Pekerjaanku berjalan dengan baik. Semenjak konser di Norwegia, aku menjadi lebih terkenal dan aku kini konser di tempat-tempat menakjubkan lainnya.
Sambil bekerja, sambil menempuh mendekati umur yang baru..
Akhirnya aku berganti umur, kini umurku 23 tahun . Aku semakin dewasa.
Kini aku sedang menikmati masa cutiku di rumah lama, di Edmond, Oklahoma.
.
.
.
.
"I'm feeling old.." ujarku, mengambil box berisi barang-barang lama itu. Album foto yang sudah berdebu, piano mainan, dan gelang not-not balok kecil. Aku memakai gelang itu.
Aku menuruni tangga rumah dan melihat beberapa perubahan di dalam rumah ini. Ibu dan ayah sedang duduk berdua di sofa ruang tengah, memerhatikanku yang kini sudah bertumbuh besar.
.
.
"Bu, ayah, aku ingin keluar dulu ya.. I love you.." ujarku.
"Go, honey.. Lihatlah ke sekeliling kota ini, di mana kenanganmu tersirat di dalamnya." jawab ayah. Aku tersenyum ke arahnya.
Aku tersenyum dan segera beranjak keluar, menikmati udara segar pagi di Oklahoma. Aku berjalan mengelilingi taman terdekat, kemudian menyapa orang-orang di sana yang sudah lama mengenalku.
.
.
"Good morning Miss Brunette!" ujar Feli yang kini sudah menua, tapi tetap cantik.
"Hehe, morning Feli!" sapaku balik.
Aku berjalan menelusuri jalan.
.
.
"Hey.." seseorang menepuk pundakku. Aku melihat ke belakang.
"Lauraaa!!! I MISS YOUU!" aku memeluknya. Kini rambutnya dicat berwarna merah.
"New hair! Hahaha" seruku. Ia tersenyum melihatku.
..
"I see you on TV and newspapers! I'm so proud of you!" ujarnya sambil memelukku lebih erat. "Thank you! Kuyakin toko kue mu laris manis sekarang.." jawabku.
Kami berbincang-bincang sejenak, melepas kangen..
"Layla, I have to go .. Untuk mengurus toko kueku. Datanglah jika kau mau! Byee.." ujarnya. Aku mengangguk sambil mengacungkan jempol. Aku berjalan terus menelusuri jalan.
.
.
.
"Hey. Good morning. Nice to meet you again.." seseorang memelukku dari belakang.
"Eeuuh, who are you?" aku segera melepaskan tangannya dari perutku dan menengok ke belakang.
"I'm your prince.. Morning princess!" serunya.
Greyson!!
..
"Bukankah? Kau? Di.. Di Paris?" tanyaku, kebingungan.
"Aku sudah melepaskan diriku dari belenggu pemaksaan manager. Because of you.. Kini aku memiliki manager baru lagi.." jawabnya. Aku tersenyum senang.
"But.. Aspa.."
"No need to worry.. Kami membatalkan pertunangan kami.. Dia sekarang di Cali bersama teman lamanya, John." ujar Greyson. Aku tak percaya perkataannya. Ia membatalkan pertunangannya!
"Mengapa kau membatalkannya?! Jahat sekali kau dengan dia.." candaku seraya menonjok pundaknya pelan.
"Kau sendiri akan tahu mengapa aku membatalkannya. Oh ya, bagaimana kalau kita pergi ke Cheyenne Middle School? I miss it so much.." ajak Greyson. Aku mengangguk. Kami berdua pun mengunjungi sekolah lama Kami, sekolah penuh kenangan..
.
.
.
Kami menyapa guru-guru di sana, ada beberapa guru lama dan guru baru. Mereka semua terkesima dengan keadaan kami sekarang.
"Grey.. This is the oak tree. It keeps a lot of memories.." ujarku. Ia mengangguk. Aku dan Greyson segera duduk di bawah pohon ek yang lebat itu..
.
.
.
"It feels good to come back home." ungkap Greyson.
"Aku tidak tahu apakah kita akan bersama atau tidak, Layla.. Yang penting, setidaknya beberapa impian-impian di kertas wishlist itu tercapai.. Sampai kau bahagia." jelasnya.
Aku sedikit sedih mengetahui hal itu, akankah Greyson menikahi Aspan? Aku tidak tahu soal pertunangannya dibatalkan atau ditunda.
"Mm, yeah." jawabku singkat.
..
"Should we begin again? Should we start from the bottom where we both are just friends?" tanya Greyson.
.
.
.
Aku sangat sedih.. Masa lampau yang telah terlalui kini diulangi dari hanya 'teman' lagi. Sudah terlambat , Grey..
Kau pasti menjadikanku teman karena kau dan Aspan akan bertunangan..
Aku tak mau menunjukkan kesedihanku dengan tangisan. Aku menerimanya saja..
.
.
"Yes.. Let's start it again.." jawabku sambil tersenyum.
"Thank you.." jawabnya.
..
.
.
.
.
Begin again.. Berulang dari pertama lagi. Di mana kami berdua hanyalah sekadar teman..
.
.
.
.
Vomment pls x keep reading ! You're too close to the ending
Love y'all :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]
FanficHidup itu layaknya sebuah piano.. Ada kalanya hitam yaitu masa-masa sulitku, dan putih yaitu masa-masa terindahku.. Jika aku memainkannya bersamaan, maka akan terdengar nada-nada yang indah. Tanpa tuts hitam, hidupku akan selalu indah , tidak ada ma...