Seandainya #344

2.3K 414 125
                                    

Sei-san,

Seandainya Randy adalah anak Luca Fearbright, bagaimana cara Kenzo mendapatkan restu?
==============

Luca membuka kancing jasnya, lalu duduk di sofa, melipat kakinya dan menatap ke arah Kenzo. Sementara itu, Randy berdiri di belakang Luca dan menatap Kenzo cemas.

"Om, ruang tamu buat rakyat jelata om aja begini bagus, apalagi ruang tamu buat kelas bangsawan ya, sasuga darah ningrat!" Kenzo terkekeh kering.

"Kalau kau ingin membuang waktuku untuk basa basimu, maka pulanglah."

"Nggak! Nggak! Pastinya nggak!" Kenzo menggelengkan kepalanya lalu menelan ludahnya. "J-Jadi maksud kedatangan hari ini buat minta restu... tolong ijinin Randere nikah ama Kenzo, Om!" Kenzo membungkukkan badannya rendah-rendah.

"Aku menolak pria alay dalam garis keluargaku. Obrolan kita selesai, kau boleh pulang."

Kenzo mengangkat kepalanya dan menatap Luca terkejut.

"A-Ayah."

"Apa?"

Randy menoleh ke arah Kenzo, mencoba untuk melihat bagaimana reaksi Kenzo menanggapi hal ini.

"Om! Meski alay tapi gue bertanggung jawab."

"....gue, katamu?"

"E-eh, ah... um... S-Saya meski alay tapi bertanggung jawab, Om."

Randere menutup wajahnya, tak sanggup melihat lagi.

"Saya juga paling cerdas di kampus, Om."

"Sikapmu tak memperlihatkan kau cerdas."

"Kan jangan menilai orang dari luarnya aja, Om!"

"Omong kosong macam apa yang kau katakan?" Luca mengernyitkan alisnya.

"Ampuni hamba, Om. Tolong restui hamba buat nikah ama Randere, soalnya udah cinta mati, perjuangan hidup mati, kalo sekarang ditolak, mau jadi apa kokoro Kenzo-sa... Kenzo ini." Kenzo pun berlutut di depan Luca.

Randy yang melihat kesungguhan Kenzo mulai tergerak hatinya.

"Ayah, alay-alay gitu tapi dia perhatian juga... kasih kesempatan, tolong Ayah."

Luca menatap Kenzo yang masih berlutut di depannya.

"Hm? Apa yang sedang Kenzo-kun lakukan?" tanya Nagisa yang baru saja masuk ke ruang tamu membawa teh.

"Lagi usaha meluluhkan Om, Kak Nagi."

"Meluluhkan Lu-chan?"

Ketika Kenzo menatap Nagisa, tiba-tiba bangkit suatu ide dalam otaknya.

"Kak Nagi, kok makin awet muda aja. Pasti gara-gara kasih sayang Om Luca tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia."

"Ahahaha, Kenzo-kun menjijikan gombalnya." Nagisa menjawab seraya meletakkan secangkir teh.

Randy mulai menampar wajahnya sendiri.

"Pulanglah." Luca bangkit dari duduknya lalu berjalan meninggalkan ruang tamu.

"Ooooommm!!! Ommmmm tadi cuma becanda aja!!! Gue sebenernya bisa normal kok, Ommmmm!! Suer bisa normaaaallll!!! Ommmmmm!!! Comeee  baaaccckk, Ooooommmmmm!!!"

S.S.S -2-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang