8. What If

2.8K 486 30
                                        


SEMUA mata menatap pada mereka.

Mereka, sepasang manusia yang berjalan dengan langkah classy membelah hallroom hotel ternama yang menjadi tempat seorang Jessica Park mengadakan pesta besar. Semua orang mengenali sepasang manusia berwajah rupawan tersebut. Siapa yang tak mengenal Park Chanyeol? Putera semata wayang keluarga Park yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur di perusahaan otomotif keluarganya sendiri. Dan juga siapa yang tak mengenal Bae Irene? Wanita cantik berprofesi sebagai seorang ballerina yang sering diperbincangkan di kalangan para pria.

"Semua orang menatapmu," bisik Chanyeol yang lantas membuat Irene mendongak ke arah pria itu.

Irene diam tak menanggapi. Sampai tiba-tiba Irene merasakan sebuah tangan besar yang merengkuh pinggang rampingnya lalu menarik pelan tubuh wanita itu agar lebih dekat. Irene mengernyit tak mengerti, lalu berakhir mendengus kesal saat Chanyeol kembali berbisik, "Berterima kasihlah karena aku melakukan ini agar mereka berhenti memandangmu dengan tatapan seperti itu, Bae Irene."

Beberapa menit berlalu dengan cepat. Chanyeol tak pernah melepaskan Irene barang sejenak, entah itu saat Chanyeol mengobrol dengan koleganya, atau bahkan saat Chanyeol berbincang dengan sanak saudara dan teman-temannya. Setiap ada yang menanyakan tentang hubungan mereka, Chanyeol akan selalu pasang badan dan menjawab dengan nada tegas, "We got engaged." Irene merasa kesal, tentu saja. Akan tetapi karena Irene bukanlah tipe wanita yang akan menunjukkan kepada semua orang bahwa ia sedang kesal, maka wanita itu lebih memilih diam dan menekan egonya agar tidak marah kepada pria bermarga Park tersebut.

"Where's Mrs. Jessica?" tanya Irene kepada Chanyeol karena sedari tadi ia tidak melihat kehadiran wanita paruh baya tersebut.

Chanyeol hanya mengedikkan bahu acuh tak acuh. "Aku tidak tau."

"This is your mother's party, Park Chanyeol," ucap Irene dengan nada tajam.

"So?"

"Lupakan," desis Irene. "Berbicara denganmu hanya buang-buang tenaga."

Chanyeol mengulum bibirnya sendiri untuk menahan senyumannya. Ini adalah kali pertama pria itu melihat seorang Bae Irene yang sedingin es menunjukkan rasa kesalnya. Memang bukan sesuatu yang istimewa, tapi tetap saja, tingkah Irene tersebut telah berhasil membuat kedua sudut bibir Chanyeol terangkat membentuk sebuah senyuman indah yang begitu mempesona.

Irene menghela napas, wanita itu menoleh ke segala arah hingga kedua manik matanya menangkap seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri dan mendengarkan lawan bicara di hadapannya.

Sontak, senyum Irene terulas detik itu juga. "Mrs. Jessica!" panggil Irene seraya berjalan mendekat ke arah Jessica yang menoleh karena merasa terpanggil.

 Jessica!" panggil Irene seraya berjalan mendekat ke arah Jessica yang menoleh karena merasa terpanggil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol yang melihat hal itu hanya bisa diam sambil mengikuti langkah kaki Irene di depannya.

"Bae Irene!" pekik Jessica lalu menghambur ke pelukan Irene. Jessica menatap wanita itu dengan tatapan berbinar. "Aku kira Chanyeol tidak akan berhasil mengajakmu kesini."

Venire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang