Chapter 12: Wrong Love

785 30 3
                                        

Lauren's pov

Pagi itu aku masuk ke dalam kelasku, 9E.

Aku sudah melihat Greyson yang lebih dulu datang sebelumku.

"Heyy, Babyface .." sapaku dengan panggilan Babyface.

"Heyy.." jawabnya. Ia mencubit pipi kananku.

Aku membalas mencubit pipi kirinya.

"Hahaha!" kami berdua bertingkah seperti anak kecil. Seisi kelas melirik ke arah Kami.

"Ada kabar baru?" tanyanya. Ia selalu menanyakan Hal itu setiap Kali aku masuk kelas.

"Nope.." aku menggelengkan kepalaku.

"You?" aku balik menanya. Ia menggelengkan kepalanya.

"Oh ya! I almost forgot.. Lauren, hmm.. Aku mau ke lantai bawah dulu, ya.." ujar Greyson. Ia terlihat tergesa-gesa.

Aku mengangguk Dan membiarkannya pergi. Tapi aku merasa penasaran, jadi aku mengikutinya dengan diam-diam.

Ia berjalan menuruni anak tangga, menuju lantai bawah dan akhirnya ia menuju..

8C?

Memang ada siapa Di sana?

Aku mencoba mengintip dari balik pintu kelas itu.

"Layla.." Greyson mendekati bangku Layla.

Oh. Pantas saja..

Layla melirik ke arah Greyson. Aku mencoba menguping pembicaraannya walau agak samar-samar.

"Ya?" ujar Layla.

"Sebenarnya , kau tidak salah apa-apa.." -Greyson.

"Apa maksudmu?" -Layla

"Kau tidak pernah menyakitiku. Aku yang menyakitimu.. Maaf.. Yang kemarin." -Greyson.

Apa maksud dari semua ini?..

"Tidak apa Greyson.. Oh ya, memangnya, kau kemarin kenapa? Kau punya masalah? .. Kukira kau marah denganku . Kau menatapku seperti.."-Layla

"I Know.. maaf.. " Greyson memotong pembicaraan Layla.

Ku intip sedikit..

"Memangnya.. Kau kenapa?" -Layla.

Greyson terdiam . Ia benar-benar mengunci mulutnya Dan terlihat kebingungan harus menjawab apa..

"Greyson.. Jelaskanlah padaku.." -Layla.

"Aku khawatir jika aku menjelaskannya, kau akan.. Marah.." -Greyson.

"Tidak, Greyson. Aku akan siap mendengarnya. Kumohon." ujar Layla. Ia terdengar seperti sangat ingin tau masalah Greyson..

Greyson menghela nafasnya.

" Aku .. Aku tidak mau kehilangan Lauren . Ia pencemburu.. Aku tidak mau melihatnya menangis atau marah hanya karena kehadiranmu yang dekat denganku.. Maaf. Tapi kupikir itu adalah cara terbaik dengan ..Menjaga jarak antara kita , Layla. Aku benar-benar tidak mau kehilangannya.. Dia sangat sayang padaku, begitupun.. Aku." ujar Greyson.

Kali ini ia mengecilkan suaranya tapi kata-katanya masih terdengar jelas karena bangku Layla tepat berada Di dinding dekat pintu kelas.

...

Sejujurnya aku tidak pernah cemburu dengan keberadaan Layla. Aku hanya mengira Greyson Dan Layla itu.. Serasi. Lagipula mereka sahabat baik dari kecil..

Aku masih ingat sekali Greyson bercerita bahwa rasa suka pertama kalinya kepada seorang perempuan adalah rasa sukanya pada Layla. Sekarang mereka bertemu lagi. Layla sangat pantas mendapatkan Greyson.

Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang