S.S.S -2-

Seandainya #337 (2)

Terima kasih atas partisipasi dan bantuan Anda! Berikut ini adalah hasil menanggapi surat cinta yang dikirimkan.

PERHATIAN:

>Beberapa tokoh memiliki kepribadian yang tidak bersahabat, kasar, sarkas dan berpotensi untuk menyakiti perasaan. Bagi Anda yang merasa rentan terhadap hal-hal tersebut, dimohon untuk berhenti membaca. Sekali lagi, beberapa tokoh memiliki kadar tidak ramah, bagi pembaca yang kurang berkenan diharap untuk berhenti membaca. Atas ketidaknyamanan yang mungkin disebabkan, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya.

===================

Seandainya para tokoh mendapatkan surat cinta, bagaimanakah reaksi mereka?

===================

Riki Adisaputra—

.

.

"Riki, cepatlah kemari."

"Bentar, Eyang. Nanggung pizzanya masih ada 2 potong lagi."

"Setelah membaca kau bisa lanjutkan."

"Mozayang dulu aja, Eyang."

"......."

.

.

.

Mozaz G. Affandi—

.

.

"Eyang, ini cuma baca aja, kan?"

"Ya, ambillah lima surat, bacalah dan berikan responmu."

"Oke."

Mozaz pun masuk ke dalam ruangan dan duduk di kursi yang telah disediakan. Di depan kursi, terdapat meja kayu bundar yang di atasnya ada sebuah kotak. Mozaz pun memasukkan tangannya ke dalam kotak dan mengambil secarik kertas.

"SN-Chan, Mozaz, Apa kabar lu hari ini? Udah mutusin nanas atau kopi, hm?"

"Maksudnya menu baru PH...? Ini surat cinta apa saran buat menu PH? Mending gue simpen entar kasih ke Pak Manajer aja."

Mozaz menyingkirkan surat yang sudah ia baca dan mengambil yang lain.

"chim_chimkookie, Zaz Lo top atau bottom sih? Kalau mau jadi top yang bener dong jangan malu2 kayak taik kucing..Harus berani lagi buat nyosor ok."

"Top atau bottom? Buka google terjemahan boleh, kan? Hm.... atas ato dasar... hmm.. maksudnya kamar kos gue di atas apa yang bawah? Bawah, kamar kost gue di bawah ama Tian."

Mozaz menyingkirkan surat yang sudah ia baca dan mengambil yang lain.

"akaisora_, Dear momoz, meskipun kamu keliatan garang tapi kamu lembut di dalam. Kamu perhatian dan baik hati. Sikap malu2mu juga imut sekali. Jadi kakakku ya!"

"Ya."

Mozaz menyingkirkan surat yang sudah ia baca dan mengambil yang lain.

"HosekiAiri, Hai Mozaz, apa kabar? Meski orang bilang tampang kamu layaknya preman tapi bagiku kamu seorang seniman. Seniman yang melukis cinta di hatiku. Aku suka kamu. Hehe..."

"..... gue kok jadi malu... makasih Hoseki, tapi gue udah suka ama Riki. Maafin gue, tapi makasih suratnya."

Mozaz menyingkirkan surat yang sudah ia baca dan mengambil yang terakhir.

"MoRizzarella, Surat cinta untuk aa mozaz : Ku tuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu. Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu *wkwkwk lagu banget* Ini bener dah sumpah ppff.. Buat aa mozaz eneng always love u . mau cerita u ama oneng ga sampe jutaan pembaca ato vote eneng tetap cinta.. itu buat saya ga terlalu penting karena kalo saya udah suka sama 1 karakter ya udah suka aja bukan karena kasihan ato apalah tapi emang udah jleb dari hati sukanya. Buang sifat jeleknya (ga pede + minder), biar lebih tegas, kurangin galaknya sama oneng, selalu cinta dan sayang sama oneng, buat status tolong ditetapkan dan mesti tegas ... u diatas a diatas bukan dibawah pliz dah ah kalo u dibawah gumoh nih eneng ppfft, moga punya usaha pizza sendiri biar makin dicinta oneng. Dah ah.. intinya moga langgeng ama oneng dan saling menjaga 1 sama lain. Cup cup muach muach. Eh udah panjang² salah nih ya. harus beli topeng ultraman dulu nih ppfft."