Akhir-akhir ini saya kepikiran sequel Breeding Ground, tapi kepentok sama cerita aslinya yang masih gantung. Berhubung saya merasa bersalah kalau ini nggak dituntaskan, jadi saya tulis plot besar dari Breeding Ground ngelanjutin dari chapter terakhir sampai tamat.
Lanjutan Chapter 25:
- Flashback Simon dan George di danau Hampshire berlanjut. Simon mengajari George berenang, di mana Simon melihat George bertingkah nyaris seperti pemuda biasa. Dari pembawaan sang anak majikan, Simon menyadari kalau George sebenarnya tidak bahagia. Seluruh anak keluarga Harcourt memang tidak bahagia. Ia memikirkan soal ini dalam-dalam.
- Merasa kasihan, Simon berniat untuk setidaknya membicarakannya dengan Emily-- walau dalam hati ia tahu Emily sepertinya tidak akan melakukan apa-apa untuk melindungi dirinya sendiri. Lingkungan Harcourt yang toxic membuat Simon berpikir untuk melarikan Emily ke suatu tempat sebelum terlambat.
- Masih dalam adegan flashback, mereka berdua tidak sengaja berpelukan dalam keadaan basah dan telanjang. Untuk pertama kalinya Simon melihat wajah George yang memerah tapi yang bersangkutan langsung ditampar. George pun buru-buru pergi meninggalkan Simon di danau.
- Simon sedikit terperangah melihat ekspresi malu George yang dia anggap 'beda dengan Emily'.
- Flashback selesai. Ketika kembali ke penginapan, Simon disambut pemilik penginapan yang khawatir. Katanya ada ribut-ribut di ruangan atas. Setelah dicek oleh Simon, ternyata Arthur sudah datang ke penginapan tersebut, setelah mendengar dari warga desa bahwa George kembali membawa Simon Whiston.
- Simon belum tergerak untuk masuk. Ia menguping pertengkaran kedua saudara dari balik pintu. bahkan setelah Arthur mulai bermain fisik. Verbal abuse Arthur mengingatkan kepada mantan majikannya, ayah dari Arthur, Emily dan George.
- Dalam keadaan gila akibat emosi, Arthur meracau bahwa baik Emily maupun George selalu membuat hidupnya susah. Sang kepala keluarga Harcourt menampar George beberapa kali. Karena George tidak bergerak melawan maka sang kakak memukul semakin keras, hingga George tersungkur ke lantai.
- Simon baru membuka pintu dan berinsiatif melerai ketika Arthur menendang perut George. Terpicu oleh rasa muaknya kepada Arthur-- baik karena masa lalu maupun masa kini, Simon tampa ampun menghajar Arthur sampai yang bersangkutan terpuruk di lantai. Karena pengaruh kekerasan tersebut, Simon pun nyaris memasuki rut.
- Pemilik penginapan dan tamu lain datang untuk menghentikan Simon dengan susah payah.
- Dalam kondisi masih babak belur karena pukulan Arthur sebelumnya, George beranjak bangun dan menghentikan Simon dengan mendengkur (purring). Ia memohon kepada Simon untuk berhenti memukuli kakaknya.
- Simon pun berhenti, lebih karena bingung oleh tindakan George yang mau mendengkur padanya. Mendengkur adalah naluri Omega, yang menandakan keintiman pada seorang Alpha.
- Simon menyadari Arthur tersuruk di lantai dalam kondisi yang aneh; sambil melindungi kepalanya, Arthur meratap meminta 'Ayah' untuk berhenti.
- Timeskip ke malam hari. George dan Simon berbincang soal kejadian tadi, walau George mati-matian menghindari topik purring yang tadi ia lakukan. Keduanya mengingat sikap Arthur yang aneh, di mana ia memohon ampun pada sang 'ayah'. Mereka membicarakan tentang kekerasan rumah tangga yang menjadi tradisi keluarga Harcourt. George memberitahu Simon bahwa dulu, Arthur tidak pernah sama lagi setelah ia nyaris mati dipukuli ayah mereka.
- Kejadiannya tepat setelah skandal Simon-Emily dan Simon diusir dari Hampshire. Waktu itu, Emily dihukum habis-habisan oleh sang ayah, namun Arthur dan George yang menerima pelampiasan fisik dari hukuman Emily. Memang selalu seperti itu, di mana yang dipukuli adalah anak laki-lakinya, sebab Mr. Harcourt yang dulu tidak mau melukai Emily secara fisik-- Emily yang masih, dan selalu, diharapkan sebagai Omega oleh ayah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breeding Ground [Victorian Omegaverse/NOW ENDING]
Romance[OMEGAVERSE BL, VICTORIAN ERA] #1 OMEGAVERSE . . Ini adalah cerita tentang zaman Victoria, di mana manusia terbagi menjadi alpha, beta dan omega. Di kalangan bangsawan, seorang pria omega adalah harta yang tak ternilai. Setelah bertahun-tahun tampil...