Sei-sensei,
Seandainya Nagisa meninggalkan Luca dan memilih Reo, bagaimana?
(Sensei, tolong buat Luca menderita sama seperti dia membuat yang lain menderita. Tolong please kabulkan Sensei.)
===========.
.
"Lu-chan, apa kau punya waktu?" Nagisa mengintip masuk ke ruang kerja Luca. Luca melepaskan kaca matanya dan menutup laptopnya.
"Sebelum itu, tidak kau harus mengetuk terlebih dahulu?"
Nagisa menghampiri Luca dan menatap Luca ragu. Melihat Nagisa tampak gelisah, Luca menghela napas dan bangkit dari duduknya.
"Apa ada masalah?"
"Um...."
"Nagi?"
"Lu-chan... aku... aku ingin mengakhiri hubungan kita."
"Apa kau demam?"
"Aku tidak demam! Lu-chan, aku tidak sanggup lagi..."
".........."
"Aku tidak tahan lagi... bersama dengan Lu-chan membuatku sesak. Kau tidak mau bersosialisasi, kau begitu merendahkan orang dan tidak menghargai orang lain... kau juga selalu sibuk sendiri... kau juga angkuh dan menyebalkan... Re...Re-chan lebih baik dari Lu-chan... Re-chan menyayangi anak-anak, Lu-chan tidak begitu... Re-chan senang dan mau bersosialisasi.. Lu-chan tidak.. bahkan kau tidak sudi..."
"Nagi... Seandainya aku berlutut dan memohon, apa kau akan tetap di sisiku?"
Nagisa menggelengkan kepalanya. "Maafkan aku..."
"Tak ada yang bisa aku lakukan kalau begitu. Memaksamu di sisiku pun tak akan ada artinya. Aku mengerti, aku akan mengantarmu ke Reo besok. Sekarang sudah larut malam, kau harus istirahat."
"....... Maafkan aku Lu-chan..."
Luca menghampiri Nagisa dan membelai pipi Nagisa.
"Aku yang harus minta maaf. Selama ini kau telah berjuang, bertahan denganku. Aku sangat bersyukur atas kehadiranmu dalam hidup. Meski hanya sesaat, aku benar-benar bahagia."
"Lu-chan...?"
"Aku tidak tahu dengan apa aku harus membahagiakanmu. Aku hidup bersama suami istri yang tak punya cinta, aku tak mengerti bagaimana memberikan cinta. Tapi kau begitu hangat, bersama denganmu aku belajar banyak, aku mencoba untuk berubah namun itu tak semudah yang aku bayangkan. Aku harus memikul tanggung jawabku, maafkan aku. Pada akhirnya aku bukanlah yang terbaik untukmu."
Luca menarik tangannya dan memandangi wajah Nagisa.
"Reo akan membahagiakanmu. Ia adalah pemuda yang baik, sebagai kakak, aku bisa menjaminnya."
"Aku bisa melihat itu dari Re-chan. Lu-chan, terima kasih."
Nagisa mengecup pipi Luca dan mengucapkan selamat malam lalu kembali ke kamar.
Ketika pintu ruang akhirnya tertutup, air mata mengalir dari mata biru miliknya. Ia meraba wajahnya dan menyentuh pipinya yang basah.
"............ Seorang pria yang baik tidak akan membiarkan emosinya menguasai akal sehatnya. Seorang pria yang baik tak akan memaksakan pendapat emosionalnya... lalu apa yang harus aku lakukan? Menurut buku yang ditulis oleh Tuan James, pria yang baik harus mempunyai kontrol diri, kontrol ucapan... lalu... paragraf selanjut... apa yang tertulis di sana...."
.
.
.
"Lu-chan... aku pergi sekarang ya. Selamat tinggal."
KAMU SEDANG MEMBACA
S.S.S -2-
RandomSeandainya seishuu Series -2- Adalah perandaian singkat dan sederhana para tokoh di dunia Seishuu. Seandainya mereka menemukan ditempatkan, dan menghadapi kejadian tak terduga. ©seishuu.2017.