Breeding Ground 10

3.8K 623 40
                                    

Breeding Ground 10

Seminggu setelah kejadian di Hyde Park itu, Catherine Harcourt melewati musim kawin untuk pertama kalinya dan telah resmi menjadi alpha. Perkembangan berlangsung buruk, dan ditambah yang tak kalah buruk, beritanya menyebar ke seluruh penjuru London, bahkan masuk ke dalam koran sosialita. Seorang wanita alpha jarang terdengar, jauh lebih jarang dibanding laki-laki omega, sehingga hal itu layak ditulis dalam perkamen.

Tidak ada yang bisa ditutupi ataupun disalahkan. Berabad-abad tahun yang lalu, seorang wanita alpha bisa menyalahkan kondisinya sebagai kutukan seorang Santo atau setan neraka, atau kejahilan seorang penyihir, atau takhayul-takhayul lain yang biasa mengisi daratan Albion, tetapi manusia modern di abad sembilan belas tidak memiliki pegangan seperti itu. Sudah lama sekali dibuktikan bahwa permasalahan alpha, beta, dan omega hanya soal tubuh. Ia bersifat biologis, sama wajar dengan rambut yang ada di kepala.

Catherine tidak bisa menyikapi perubahan dalam dirinya kecuali dengan menangis, dan merasa malu, dan kembali menangis. Awalnya dia menyalahkan diri sendiri, lalu orangtua yang melahirkannya dengan tubuh seperti ini, dan setelahnya ia menyalahkan George.

"Aku tak mau melihatmu!" Dari balik pintu kamar terdengar bunyi pecah yang berisik. Sepertinya sang penghuni melemparkan vas atau gelas tepat ke arah pintu. "Semua salahmu! Katanya wanita akan menjadi alpha apabila ada laki-laki omega di keluarganya. Jadi ini pasti ulahmu!"

Tentu saja itu tuduhan tak berda­sar, tetapi George menghormati sepupunya itu dan pergi tanpa kembali mengetuk pintu. Tussies-mussies, buket bunga yang sengaja dirangkai untuk Catherine, golde­nrod, daisy, dan geranium yang dirangkai menjadi buket kecil, ia berikan pada pelayan pribadi Catherine. Pelayan itu masih baru dan berstatus beta—pelayan lama Catherine yang berstatus omega jadi diberhentikan karena tidak bisa lagi menjalankan tugas untuk majikan­nya yang alpha.

.

Merapat di ruang santai, orangtua Catherine terlihat begitu sedih dan kebingungan. Mereka telah berkali-kali mendengar kejadian di Hyde Park; menurut Melville dan Lady Isabella yang berada di lokasi saat itu, beberapa saat setelah berjalan-jalan, seorang gadis menda­dak tumbang. Wangi yang semerbak langsung menguar di udara—gadis yang jatuh itu adalah omega dengan musim kawin mendadak. Entah karena ia memaksakan diri untuk keluar rumah pada tanggal-tanggal rawan, atau memang waktunya mekar lebih cepat dari jadwal. Idealnya pada waktu mendekati mekar, seorang omega sebaiknya tidak banyak keluar rumah, tetapi generasi muda zaman ini memang ceroboh.

Meninggalkan Catherine dengan Melville, Lady Isabella bersama beberapa wanita beta di sana langsung bergegas menolong sang gadis yang mulai menangis karena malu dan ketakutan. Para alpha yang ada di sana menyingkir jauh-jauh, takut terpengaruh. Untunglah ada yang membawa tonik untuk diminum sebagai penanganan darurat, sehingga pikiran gadis itu bisa tetap jernih di tengah kendala, setidaknya sampai pulang. Seorang pria beta yang tampaknya kenal dengan si gadis menggendongnya ke kereta kuda dan membawanya pulang.

Cukup terkendali, mengingat kekacauan yang mungkin terjadi. Masalahnya, semua belum selesai.

Yang pertama kali menyadari keanehan di tubuh Catherine adalah Melville. Bisa dibilang pria itu menyadari dengan terlambat, ka­rena Catherine jatuh terduduk sembari memegangi tubuhnya, wajahnya memerah oleh gairah. Wangi omega yang naik ke puncak kesuburannya menarik sesuatu yang terkubur dalam sanubari Catherine—perlahan-lahan bau alpha menguar, bercampur dengan parfum lily dan mawar yang disemprotkan Catherine di leher. Gaunnya yang biru basah di bagian rok, menimbulkan bercak-bercak gelap.

Breeding Ground [Victorian Omegaverse/NOW ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang