Seandainya #202

4K 484 110
                                    

Sei-sensei,

Seandainya Aki dan Nagisa dimintai pendapat tentang ke-tsundere-an hubungan kakak-adik pasangan mereka?
==========

"Hahahaha."

"Nagisa, kenapa tertawa?"

"Habisnya tidak hanya aku yang merasa Lu-chan dan Re-chan tsundere hahahaha."

"Kalau kau bilang begitu, memang lucu ya, haha."

"Bagaimana menurut Aki-chan?"

"Hmm... sebenarnya aku mengerti dan memahami bentuk kasih sayang yang Luca-niisama berikan."

"Hm hm."

"Karena aku juga seorang kakak dan kebetulan aku punya banyak adik-adik."

"Ah, benar juga. Aki-chan adiknya banyak!"

"Ya, haha. Satu adik dengan adik yang lain tidak sama. Contohnya Yuuto dan Arata. Untuk mengungkap rasa sayangku pada Yuuto aku bisa dengan memberinya pelukan atau membelai kepalanya sambil mengatakan 'Yuuto, hari ini terima kasih sudah jadi anak baik' seperti itu. Cara ini tidak berlaku untuk Arata. Dengan Arata, aku biasanya akan membuatkan makanan kesukaannya atau memintanya membantuku."

"Eh?! Meminta Arata-kun membantu?"

"Ya, haha. Karena Arata merasa ia sudah dewasa dan aku tidak bisa memeluknya begitu saya, haha. Jadi dengan meminta bantuannya ia merasa diandalkan, yang mana dalam pikirannya menjadi orang yang bisa diandalkan adalah hal istimewa."

"Ohh! Begitu rupanya! Aki-chan, ijinkan aku belajar merawat anak-anak dengan baik ya!"

"Eh?! Aku yang harus belajar dari Nagisa!"

"Itu tidak benar! Aki-chan lebih hebat! Ah, aku lupa! Kita hampir saja keluar dari topik dan asyik bicara sendiri!"

"Hampir saja! Jadi, saat aku melihat Luca-niisama aku merasa Luca-niisama tahu bagaimana cara yang tepat untuk mengungkapkan rasa sayangnya. Kadang aku pun merasa terlalu membiarkan adik-adikku dengan kelembutan juga tidak baik. Ada kalanya harus tegas supaya mereka mengerti batas yang tepat."

"Hmph hmph, aku setuju. Karena itu kadang kita mengomel ya, kan Aki-chan? Hehehe."

"Ahaha, ya."

"Aku sebenarnya punya adik."

"Ah, sungguh?"

"Ya, tapi karena aku diusir dan tidak dianggap lagi sebagai keluarga. Aku merasa aku sebenarnya sebatang kara. Tapi sebenarnya aku punya adik. Aku dan adikku tidak akrab. Jujur aku bukan kakak yang baik. Aku tidak peduli pada apa yang adikku kerjakan. Ia pun tak begitu peduli pada apa yang aku kerjakan. Jadi saat aku melihat Lu-chan dan Re-chan, aku sempat merasa iri."

"Iri?"

"Ya, iri. Karena mereka berdua sangat dekat!"

"Oh... dekat ya.."

"Aki-chan, bukan kah sering dengar jika punya lawan untuk cekcok, itu tandanya kita punya seseorang yang dekat, bukan? Saat melihat Lu-chan dan Re-chan berbantah, aku merasa bahwa mereka akrab dan dekat."

"Ah, kurasa ya.. dan aku ingat juga, jika diomeli adalah bentu kasih sayang, haha."

"Benar benar benar! Kadang Lu-chan yang mengomel karena Re-chan kadang meninggalkan kantor untuk liburan begitu saja hahaha. Kadang Re-chan mengomel karena Lu-chan lupa makan."

"Sekarang aku mengerti kenapa itu membuat Nagisa iri, haha."

"Ya! Karena aku dan adikku, kami saudara tapi tidak ada komunikasi atau momen seperti Lu-chan dan Re-chan! Padahal mereka bukan saudara kandung tapi mereka dapat melakukan hal-hal yang selayaknya saudara kandung! Benar-benar ironi, kan?"

"Haha, ya aku pikir cukup menyedihkan."

"Maka dari itu, menurutku mereka adalah kakak beradik yang akrab!"

"Sekarang aku sependapat, haha."

S.S.S -2-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang