Chapter 30: Springtime Memories

584 25 2
                                    

Lama-lama, suasana dingin menyusut. Di pertengahan bulan Maret ini, tumbuhan dan bunga-bunga cantik mulai mekar kembali.

Spring!! Ya, ini musim semi. Pagi itu, di hari Minggu, aku mulai melakukan aktivitas berkebunku.

Aku segera keluar dari rumah menuju halaman depanku sembari menyambut cerahnya matahari pagi. Daun-daun mulai meneteskan embun. Mawar-mawar merah yang sudah kutanam bermekaran. Kupu-kupu yang berwarna-warni terbang kesana-kemari.

Aku segera mengambil gemborku dan mengisinya dengan air. Dengan gembira, aku mulai menyirami bunga dan mencabuti tanaman-tanaman layu.

.

.

.

"Leila, Leila, Leila.. You're the one for me" suara nyanyian yang tidak asing di telingaku muncul.. Terdengar suara bel sepeda. Greyson!

"Morning sweetheart!" serunya. Ia terus menerus membunyikan bel sepedanya.

"Morning, Grey!" jawabku. Ia memarkirkan sepedanya di dekat garasi rumahku. Ia segera menghampiriku..

"May I help you?" tanyanya. "No, Grey.. Terima kasih.." jawabku. Tanpa kusuruh, ia mulai mencabuti rumput liar dan menata bunga. Salah satunya adalah bunga melati..

"I see jasmines here!" ucapnya. Aku mengangguk. "Seperti liontin kalungku, hahaha .." aku menunjukkannya kalung bunga melati darinya.

Aku terus menyirami bunga, dan setelah itu memberinya pupuk.

.

.

"Oya, kau mau tidak ikut aku ke kedai es krimku? Nanti kita layani pelanggan bersama di sana.. Ya sekali-kali, lah.." pintanya.

"Of course! I'd love to.." jawabku. Ia tersenyum.

..

"Hmm.. Sepertinya cukup." ujarku. Aku menaruh lagi gembornya dan sisa pupuk , lalu mencuci tanganku dengan air bersih.

..

"Jadi.. Kapan kita akan kesana?" tanyaku kepada Greyson. "Bagaimana kalau sekarang?" jawabnya. "Why not?" ujarku. Ia pun memintaku untuk duduk di kursi belakang sepedanya. Ia akan memboncengku.

.

.

"Hati-hati Grey.." ujarku. "Peluk aku.. Ayo demi keselamatanmu, Layla." ujarnya. Euhh.. Okay.

Aku segera memeluknya erat. Ia mengayuh sepedanya dengan kecepatan yang sedang. Aku menikmati cuaca yang bersahabat saat itu. Dengan cahaya matahari yang teduh dan angin sepoi-sepoi yang sesekali menggerakkan rambutku.

Tanpa sadar, aku menyandarkan kepalaku di punggung Greyson. Aroma buah-buahan tercium dari rambutnya.

"Ah, eum sorry.." ujarku lalu mengembalikan posisi tegakku. " Awww.. Can you do it again please? Ayolah.. I liked that.." ujarnya. Hmm.. Baiklah ._. Aku kembali menyandarkan kepalaku di punggungnya sambil melihat pemandangan di sekeliling.

.

.

.

Tak lama kemudian, kami pun sampai di ice cream parlor. Aku turun dari sepeda, lalu Greyson mengunci sepedanya.

"Ayo, masuk.." ajak Greyson. Suasana kedai es krim masih sepi. Greyson segera menyiap-nyiapkan barang-barang dan ia segera memakai celemek merahnya. "Ini pakai.." ujarnya. Aku pun memakai celemek yang sama sepertinya.

"Aku yang bertugas berjaga di sini.. Alexa dan Tanner sedang tidak bisa tapi nanti siang Alexa akan kesini, bergantian denganku.." ujar Greyson selagi menata cup-cup es krim.

Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang