8.Keceplosan

92 5 0
                                    

Kamu perhatiin hp terus,perhatiin aku kapan?

Setelah aku cukup lama berbicara dengan Rahlan tiba-tiba terdengar ketokan pintu kamar Rahlan.

"Permisi den" Terdengar suara perempuan dari arah luar kamar Rahlan

"Iya masuk aja gak di kunci kok" Kata Rahlan mempersilah masuk

"Den,di luar ada temennya den Rahlan" Kata bi Ayu pembantu rumah tangga di rumah Kya

"Ohh suruh langsung masuk ke kamar Rahlan aja bi" kata Rahlan enteng

"Siap den"

"Ehh bi sekalian ya bawain makan ringan terus minunya juga sekalian ya bi hehehe" Kata Rahlan sambil nyengir

"Oke den" Kata bibi lalu pergi meniggalakan Kya dan Rahlan.

Setelah beberapa menit kemudian Orik dan Tiskar tiba-tiba datang bersama bi Ayu yang sudah membawa makanan ringan  dan minuman segar

"Ehh Orik dan Tiskar ternyata udah dateng,bi makasih ya udah bawain makanannya" Kata Rahlan

"Wuihh ternyata rumah lo besar juga yaa" Kata Orik yang memperhatikan di sekelilingnya

"Iyalah,udah gak usah malu- malu anggep aja rumah sendiri" Kata Rahlan dengan sombongnya

"Ehh oon bukan elo,yang gue maksud itu rumah Kya,lo kan di sini cuman numpang" Kata Orik

"Tapi kan gue tinggal di sini jadi ini termaksud rumah gue dong" Kata Rahlan tak mau kalah dengan Orik

"Ehh lo berdua bisa diem gak" Kata Tiskar yang mulai terganggu karena kebisingan Orik dan Rahlan

"Yee yang punya rumah aja gak marah kalo  kita ribut,ya kan Lan" Kata Orik sambil melirik Rahlan

"Ya iyalah gak marah kan disini ada Tiskar,jadi Kya gak berani ngeluarin amarahnya coba gak ada Tiskar mungkin Kya udah ngusir kita dari sini kalo kita ribut banget" Kata Rahlan yang mulai menggoda Kya

"Ihh apa sih Lan" Kata ku yang mulai melototi Rahlan.

Aku mulai merasa canggung berada di kamar Rahlan,aku berharap Auli dan Chacha cepet datang kerumah ku,aku terus memperhatikan Tiskar yang sibuk dengan hpnya dan yang ku lakukan hanya diam saja

"Ky Auli bilang dia sama Chacha udah ada di depan rumah lo,dia mau lo turun ke bawah nyamperin mereka" Kata Tiskar sambil terus memainkan hpnya

"Ohh iya,makasih ya kamu udah kasi tau aku,yah udah  aku turun dulu" Kata ku

"Loh kok Kya pake 'aku kamu' sih ngomongnya  kalo di Tiskar,tapi kalo di kita- kita pake  'gue elo' Lan lo ngerasa ada yang beda gak dengan Kya?" Kata Orik yang memperhatikan Kya

"Ya gue gak tau,tanya Kya nya aja" Kata Rahlan yang senyum-senyum memandanggi Kya dan Tiskar secara bergiliran

"Lo berdua apaan sih" Kata Tiskar dan Kya serempak

"Emang ya kalo jodoh,ngomong aja bisa kompak gini" Kata Rahlan yang senyam-senyum sambil memandangi Tiskar dan Kya

"Iya kok Kya jadi beda gini yaa Lan" Kata Orik yang memperhatikan Kya

"Tau ah gue mau turun dulu" Kata ku segera turun untuk menghampiri  Chacha dan Auli.

Aku menuruni anak tangga satu persatu,perasaan ku bercampur aduk karena Tiskar yang tiba-tiba saja mengajak ku bicara. setelah menuruni anak tangga aku bergegas membuka pintu rumah ku dan di situ sudah ada Auli dan Chacha yang sudah menunggu ku dari tadi

"Kalian udah lama nunggu ya" Kata ku kepada Auli dan Chacha

"Udah lah gak usah di bahas masuk aja yuk" Kata Chacha

"Ya udah masuk yuk,ehh lo tau gak,gue tadi bicara sama Tiskar gue seneng bangettt" Kata ku kegirangan

"Trus kenapa?" Kata Auli polos

"Gue seneng aja,setelah sekian lama gue suka sama Tiskar akhirnya dia mau ngajak bicara gue"

"Apa lo suka Tiskar ahahah" Kata Auli yang ketawa terbahak-bahak

"Ternyata selama ini lo suka Tiskar ya Ky,kok lo gak bilang-bilang sama kita" Kata Chacha

" Enggak jadi gini gue"

"Ahh udah lo gak usah ngelak lagi Ky,intinya kita itu udah tau kalo lo itu suka sama Tiskar" Kata Auli

"Ahhh udah deh naik yuk,di atas ada Orik,Tiskar,sama Rahlan" Kata ku mengalihkan pembicaraan.





If You My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang