S.S.S -2-

Tidak ada judul

"Ternyata si Eyang belom balik..."

"Zo, ngapain lo berdiri depan pintu ruang kerja si Eyang Alien?"

"Lu sendiri mau ke mana, Pak? Gue mendadak kangen ama si Eyang aja."

"Kangen apa nagih? Gue barusan ngobrol-ngobrol ama Kak An-Hee, katanya sambil nunggu Eyang balik, para nanas mau ngadain acara masak-masak."

"Kangen nagih tepatnya, hahaha! Gue salut dah ama Kakak-kakak predikat nanas. Pada rajin-rajin semua yak, bikin ini, bikin itu, mau banget susah-susah."

"Kebiasaan juga kali, Zo. Kan Kak Nagi, Kak Aki disponsori oleh sponsor number one wajar kalo mereka pingin bikin apa-apa tersedia."

"Bawaan lahir juga, Pak. Tidak takut rempong. Berani rempong itu baik."

"Eh, itu Om Luca, kan?"

"Iya... kok Om Luca tumben deketin Bokap gue?"

"Samperin?"

"Nggak usah, paling ngobrolin bisnis."

"..........."

"Dengan senang hati, Tuan Fearbright."

"Terima kasih banyak, Tuan Widhiartama. Bagaimana pun juga mereka meminta untuk mengajak mereka-mereka yang dewasa saja dalam permainan."

"..........."

"Mau diikutin gak, Pak?"

"Ikutin udah yok."

.

.

.

.

.

"Anjay... satu ruangan isinya topper semua."

"Om Gil, Om Luca, Om yang anak buah Om Gil, terus itu Om-Om kayaknya sekretaris Om Luca, namanya gue lupa, ama Bokap lu, Pak."

"Pada ngapain yah, Zo?"

"Gak tau, gak kedengeran dari sini. Cuma bisa liat aja."

"Kayaknya mereka lagi main deh."

"Main apaan?"

"Nggak tau."

"..........."

"..........."

"Bandarnya Om yang sekretaris Om Luca."

"Masa pada main judi?"

"Tapi itu kayaknya bukan kartu remi, Zo."

"Iya sih."

"..........."

"..........."

"Apa yang sedang kalian lakukan?"

"Uwah!"

"Wah! Om Re bikin kaget aja!"

"Aku pun juga sama kagetnya! Apa yang sedang kalian lihat?"

"Itu loh Om, kenapa para Om-Om kelas berat pada mainan."

"Kalian tidak tahu?"

"Tahu apaan, Om Re?"

"Kalau mereka sedang bermain Play Test ?"

"Hah? Apaan tuh?"

"Daripada aku jelaskan, lebih baik kita langsung praktikan saja permainan yang sama yang sedang Brother dan lainnya mainkan."

"Btw, Om Re kok tumben nggak ikut Abangnya?"

"Gilbert bilang aku masih terlalu untuk bergabung dengan kelompok bermain mereka."