Aku sangat senang bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. Aku ingin menghabiskan waktu musim semi bersama Greyson, sebelum hari kelulusannya tiba.
..
'Kesempatan hanya datang dalam sekejap mata, manfaatkanlah kesempatan itu atau kau akan menyesal sepanjang waktumu..'
Menyadarinya, waktu luang musim semi dan libur musim panas tahun ini adalah kesempatan aku bisa selalu bersama Greyson. Tak selamanya ia bisa mengajakku kesana kemari setelah ia masuk ke kehidupan SMA nanti..
.
.
"So, where are we going, Grey?" tanyaku.
"Edmond Mall.." jawabnya sambil melukiskan senyum kecil.
Pada hari Minggu itu, Greyson akan mengajakku ke Edmond Mall, pusat perbelanjaan ter-elite di Edmond. Dan aku masih tidak tahu untuk apa ia membawaku ke sini...
(Skip)
Hembusan angin AC terasa di wajahku. Greyson menggenggam tanganku dan mengajakku ke sebuah toko.
"The Youth"
Tulisan itu terpampang jelas di spanduk toko itu.
..
"Tell me what you like , and .. I'll buy them, sweety.." ujar Greyson.
"What?! Grey, no! Lagipula ini bukan ulang tahunku atau apa.. Lebih baik kita ke.."
"Layla, please I need you to tell me.. Ini kesempatanku untuk mengajakmu ke sini dan memberimu hal yang kau suka, karena mungkin.. Saat SMA aku tidak punya banyak waktu seperti ini, aku akan sibuk untuk.. Mh, you know.." ujarnya.
Aku makin sedih mendengarnya... Jujur saja, aku tidak mau pusing-pusing memikirkan kelulusannya.
"Please , Layla..." ia memohon. Hmmm.. Okay.
"Baiklah, Grey.." jawabku. Aku melihat-lihat di sekeliling toko itu. Aku menemukan tumpukkan gelang polos berwarna perak dan di atasnya ada label bertuliskan 'Free Mix and Match! Design your own style :)'
..
"Kau mau itu?" tanya Greyson. Aku penasaran seperti apa hiasan liontin gelang itu..
"Okay.." jawabku. Aku membawa satu gelang itu dan bertanya kepada pelayan..
..
"Aku ingin mendesain gelangku sendiri.." ujarku. Pelayan itu sambil tersenyum memberikan satu box berisi hiasan gelang itu.
"Wow.." gumamku.
..
"I want this, Grey.. Heheh.." ujarku malu. "Sure! Go on.." jawab Greyson.
Aku mulai menata manik-manik not balok, kunci, bunga dan abjad huruf 'G'.
(skip)
Akhirnya aku selesai mendesain gelang.. Setelah itu, Greyson membayarnya.
"Ayo Grey, kita kemana lagi?" tanyaku. Sedaritadi ia menatap ke sebuah etalase kaca yang berisi banyak kalung bandul.
'Sepertinya ia ingin itu..' pikirku.
"Ayo.." ujarnya. "eh , Grey.. Wait kau keluar saja dulu nanti aku menyusul.." jawabku. Ia pun menunggu di luar toko. Aku diam-diam mengambil kalung itu dan membayarnya di kasir, dengan uangku sendiri. Lalu aku mengantunginya.
..
"Let's go, Grey.." ajakku. "Oh, ya.. Emm.. This is for you.." lanjutku seraya memberikan kalung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]
FanfictionHidup itu layaknya sebuah piano.. Ada kalanya hitam yaitu masa-masa sulitku, dan putih yaitu masa-masa terindahku.. Jika aku memainkannya bersamaan, maka akan terdengar nada-nada yang indah. Tanpa tuts hitam, hidupku akan selalu indah , tidak ada ma...