulu-bulu putih. Wajah Cathy kesulitan, seakan pilihan topi akan menentukan sesuatu yang sangat penting di masa depan.
"Maggie bilang yang biru lebih manis, tetapi ibu bilang yang bertepi lebar akan membuatku lebih dewasa. Mana yang lebih menawan?"
"Menurutku sama saja. Pakai saja yang kau sukai, atau cocokkan dengan gaunmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Breeding Ground [Victorian Omegaverse/NOW ENDING]
Romance[OMEGAVERSE BL, VICTORIAN ERA] #1 OMEGAVERSE . . Ini adalah cerita tentang zaman Victoria, di mana manusia terbagi menjadi alpha, beta dan omega. Di kalangan bangsawan, seorang pria omega adalah harta yang tak ternilai. Setelah bertahun-tahun tampil...