If You My Mine

27.Don't go

Mungkin sang pencipta menyatuhkan kita dengan cara yang berbeda.Aku bersyukur karena telah mengenal diri mu di hidup ku.

Ruangan Kya tampak ramai beberapa suster mencoba menyelamatkan nyawa Kya dokter terbaik pun ikut menyelamatkan nyawa Kya,Kya di pindahkan di ruangan operasi karena kondisinya yang sangat memburuk.

"Gimana ini bisa terjadi?"Kata mama Kya yang menangis histeris

"Udah ma jangan nangis terus,Kya nya juga nanti ikutan sedih,kita doain
Kya supaya operasinya berjalan lancar"Kata Ayah Kya yang mencoba menenangkan Mamanya Kya

Terlihat jelas raut wajah sahabat serta orang tua Kya yang sangat khawatir,bagaimana tidak keadaan Kya yang tiba-tiba memburuk mebuatnya segera di beri pertolongan untuk mebuat Kya tetap ada di dunia.

"Bangsat"Satu kata kotor keluar dari mulut Tiskar

"Lo kenapa sih Tis?lo gak boleh ngomong gitu,gak baik"Kata Orik yang menatap sinis Tiskar

"Kalo bukan gara-gara Auli mungkin keadaan Kya gak bakalan kayak gini,untung aja dia perempuan kalo bukan udah abis gue boyokin"Ucap Tiskar dengan penuh emosi

"Tis lo gak boleh ngomong gitu,apa dengan cara lo emosi bisa nolong nyawa Kya?enggak kan,di sini tuh kita cuman bisa doain yang terbaik buat Kya"Kata Chacha yang memberi pembelaan terhadap Auli

"Terserah lo Tis,lo mau benci gue,mau nuduh gue,atau apapun, gue gak masalah,tapi satu hal yang harus lo tau gue gak pengen insiden ini terjadi,ini kecelakaan gue gak ada maksud buat celakain Kya"Gumam Auli sembari meneteskan air matanya

"Disini kita cuman bisa doain yang terbaik buat Kya"Kata Orik

"Arghh...gue gak bisa tenang,tuh dokter kelamaan banget sih"Ucap Tiskar dengan raut wajah penuh emosi

"Tis gue mohon lo harus tenang,lo gak boleh gitu,di dalam dokter lagi usaha nyelamatin nyawa Kya dan di sini kita cuman bisa bantu lewat doa"Kini Chacha kembali menenangkan Tiskar lagi

Hampir satu jam lamanya peroses operasi Kya berjalan,tapi belum ada tanda-tanda dokter akan keluar

"Kalo terjadi apa-apa sama Kya, lo harus tanggung jawab"Kata Tiskar dengan tatapan benci terhadap Auli

Auli hanya bisa duduk mematung sambil terus menangis melihat situasi yang tidak nyaman bagi diri nya.

"Udah gak usah di dengerin,Tiskar lagi emosi aja,lo gak usah masukin ke hati yaa"kata Orik berbisik pelan ke telinga Auli.Auli hanya mengangguk mengerti.

Krek...
Pintu ruang operasi Kya terbuka dan seorang lelaki yang lumayan tua keluar dengan wajah sendu.

"Gimana keadaan anak saya dok?"Kata mama Kya dengan ekspresi sangat khawatir

"Kami sudah melakukan yang terbaik,tapi anak ibu sudah perpulang,ibu yang sabar yaa"Ucap dokter yang menangani Kya

"Gak mungkin,ini gak mungkin Yahh Kya gak mungkin ninggaln kita"Ujar Mama Kya histeris

Suasana di koridor rumah sakit kini pecah dengan suara tangisan dari keluarga serta sahabat-sahabat Kya

"Nggak mungkin ini terjadi,Kya ninggalin kita"Ucap Kya dengan suara paruh

"Ini salah gue,ini semua karena gue"Gumam Auli yang terus menangis mendengar kabar buruk yang manimpah sahabatnya

"Tante,om,sabar yaa ini semua kehendak yang kuasa"Kata Orik yang mencoba menenangkan Orang tua Kya

Tiskar hanya mematung di tempatnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Hiks tante gak nyangka Kya pergi secepat ini"Kata Mama Kya yang terus mengeluarkan air matanya

"Kita turut berduka atas meninggalnya Kya,hiks Kya sahabat yang baik"Ucap Chacha

"Terimakasih sudah jadi sahabat yang baik untuk Kya,Kya pergi dengan tenang,doain Kya agar tenang disana yaa"Ucap Ayah Kya dengan suara parau

"Dasar lo pembunuh"Ucap Tiskar pelan di telinga Auli

"Tis lo mau kemana"Tanya Orik

"Tis lo jangan pergi dulu"Chacha pun ikut mencegah Tiskar agar tidak pergi

"Sudah jangan di cegah,biarkan saja mungkin pikirannya juga kacau"Ucap Ayah Kya

Kini Tiskar tidak bisa mengendalikan emosinya,ia memacu kencang kendaraan yang ia gunakan tanpa tujuan yang pasti kini ia merasakan sakit untuk sekian kali nya.

"Arghh kenapa tuhan"Teriak Tiskar yang terus memacu kencang kendaraannya dengan sangat emosi

Brukk...

Tiba-tiba mobil yang dikendarai Tiskar menabrak pohon dan masuk ke jurang.