24.your Screet

71 4 1
                                    

Tetaplah di sisiku seperti gelap malam yang di terangi oleh cahaya bintang, dan jadilah bintang yang paling terang setidaknya di hati ku.

Aku hanya melihat makanan yang ku buat untuk Auli berserakan di lantai,sedikit kecewa tapi aku berusaha untuk menyembunyikan raut kekecewaan ku,aku hanya melirik Auli yang sudah menaiki anak tangga dengan santai nya tanpa ada rasa penyesalan akibat perbuatannya

"Gays gue ke belakang rumah dulu yaa"Kata ku datar

"Auli lo gak papa kan?"Kata Chacha

"Enggak kok,santai aja gue biasa aja"

"Ky lo mau ngapain ke belakang,lo gak takut ini malem lho,ntar ada mahluk yang gak lo inginkan lagi"Kata Orik yang sedikit mencairkan suasana yang sangat tidak nyaman

"Lo sembarangan banget sih Or hahha,gue cuman mau duduk doang kok"Kata ku dengan senyum kecut di bibir ku

"Ya udah gue ikut yaa"

"Udah gak usah Cha,gue lagi mau sendiri aja"

"Yaa lo gak seruh banget sih Ky,ya udah deh gue di sini aja deh mau duduk nyantai"Kata Chacha

"Oke,gue pergi dulu"Kata ku yang langsung meninggalkan ruang tamu.

Aku duduk di pinggir kolam yang ada di belakang rumah ku,aku memutar ulang memori kejadian saat Auli menjatuhkan makanan yang ku buat untuk nya,saat ini aku merasa sedih,emosi,kecewa semua bercampur menjadi satu,kini air mata ku kembali jatuh,entah cara apa lagi yang harus aku lakukan agar Auli kembali memaafkan ku.

"Lo cantik kalo lagi nangis"

"Apaan sih Tis"Kata ku datar

"Gue serius,tapi cantikan kalo lagi diem"

"Serah lo deh,lo ngapain ke sini"Kata ku dengan sedikit melirik ke arah Tiskar

"Emang gak boleh kalo gue ke sini?"

"Boleh sih,sini lo duduk"

"Gue duduk di samping lo ya"

"Emang lo mau duduk di samping gue?"Kata ku

"Gak mau"

"Ya udah kalo lo gak mau"

"Maksud gue,gue gak mau kalo duduk jauhan sama lo"Kata Tiskar spontan

"Tuh kan mulai lagi deh bercandanya"

"Hahaha tapi lo baper kan,ayo ngaku lo"Kata Tiskar dengan senyum di bibirnya

"Gue gak baper,gue biasa aja kok"Kata ku yang langsung menundukan kepala ku menyembunyikan raut wajah ku

"Serius gak baper ?"

"Ihh lo bener-bener aneh yaa,gue heran sama lo,kadang lo itu jadi pendiem kayak orang bisu kadang lo juga dingin banget kayak es batu tapi kalo kita lagi berdua aja lo kayak kebanyakan bicara,sumpah lo beneran aneh"

"Ada saat nya seseorang itu jadi benar-benar diam dan ada saat nya juga seseorang jadi sangat akttif bicara"Kata Tiskar dengan pandangan nya yang lurus ke depan

"Lo bener juga"

"Ky"

"Ha?"Kata ku singkat

"Gue mau bicara sesuatu ke elo,tapi mungkin waktunya belum tepat,dan gue ngerasa lo orang yang tepat untuk gue ceritain"Kata Tiskar yang masih setia menatap lurus ke depan

"Lo mau cerita apa,kenapa harus gue dan kenapa waktu nya belum tepat?"

"Gue mau cerita banyak ke elo,menurut gue lo orang yang tepat dan gue tunggu waktu yang tepat aja"

"Lo gak lagi bercanda kan Tis"

"Gue gak lagi bercanda,gue serius,lo belum tau tentang gimana kehidupan
gue yang sebenarnya,nanti lo juga akan tau sendiri kok"

"Sumpah lo bikin gue penasaran aja"

"Lo tinggal tunggu waktu yang tepat aja"

"Tis masuk yuk udah gerimis nih,di sini juga dingin banget"

"Iya di sini emang dingin,sama kayak hidup gue sekarang,gue cuman butuh kehangatan untuk ngeluarin gue dari dinginnya hidup gue"

"Tis udah gerimis masuk yuk"

"Lo masuk aja,gue mau disini"Kata Tiskar yang kembali datar

"Ya udah gue gak mau masuk deh"

"Ky lo tau kamera kan"

"Iya gue tau,emang kenapa?"

"Kamera itu mahal dan lo harus jadi seperti kamera"

"Maksudnya gue gak ngerti"

"Lo gak boleh jadi cewek murahan yang mau ngejar-ngejar cowok,lo itu mahal lo yang harusnya di kejar"

Seketika aku diam membeku dengan ucapan Tiskar,entah apa maksud ucapan Tiskar aku sungguh tidak mengerti.

"Kamera kalo gak ada lensa nya maka kamera itu gak bakalan sempurna, dan lo juga harus jadi seperti lensa kamera lo harus fokus dengan apa yang lo tuju"

"Gue punya banyak tujuan,jadi gue gak bisa fokus pada satu tujuan"

"Lo punya banyak tujuan,tapi lo harus fokus pada tujuan yang lo anggap bener-bener penting selain tujuan lo juga harus usaha"Kata Tiskar yang kini sudah menatap ku

"Sekarang gue ngerti maksud lo"Kata ku yang membalas tatapan Tiskar

"yaa udah lo tunggu apa lagi,buruan sana lo masuk,lo harus bicara baik-baik dengan Auli"

"Lo gak masuk?"

"Lo duluan aja"Kata Tiskar yang melihat ke arah ku dengan senyuman nya

"Ya udah gue masuk duluan yaa"Kata ku sambil melambaikan tangan ku ke arah Tiskar

Entah mahluk apa yang membawa Tiskar mau berbicara banyak ke pada ku,tapi entah aku tidak mau pusing dengan hal itu.

Like and coment.
Please.

If You My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang