28. Lover's Concerto

2K 365 59
                                    

BAE Irene melangkah dengan cepat menuju pintu mansion milik Park Chanyeol. Jam yang melingkar di tangan Irene menunjukkan pukul sepuluh ketika wanita itu sampai di mansion suaminya. Irene memang berlatih cukup lama di akademinya, hingga ia tidak menyadari jika langit mulai menggelap dan hari telah berganti menjadi malam.

Bae Irene tersenyum di tengah langkah kakinya. Wanita itu merasa senang karena hari ini ia menghabiskan banyak waktu dengan Sehun. Mengingat jika ia dan Sehun jarang bertemu, Sehun dengan keras kepalanya memaksa untuk menemani Irene latihan balet sampai selesai. Saat itu, Irene tidak bisa menolak permintaan Sehun. Karena sejujurnya, wanita itu merasa senang menghabiskan waktu dengan kekasihnya. Dibandingkan dengan menghabiskan waktu bersama Park Chanyeol, seorang Bae Irene tentu merasa lebih senang menghabiskan waktu dengan Oh Sehun. Berada satu ruangan dengan Park Chanyeol membuat Irene merasa terintimidasi, sedangkan bersama Oh Sehun, Irene merasa tenang dan aman.

"Kenapa baru pulang?"

Irene menghentikan langkah kakinya dengan refleks. Suara baritone itu membuat bulu kuduk Irene seolah meremang, membuat Irene lagi-lagi merasa terintimidasi dengan kehadiran suaminya.

Irene berbalik, kedua mata wanita itu menangkap Park Chanyeol yang sedang terduduk di depan piano.

Bahu pria itu terlihat begitu bidang, membuat Bae Irene ingin mendekapnya saat itu juga -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahu pria itu terlihat begitu bidang, membuat Bae Irene ingin mendekapnya saat itu juga -

"Bodoh!"

Chanyeol mengernyit. "Apa kau bilang?"

Irene menatap Park Chanyeol datar, walau sejujurnya Irene sedang mati-matian mengutuk dirinya sendiri karena berani membayangkan hal-hal yang tidak penting. Irene mengerjap pelan, kemudian ia berucap kepada suaminya. "Tidak, lupakan saja."

Chanyeol mengangguk, tanda bahwa ia mengerti. "Kenapa baru pulang?" ucap pria itu mengulang pertanyaannya. Beberapa detik kemudian, ia melanjutkan. "Aku menunggumu."

Aku menunggumu..

Kalimat itu seolah menusuk Irene tepat di jantung. Menyakitkan. Bae Irene merasakan sesal yang begitu menyakitkan ketika suaminya mengucapkan kalimat itu. Bae Irene merasa seperti wanita jahat yang tega bertemu dengan pria lain ketika suaminya sedang menunggu di rumah. Bae Irene merasa bersalah, sebuah rasa yang tidak seharusnya ia rasakan saat ini. Ayolah, bukan hanya Bae Irene yang brengsek di dalam pernikahan ini. Park Chanyeol juga memiliki tabiat yang sama, pria itu bahkan lebih pantas disebut monster daripada brengsek. Irene clearly know if Chanyeol is way worse than her.

"Kau mendengarku, Irene?"

Suara baritone itu terdengar, membuat Irene kembali sadar jika ia masih berada satu ruangan dengan Park Chanyeol. "Ya, aku mendengarmu," jawab Irene kemudian.

"Jadi, kenapa kau baru pulang?"

Irene terdiam mendengar pertanyaan Chanyeol. Wajah cantik wanita itu terlihat datar, menyamarkan otaknya yang sedang berpikir keras untuk mencari alasan paling masuk akal atas pertanyaan yang dilontarkan Park Chanyeol. Tiga detik kemudian, bibir wanita itu terbuka untuk menjawab pertanyaan suaminya. "Aku berlatih untuk pertunjukan bulan depan, Chanyeol."

Venire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang