Kak Sei,
Seandainya pasangan My Darling Series diminta mengikuti uji nyali, akan bagaimana jadinya?
===============[ Arjuna - Jevan ]
.
.
"Jadi gol kalian adalah di lantai atas rumah ini."
"Mas, kalo boleh tahu, ini rumah kenapa dibilang angker?" tanya Jevan.
"Jadi dulu penghuni rumah ini dibunuh kepala keluarganya, satu persatu dijadikan tumbal ilmu hitam, sampai akhirnya si kepala keluarga sendiri juga ikut tewas, yang katanya dibunuh oleh arwah gentayangan keluarganya."
Arjuna dan Jevan menelan ludah.
"Mari silakan masuk. Kalau merasa tidak sanggup segera lambaikan tangan. Nanti tim kami akan datang."
Jevan dan Arjuna pun masuk ke dalam.
"Jev, apapun yang terjadi, gue jangan lu tinggal, ya!"
"I-iya, Nana, santai aja."
Arjuna memeluk lengan Jevan dan masuk ke dalam rumah, ruang tamu. Mereka masuk ke dalam dan mulai memeriksa sekitar ruang tamu.
"Jev, biar nggak kerasa serem, gimana kalo sambil nyanyi?"
"Nyanyi apaan, Arjuna?"
"Balonku ada lima?"
"Boleh."
Jevan dan Arjuna mulai menyanyi untuk mengusir perasaan seram yang mulai mencekam mereka sambil berjalan menuju ke ruang keluarga.
"Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya, hijau, kuning kelabu, merah muda dan biru. Meletus balon hijau d--"
DOOORRRR!!!
Tiba-tiba bunyi pintu di ruang keluarga yang menutup sendirinya membuat Jevan dan Arjuna tersentak kaget.
"J-Jev..."
"Sshh... angin itu angin."
"Jev.. gue makin merinding..."
"Nggak apa-apa."
"Gue takut banget... ini sampe kaki gue nggak mau melangkah lagi."
Jevan mulai bingung. Sejujurnya ia pun merasa cukup tidak nyaman, terlebih bulu kuduknya mulai berdiri dan hawa dingin menyelimuti tubuhnya.
Tapi demi Arjuna ia tak boleh lemah.
"Nana, pegang gue."
"Eh?"
Jevan mulai menggendong Arjuna bak tuan putri dan mulai dengan cepat bergegas meninggalkan ruang keluarga menuju ke ruangan selanjutnya.
"Jev?!"
"Nana, pokoknya lu jangan cemas! Kita bakal seleseiin misi uji nyalinya terus keluar dengan selamat!"
"Vava...."
"Gue bakal ngelindungi lo!"
Dan sampai mereka tiba di ruang atas mengambil bendara, Jevan terus menggendong Arjuna.
*
*
*
*
*
[ Kenzo - Randy ]
.
.
"Mari silakan masuk. Kalau merasa tidak sanggup segera lambaikan tangan. Nanti tim kami akan datang."
"Oke."
"Sanggup dong! Kenzo-sama aja nggak pernah melambaikan tangan dimasoin Randere, ini cuma sekedar uji nyali, mwehehe, nggak akan dong lambaiin tangan."
"Banyak omong lu, anjing."
"Randere kalo takut peluk Ayang Kenzo aja."
"Lo kalo bikin gue najis, gue tumbalin lo sekalian di sini, mau?!"
"Jangan gitu dong Randere, nanti kesepian loh."
Randy memutuskan untuk jalan lebih dulu di depan sementara Kenzo di belakang.
Sambil mengamati sekeliling, Kenzo memulai obrolan.
"Randere."
"Apaan?"
"Menurut lo, hantu itu kalo sewaktu idupnya dia cewek yang montok, kira-kira pas jadi hantu, montoknya masih ada apa ilang?" tanya Kenzo.
Randy menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Kenzo.
"LO MAU TAU? SINI GUE TUMBALIN LO BIAR LO KUMPUL AMA SETAN-SETAN."
"Eh, nggak, nggak My Sunshine. Gue kan cuma becanda! Cuma penasaran aja! Nggak ada maksud lain-lain! Lagian nih, kalo pun masih montok, dipegang juga percuma, ya kan My Sunshine? Tembus soalnya, mwehehehe!"
".........."
"My Sunshine...?"
"........."
"My Sun...shine... sa-sabar.."
".........."
Randy menggenggam erat senter yang ia bawa lalu mengangkat tangannya dan bersiap untuk menumbalkan Kenzo.
"AAAAAAAAAHHHHHHHHHHHH!!!! TOOOOLLLLLOOOOOONNNGGGGG!!!!"
Kenzo pun bergegas lari dari Randy.
"JANGAN LARI LO ANJING!!!!"
Sementara itu kru TV Uji Nyali panik melihat apa yang terjadi dari kamera tersembunyi mereka.
"PAK! JANGAN-JANGAN PESERTA INI KEMASUKAN ROH BAPAK YANG BUNUH KELUARGANYA!"
"Ayo, ayo, cepat kita tolong!"
*
*
*
*
*
[ Mozaz - Riki ]
.
.
"Mari silakan masuk. Kalau merasa tidak sanggup segera lambaikan tangan. Nanti tim kami akan datang."
Mozaz dan Riki pun tanpa banyak bertanya dan bicara masuk ke dalam.
"Mozayang."
"Ya, Rik?"
"Langsung ke dapurnya, Mozayang."
"Eh? Kenapa Rik?"
"Siapa tau ada chicken mozzarella buat camilan."
"Tapi kan udah kadaluawarsa pasti."
"Gak papa, Mozayang. Keju itu kan terbuat dari fermentasi jadi makin lama difermentasi makin bisa meler enak."
"Ayamnya?"
"Ayamnya dibuang aja."
"Semoga ada ya, Rik."
"Duh! Tau gitu tadi bawa roti pizza polosan ya, Mozayang!"
"Oh iya... lupa gue."
"Gak papa deh, Mozayang. Kita liat dulu ada bahannya apa nggak."
Mereka pun mengubah arah mereka dan pergi ke dapur. Sesampainya di dapur, mereka dengan penuh semangat membuka lemari-lemari penyimpanan.
"Riki, ada pokokrunch."
"Expirednya kapan, Mozayang?"
"Wah tahun lalu ternyata."
"Masih segelan apa udah dibuka Mozayang?"
"Masih baru sih."
"Kalo gitu masih aman. Kata Emak kalo belum dibuka, meksi udah kelewat tanggalnya tapi masih bisa dimakan."
"Ohh.. gitu..."
"Cari lagi Mozayang, lumayan nih."
"Oke, Rik."
Sementara itu kru TV Uji Nyali hanya bisa terdiam tak mampu berkata-kata menyaksikan apa yang terekam kamera tersembunyi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
S.S.S -2-
RandomSeandainya seishuu Series -2- Adalah perandaian singkat dan sederhana para tokoh di dunia Seishuu. Seandainya mereka menemukan ditempatkan, dan menghadapi kejadian tak terduga. ©seishuu.2017.