S.S.S -2-

Seandainya #212

Alien-sensei,

Seandainya para uke tiba-tiba berubah menjadi putra duyung (merman), apa yang akan dilakukan para seme?
============

Reo * Aki

Pooff! Dan kaki Aki pun berubah menjadi ekor ikan, ia menjadi seorang duyung.

"AKIII?!"

"R-Reo... apa yang terjadi?"

"K-Kau berubah menjadi duyung?!"

"Sepertinya begitu... ehe. Reo, bisakah kau membawaku ke bath tub...? Aku butuh air..."

"Waaahh!! Aku mengerti!" Reo pun bergegas menggendong Aki. Dan mendudukkan Aki dalam bath tub.

"Aki bersabarlah, besok aku akan menambahkan kolam renang untukmu!!"

"T-Terima kasih Reo, tapi rumah kita tak cukup luas."

"Kalau begitu aku akan beli kolam renang!!"

"Eh??"

*

Luca * Nagi

Pooff! Dan kaki Nagisa pun berubah menjadi ekor ikan, ia menjadi seorang duyung.

"Lu-chan! Tolong akuuu!"

"Nagi?! Ada apa?!"

"Lu-chan, aku berubah menjadi duyung! Lihat lihat! Ekorku warnanya pink!"

"Bagaimana bisa...."

"Uuh..."

"Nagi, ada apa??"

"Lu-chan... aku sepertinya butuh air.."

"Aku mengerti, tunggulah sebentar!"

Luca mengeluarkan ponselnya.

"Ini aku, Luca Fearbright. Aku ingin membeli samudra pasifik dan seluruh lautan di sekitar Inggris sekarang! Tidak bisa menunggu, istriku membutuhkan laut!"

"Bak mandi saja cukup!"

*

Ryou * Tokiya

Pooff! Dan kaki Tokiya pun berubah menjadi ekor ikan, ia menjadi seorang duyung.

"Waaahhh!!!!! S-senpai?!"

"ARRRGGHHHHH APA YANG TERJADI PADA KAKIKU?!"

"Fenomena apa ini..."

"Apa ini?! Apa ini?! Ap─akh..."

"Senpai?!?!"

"Na-Narufumi... aku..."

"Senpai!!!"

"Aku butuh air..."

"Tunggulah sebentar!"

Ryou berjalan menuju ke mesin penjual minuman dan membeli 10 botol air mineral lalu menuangkan sebotol demi sebotol ke Tokiya.

"Ah..."

"Senpai, bertahanlah. Aku akan mencarikan sungai terdekat."

*

Gilbert * An-Hee

"Ah! Ah! Anh! Aaah! Gil!"

"Bocah, makin lama kau makin membuatku tidak tahan lagi!"

Pooff! Dan kaki An-Hee pun berubah menjadi ekor ikan, ia menjadi seorang duyung.

"AHHH! K-Kakiku..."

"ASDFGHJKL?!?!?! APA INI?!?!?!"

"G-Gil... sepertinya..."

"BEDEBAH!!"

Gilbert mengambil ponselnya dan membuat panggilan keluar.

"Ya, halo?"

"OI ALIEN BUSUK, Kau rupanya punya nyali untuk menghilangkan lubang jalang bocahku dan menggantinya dengan ekor amis?!"

"............"

"Kembalikan sekarang juga atau kepalamu akan kuganti dengan kepala ikan."

*

Ash * Rene (Rain)

Pooff! Dan kaki mereka pun berubah menjadi ekor ikan, ia menjadi seorang duyung.
"Wah!"

"Ahaha, Rain, apa ini, kenapa rasanya aneh."

"Kakimu menjadi ekor ikan!"

"Ekor ikan...?"

"Seperti ini! Coba rasakanlah, Rene."

"Wah! A-apa ini rasanya aneh."

"Seperti inilah ekor ikan. Rene punya ekor yang cantik."

"Sungguh? Aku senang sekali! Apa Rain juga punya warna ekor yang cantik?"

"Ya, kita punya warna yang sama."

Sementara itu Ash hanya menyumbat hidungnya yang mimisan akibat dua orang pemuda kembar itu seraya mengintip dari luar kamar mandi.

"Untungnya mereka berubah saat mandi bersama. Kalau tidak, aku akan repot sekali. Tapi ekor ikan juga sangat cocok.."

*

Jevan * Arjuna

Pooff! Dan kaki Arjuna pun berubah menjadi ekor ikan, ia menjadi seorang duyung.

"Vava!!! Kaki gue jadi ekor ikan!!"

"Wah?! B-beneran?!"

"Vava, gimana nih?! E-entar gue diburu orang gimana?!"

"Nana, jangan khawatir. Gue bakal ngelindungi lo. Sementara ini lu gue bawa pulang ya!"

"I-iya deh... uuh.."

"Dada putih mulus dengan pucuk pink punya Arjuna... sungguh berkah yang hakiki."

"Gak usah cemas ya Nana, lu aman ama gue."

*

Kenzo * Randy

Pooff! Dan kaki Randy pun berubah menjadi ekor ikan, ia menjadi seorang duyung.

"Haaaah?!" 

"WHAT THE NANI?!"

"Ken! Kok kaki gue jadi ekor kayak gini sih?!"

"........."

"Ken! Lu kok diem aja sih?! Lakuin sesuatu dong?!"

".........."

"Ken?! Anjing! Woi!!!"

"Oppai ZD Randere.... terlalu nikmat untuk mata gue. Arigatou Very Much yang Request..."

.

.

.

.

R.I.P

Kenzo J. Prasetya

*

*

*

*

"Mozayang, kok lu gak berubah kakinya? Katanya lagi musim kaki jadi ekor ikan."

"Masa Rik? Kok gue ama lu enggak ya?"

"Hmm... kita mungkin amazing Mozayang."

"Oh gitu..."

"Eh, Mozayang."

"Ya?"

"Lupa gak bilang UNO ya? Ayo minum lagi."

"Waduh, iya. Lupa gue."