Esok hari, aku beraktivitas seperti biasa. Yah, menghabiskan waktu di rumah dengan hal-hal yang kusukai, salah satunya adalah berkebun. Pagi itu, aku berkebun bersama Elle di halaman depan rumah. Aku membawa bibit mawar dan bunga matahari.
"Layla, yang itu ditanam disana!"
"Heyy jangan mengotori bajuku-_-"
"Nanti kita menyiramnya bersama, ya? "
Blablablaaaa... Elle mengoceh selama kami berkebun. Tiba-tiba ada seorang laki-laki sedang mengendarai sepeda dan lewat di depan rumahku.
"Hey Laylaa! " Sapanya. Itu Greyson..
"Um, hey. " Jawabku.
"Greyson apakah kau mau ikut berkebun bersama kami? " Tawar Elle.
"Boleh juga." Jawabnya. Ia pun bergabung bersama kami untuk berkebun. "Jadi.. Kita akan menanam apa?" Tanyanya. Aku memberikannya bibit bunga mawar dan bunga matahari..
"Ini.." Ujarku kepada Greyson.
"Thanks " jawabnya.
Ia pun mulai menanam bibit-bibit itu... Walaupun ia menanamnya dengan cara yang salah -_-
"Layla.. Ia salah menanamnya semestinya bibit mataharinya yang ditanam di pot bukan mawarnya-_-"
"Kenapa tidak kau saja yang memberitahu? Toh kalian sudah kenal . "
"Kau saja." Ujarnya. Uhhhhh-__- menyebalkann.
"Eu..hm Greyson."
" Ya? "
" Uhmm.. Semestinya itu bukan ditanam di sana. " Ucapku. Aku pun menunjukkan Greyson tempat menanam yang benar.
"Ouhhh.. Hahaha I'm so sorry.. " Ujarnya. Aku tertawa kecil.
"Kamu suka bunga ya? " Tanya Greyson kepadaku.
"Aku suka sekali bunga.." Jawabku sambil tersenyum kecil ke arahnya..
"Bunga apa yang paling kau suka?" Tanyanya.
"Aku suka semua bunga.. Tapi aku suka Tulip.. Dan jasmine (melati) . Apalagi jika dibuat teh melati.. Aku suka sekali teh melati.. " Jawabku.
"Oh.. :) sejak kapan kau mulai bermain piano? " -Greyson.
"Aku mulai bermain piano sejak umur 4. Walau hanya asal-asalan dan .. Lagunya masih lagu anak-anak. Piano adalah zona nyamanku.. Aku bermain piano kapan pun ; saat senang, sedih.. Bagaimana denganmu?"
"Wow.. Kau pemain piano yang handal sekarang.. Aku mulai bermain piano sejak umur 8 tahun.. Tapi aku menggemarinya sejak umur 5 tahun. Saat umur 5 itu aku memiliki piano mainan tapi.. Piano mainanku sudah hilang entah kemana.. "
Aku hanya membalasnya dengan senyum.
"Ehh Greyson! " Sapa ibuku kepadanya. "Sebentar ya, nak aku akan membawakanmu minuman.. "
Greyson dan aku kembali menanam bibit yang masih tersisa banyak. Dimana Elle? Aku segera masuk ke dalam rumah dan mencari Elle.
"Ellleeee!! Kau dimana? " Teriakku..
Aku mencarinya dan..
"Apa?" Elle keluar dari kamarnya. Ternyata sedaritadi Elle meninggalkanku di halaman depan rumah.
" Elle -_- mengapa kau meninggalkanku? " Tanyaku. Ia hanya tertawa kecil.. "Sudaahh sana lanjutkan.. " Ujar Elle. Aku pun kembali ke halaman depan rumah. Di sana, aku mendapati ibuku yang sedang berbincang-bincang bersama Greyson.
"Bagaimana kabar ibumu? " Tanya ibuku.
" Ia baik saja , Mrs. Brunette :)" ujar Greyson.
" Syukurlah.. Oya, minum ini.. " ucap ibuku kepada Greyson sambil menyodorkan lemonade.
![](https://img.wattpad.com/cover/13944871-288-k317033.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]
Fiksi PenggemarHidup itu layaknya sebuah piano.. Ada kalanya hitam yaitu masa-masa sulitku, dan putih yaitu masa-masa terindahku.. Jika aku memainkannya bersamaan, maka akan terdengar nada-nada yang indah. Tanpa tuts hitam, hidupku akan selalu indah , tidak ada ma...