Breeding Ground
04
.
.
Pertanyaan itu terjawab sesampainya mereka di rumah. Rangkaian bunga yang besar sudah terpajang di kamar George, menonjol di antara hadiah para pemuja lain. Mawar burgundy dengan hyacinth biru-ungu, ditata sedemikian rupa, berpita dan berenda Belgia. Dalam kartu yang menyertainya ada permintaan maaf dari Henry Codrington—pada pesta terakhir, mereka memang berpisah dengan pertengkaran hebat.
Setelah pertemuannya yang tak mengenakkan dengan Simon Whiston di rumah kaca, George bertemu earl muda itu di lorong depan pintu. Dengan emosi, alpha itu menggertak George, menyebutnya dungu dan tak bisa menjaga diri sendiri, karena sudah berkeliaran tanpa teman aau pendampingkan. Bagaimana apabila ia digunjingkan... atau yang lebih parah, dicemari seorang alpha tak diundang?
Jika saja kemarahan itu diucapkan dengan lebih sopan, George mungkin akan menerimanya, karena kecerobohannya memang fatal dan akibatnya sudah terjadi. Apalagi ia teramat yakin, bau alpha Simon Whiston yang menempel dapat dicium oleh Codrington.
Tetapi amukan Codrington terlanjur diutarakan dengan begitu mengesalkan sehingg George membalas dingin, yang semakin menimbulkan kemarahan Codrington, hingga suasana naik dan naik dan mereka hampir beradu fisik. Untunglah kedua lelaki bodoh itu masih bisa menahan diri dan lorong itu tergolong sepi, walau George yakin dunia pergaulan sudah tahu.
"Aku mengkhawatirkanmu!" kalimat itu keluar di sela-sela perdebatan, walau saat itu segera terlupakan.
George menghela napas sembari membaringkan diri ke ranjangnya yang berkanopi. Rambut sehitam jelaga menebar di atas selimut putih empuk. Meski kata-kata dalam kartu begitu kaku, tetapi buket bunga itu indah. Hyacinth biru dan ungu, suatu permintaan maaf.
Tetapi mawar burgundy itu—apa gerangan maksudnya? Apa Codrington tidak tahu arti bunga itu... yaitu kecantikan tersembunyi?
Apakah Codrington sedang menyindirnya sebagai balasan, atau alasan sebenarnya jauh lebih sederhana?
Bangun terduduk, George menatap bayangannya di cermin, Di situ ada seorang lelaki dengan kalung berkunci melingkari leher, seorang omega. Wajah dalam pantulan kaca itu semurung pahlawan Byron, tetapi tidak terlampau jelek. Setidaknya berfitur proporsional.
Bulu mata pendek, tetapi matanya berbentuk almond yang bagus. Bibirnya tidak selembut satin merah muda, namun kulit wajahnya mulus tanpa noda. Fitur yang bagus dan kurang bagus saling melengkapi, tidak lebih maupun kurang.
Yang terpenting: feromonnya. George sudah tahu bahwa wangi tubuhnya sungguh menggairahkan bagi banyak alpha.
Sembari menatap mawar tersebut, ada satu tebakan terlintas di benak. Alasan yang sederhana, tetapi George tak yakin menyukainya.
.
.
.
Hari ini Viscount Harcourt of Cultross bersama keluarga berada di opera house pada pertunjukan jam delapan malam. Harga tiket opera pada saat season berlangsung memang jauh lebih mahal, bisa dua kali lipat, tetapi sebagai gantinya banyak pertunjukan bagus dipentaskan. Pertunjukan malam mini berjudul La Sonnambula dari Bellini, bercerita tentang seorang gadis omega bernama Amina yang berjalan sambil tidur, ditemukan di kamar seorang alpha Lord, hingga ia ditinggalkan tunangan karena disangka amoral.
Itu adalah tipe cerita yang dideskripsikan Catherine sebagai 'mendebarkan', dan sudah dari awal bulan gadis itu merengek minta pergi.
Opera house itu bernuansa merah dan emas dengan atap kubah berlukis taman Firdaus. Sederetan opera box di seberang menampakkan wajah-wajah familiar. Melalui kacamata operanya, George memperhatikan mereka satu-persatu. Bangsawan ini, lady anu, pengusaha itu, berpasangan maupun lajang. Ada yang menonton, ada yang sedikit bercengkrama, ada yang mengudap dan minum anggur, serta berbagai peristiwa yang biasa terjadi di dalam gedung opera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breeding Ground [Victorian Omegaverse/NOW ENDING]
Romance[OMEGAVERSE BL, VICTORIAN ERA] #1 OMEGAVERSE . . Ini adalah cerita tentang zaman Victoria, di mana manusia terbagi menjadi alpha, beta dan omega. Di kalangan bangsawan, seorang pria omega adalah harta yang tak ternilai. Setelah bertahun-tahun tampil...