31 Desember! Waktu yang sudah ditunggu-tunggu olehku. Ini adalah hari konser bertema 'Rocking the New Year's Eve'. Aku degdegan sekaligus senang.
...
(On the phone)
Layla: "Laura, kau jadi kan menonton konserku?"
Laura: "Pasti jadi.. "
Layla: "Yay! Baiklah, see you there in the Louvre Mall!"
Laura: "Bye.."
(Telepon dimatikan)
Aku melihat diriku di cermin sore itu. Aku mengenakan baju dress selutut berwarna hijau pastel polos berlengan panjang dengan hiasan pita putih sedang yang terletak di bawah tulang selangkaku.
Aku menyisir rambut dan sedikit menyisipkan parfum rasa mawar. Aku memasangkan 2 hiasan rambut pemberian ibu yang berwarna putih dan pink pastel.
Tak lupa, aku mengenakan kalung bunga melati dari Greyson.
Aku mengenakan sepatu boots, sarung tangan, syal dan wintercoat terlebih dahulu karena cuaca di luar sangat dingin.
.
.
"You ready?" tanya ayah yang sudah siap mengantarku ke Louvre Mall sore itu.
"Yes.." jawab Kami. Ia pun segera mengantar Kami ke sana.
(Skip)
Kami akhirnya sampai. Saat berada di dalam tidak terlalu dingin. Aku melepaskan wintercoat, syal, sarung tangan dan boots, dan segera memakai sepatu flat pink pastel pemberian ayah.
"Kau terlihat cantik , Layla.." ujar ibu.
"Terima kasih.." jawabku.
Kami pun segera masuk ke concert hall. Sebelum masuk, ada seorang penjaga yang menanyakan namaku , ia melihat di sebuah daftar dan memberikanku nomor peserta. Aku urutan ke 18 dari 20 anak.
Kami pun dibolehkan masuk.
Aku melihat di sekeliling. Tak ada Greyson sama sekali.. Apa jangan-jangan ia tidak ikut konser? Kuharap saat ia tampil ia masuk backstage kiri sama sepertiku.
Aku melihat Laura dengan Caleb.
"Layla!! Wish you luck!!" seru Laura. Caleb mengangguk.
"Thank you guys.." jawabku.
Ah ya! Aku hampir lupa perkataan Feli. Aku harus ke backstage kiri.
"Aku harus ke backstage dulu ya , Bye.."
Aku berlari ke backstage berharap ada Greyson.
.
.
Aku sudah sampai backstage! Tapi di sana tidak ada Greyson. Apa dia di backstage kanan? Ah tidak mungkin. Aku saja tidak lihat Mr. Scott dan Mrs. Lisa tadi..
Apa mereka tidak kesini? Ah entahlah.
..
Di sana terdapat box yang berisi air putih. Aku mengambil satu minuman dan meneguknya.
Di sana ada beberapa anak , kira-kira 3 anak lainnya yang latihan bernyanyi. Mungkin mereka bermain piano sambil bernyanyi. Salah satunya juga berduet, sama sepertiku. Yang bermain piano saja sedaritadi membolak-balikkan partitur piano..
(Skip)
Daritadi, aku memainkan hp sambil menunggu tampil. Aku sms-an dengan Laura.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]
أدب الهواةHidup itu layaknya sebuah piano.. Ada kalanya hitam yaitu masa-masa sulitku, dan putih yaitu masa-masa terindahku.. Jika aku memainkannya bersamaan, maka akan terdengar nada-nada yang indah. Tanpa tuts hitam, hidupku akan selalu indah , tidak ada ma...