Seandainya #280

3.2K 471 146
                                    

Sei-san,

Seandainya Reo, Luca dan Gilbert menghabiskan waktu mereka bersama Aki, Nagisa dan An-Hee yang berubah menjadi anak kecil?

==============

Reo menghentikan langkahnya di depan pintu ruang serba guna, biasanya digunakan untuk rapat para tokoh.

"Kau dapat undangan juga?" tanya Luca ketika ia melihat Reo lebih dulu berdiri di depan pintu.

Reo pun membalikkan badannya dan mengangguk. "Aki memintaku untuk menemuinya di sini."

"Nagisa mengundangku kemari."

"Brother, apa kau tahu apa yang mereka rencanakan?" tanya Reo.

Luca menggelengkan kepalanya, "aku pikir hanya aku dan Nagisa, aku tidak tahu bila kau juga ada."

"Ah, Lil Bro dan Lucie, kalian datang lebih dulu rupanya." Gilbert menghampiri Reo lalu menepuk bahu Reo.

"Perasaanku tidak enak bila kau juga ikut serta, Gilbert."

"Jangan begitu, Lil Bro. Aku yakin kita bisa bersenang-senang, benarkan Lucie?"

"Aku tidak percaya padamu."

Setelah Gilbert ikut serta, pintu ruangan pun terbuka seolah memanggil mereka untuk masuk ke dalam. Mereka pun tanpa buang waktu, melangkah masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan mereka melihat beberapa mainan anak-anak, kursi-kursi mungil, boneka, meja mungil dan semua barang anak-anak.

Reo, Luca dan Gilbert pun terdiam.

"Nagicha, Lucha-niichama dan yang lainnya sudah datang."

Ketiga pria dewasa itu spontan menoleh ke belakang saat mendengar suara lembut yang manis dari belakang mereka. Seorang anak kecil-kira-kira berumur tiga tahun-mengintip setengah badan dari luar pintu ruangan.

"Wah! AKI?!" pekik Reo terkejut.

"Jangan bilang...." Gilbert menatap Aki dengan ajah tak siap untuk melihat kejutannya.

".....orang yang me-request hal ini pastilah se-pedofilia denganmu, Gilbie."

"Luuuuuu---chaaaaaannn!!" Nagisa berlari masuk ke dalam lalu memeluk kaki Luca. Aki dan An-Hee menyusul masuk ke dalam sambil bergandengan tangan, lalu berpisah ketika mereka hendak menghampiri kekasih mereka masing-masing.

"Reo...hehe."

"Aki?! Apa yang terjadi??"

"Gil! Aku jadi kecil!"

"Alien-cencei bilang hari ini kami boleh menghabiskan waktu bersama Reo dan yang lainnya dengan tubuh ini."

"Hah? Apa Alien itu sudah gila? Mana bisa aku memakai lubang jalan An-Hee bila ia sekecil ini?!" protes Gilbert.

"Katakan sekali lagi omongan vulgarmu dan aku pasti akan menghabisimu, Pedo." Luca mencengkram kuat-kuat bahu Gilbert.

"Ckckck!" Nagisa berdecak lalu menggoyangkan jari telunjuknya. "Gil-cencei calah besar! Hari ini aku dan yang lain tidak akan main-main yang mecum!"

"Benar! Dacar Gil mecum!" tambah An-Hee, Gilbert pun mencoba untuk tidak menarik An-Hee dan memukul pantatnya.

"Lalu bermain seperti apa yang kalian inginkan?"

"Aku ingin main rumah-rumahan bercama Reo... boleh tidak?" tanya Aki sedikit malu-malu. Reo pun segera memegang dadanya-jantungnya-erat-erat.

"Te-Tentu saja boleh, aku juga ingin main rumah-rumahan bersama Aki."

S.S.S -2-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang