Warning: Harsh word, mature content
***
Chanyeol menarik tangan Bae Irene dengan kasar menuju kamar yang mereka tempati, ia menarik istrinya seolah wanita itu hanya barang tidak bernyawa yang tidak akan merasakan sakit. Mereka akan bertengkar hebat, terlihat dari Park Chanyeol yang memerintah Joon untuk memulangkan semua pelayan yang bekerja di mansion pria itu. Chanyeol tidak ingin ada siapapun yang mengganggu, ia ingin meluapkan kemarahannya tanpa merasa cemas akan ada orang lain yang melihat ia marah selain Bae Irene. Only Chanyeol, and his wife.
Park Chanyeol menghempaskan Irene hingga punggung wanita itu menubruk dinding kamar, Chanyeol menumpukan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri tubuh Irene, mengantisipasi jika Bae Irene berniat melarikan diri darinya. Pria itu mendekatkan wajahnya, meneliti ekspresi Bae Irene yang tetap terlihat tenang ketika Chanyeol jelas-jelas tengah marah kepada wanita itu.
"You're my wife," desis Park Chanyeol di depan wajah istrinya. "But why are you with him?" lanjutnya, mata kelam pria itu menatap tajam tepat di manik mata Bae Irene.
"..."
"Why Bae Irene?"
"That's none of ur business, Chanyeol," kata Irene dengan nada datar.
Mendengar jawaban Irene, Chanyeol sontak tertawa dengan keras, tawa yang sama sekali tidak terdengar menyenangkan di telinga Bae Irene. "Jangan menguji kesabaranku, Irene," ucapnya lagi.
Bae Irene hanya tersenyum tipis tanpa berniat menjawab.
"Kau bahkan masih bisa tersenyum, huh?" Chanyeol menyeringai. "Katakan alasanmu padaku, Irene. Kenapa kau bersama pria brengsek itu?"
"You've heard it." Irene mendongak, balas menatap manik kelam Chanyeol dengan sorot yang tidak kalah tajam. "Sehun adalah kekasihku, karena itu aku bersama - "
"BAE IRENE!" Bentakan Chanyeol memotong ucapan Irene, bersamaan dengan kepalan tangan Chanyeol yang meninju dinding yang lantas membuat Irene memejamkan mata karena rasa takut tiba-tiba menyerang dirinya. Ini adalah kali pertama Irene melihat Chanyeol ditelan amarah, ini adalah kali pertama bagi Irene melihat sosok Chanyeol yang begitu 'berbeda'.
Chanyeol mensejajarkan tatapannya dengan tatapan Irene. "You're my wife," Chanyeol mengulang kalimat itu lagi dengan penuh penekanan. "You're mine, Bae Irene." Park Chanyeol mengusap pipi Irene menggunakan tangan kanannya. "Don't you know that?" tanya pria itu dengan nada menuntut.
Harusnya Bae Irene mengangguk patuh dan mengatakan jika ia mengetahui tentang fakta bahwa ia milik Chanyeol, harusnya memang begitu. Namun sayangnya, Bae Irene lebih memilih untuk mengatakan sesuatu yang salah. Sesuatu yang membuat amarah Chanyeol semakin menjadi tidak terbendung lagi. "I'm not yours, Chanyeol," kata wanita itu dengan datar.
"You're mine!"
Bae Irene menggeleng pelan. "I'm not yours."
Tatapan mata pria itu berubah menjadi semakin kelam, menunjukkan jika amarah telah sepenuhnya menutup kedua matanya. "I'll make you mine, then," bisik Chanyeol sebelum pria itu menubrukkan bibirnya ke bibir Bae Irene. Chanyeol melumat bibir lembut istrinya dengan kasar, serakah, dan penuh akan rasa amarah. Kedua tangan besar pria itu mencengkram bahu Bae Irene, seolah ia ingin meremukkannya, seolah pria itu ingin menghancurkannya dengan satu kali cengkraman. Park Chanyeol menggigit bibir bawah Bae Irene, ia menggigitnya dengan sangat keras hingga lidahnya mencecap cairan berbau anyir yang keluar dari bibir Bae Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venire [COMPLETED]
Fanfiction[Some part are private, follow me first to read private part] "Semua ini belum berakhir. Aku, Park Chanyeol, tidak akan pernah membiarkan semua ini berakhir!" ucap Chanyeol dengan kedua mata berkilat marah. Wanita itu tersenyum dingin. "Terlambat,"...