Chapter 25: The Strict Practice

547 30 0
                                    

Di pertengahan Desember, setelah bagi raport sekolah, latihanku untuk konser semakin ketat jadwalnya dengan Feli. Aku latihan 3 hari dalam seminggu di hari libur menjelang natal dan tahun baru ini.

.

.

Aku akan latihan piano pagi ini pukul 10.

"Bu, yah, aku pergi dulu, ya.. Byee.." aku pamit kepada ayah dan ibu dan segera pergi ke tempat les.

(Skip)

Sesampainya di sana, Feli sudah menungguku.

"Ayo masuk.." ujarnya. Aku pun masuk ke ruangan les.

"Hmm.. Jadi bagaimana? Kau latihan lagi tidak di rumah?" tanyanya sambil tersenyum. Aku mengangguk.

"Perkembanganmu sejauh ini semakin bagus, Layla. Pertahankan, okay? Vokalmu juga sudah sangat bagus. Nanti saat konser kau harus fokus dengan bagianmu sendiri, sedangkan yang lain fokus dengan bagiannya saat berduet." ujarnya.

"Coba mainkan lagi.."

Aku mulai memainkan jari-jariku di atas piano. Pertama intronya terlebih dahulu.

(skip intro)

"I'd like to say we'd give it a try..

I'd like to blame it all on life..

Maybe we just weren't right,

But that's a lie.. That's a lie..

And we can deny it as much as we want.. But in time, our feelings will show..

'cause sooner or later,

We wonder why we gave up..

The truth is every one knows..

Almost..

Almost is never enough..

So close to being in love..

If I would have known that you wanted me..

The way I wanted you..

Then maybe we wouldn't be two worlds apart, but right here in each others' arms..

But almost..

We almost knew what love was..

Almost is never enough.."

Aku selesai menyanyi bagianku.

"Great! Untuk vokal, kita latihan lagi besok, karena menurutku suaramu sudah pas.." ujar Feli.

"Kini kita akan latihan saat masuk. Nah nanti akan ada dua backstage. Kali ini konsernya kau tidak menunggu giliran di kursi audience, tapi kau benar-benar akan ke backstage. Lawan duetmu akan masuk ke bakstage kanan, dan kau akan masuk ke backstage kiri. Bukan kalian saja kok yang berduet, ada beberapa anak lain yang duet juga.." Feli menjelaskan instruksinya.

"Oya, apa yang tidak berduet juga masuk backstage? " tanyaku. Aku ingin Greyson masuk ke backstage yang sama denganku.

"Ya.. Semuanya harus masuk ke backstage yang ditentukan."

"Oke.." jawabku.

.

.

"Nah saat si MC menyebutkan nomor tampil, kau harus langsung naik ke panggung. Nanti kau akan lihat lawan duetmu naik ke panggung dari backstage kanan.." ujarnya.

"Lalu?" tanyaku.

"Lalu kau dan lawan duetmu berpegangan tangan, dan memberi hormat bersama.." . Feli memegang tanganku dan mempraktikan cara memberi hormat yang benar.

"coba sekali lagi.." ujarnya.

Aku membungkuk sekali lagi.

"Good." ujarnya.

"Jadi nanti lawan duetku dan aku bermain di berbeda piano? Atau sama?" tanyaku.

"Definitely the same piano." jawabnya.

"Nanti kau main di oktaf yang tinggi sedangkan lawan duetmu di oktaf rendah.." ujar Feli. Aku mengangguk mengerti.

.

.

.

Begitulah latihan hari ini. Feli menyuruhku berulang-ulang untuk latihan berjalan masuk, hormat, sampai penampilan selesai.

"Perfect , Layla.. Keep that on!" serunya.

"Oke kukira pertemuan kali ini telah selesai. Shine bright like a diamond saat di konser nanti, jangan grogi , just be focus! Okay?" ucapnya menyemangatiku.

"alright Feli :)" jawabku.

Ia mengacungkan 2 jempol untukku.

Aku pamit kepadanya dan segera pulang.

.

.

.

Aku latihan seperti ini berulang-ulang sampai aku sudah mantap kesananya. Sampai tanggal 21 Desember aku sudah berhenti latihan karena diliburkan.

Wish me luck for the concert :)

Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang