17.Decision

76 6 11
                                    

Kehidupan memang susah untuk di tebak,terkadang semua masalah datang dengan waktu yang tidak tepat,tetapi jangan pernah berfikir untuk menyerah, percayalah semua masalah akan ada jalan keluarnya.

Aku sampai di rumah dengan selamat dengan tumpangan yang di berikan oleh Tiskar,tiba-tiba saja hujan turun dengan sendirinya,cuaca hari ini sangat mewakili perasaan ku.

"Makasih ya,udah nganterin sampe rumah" Kata ku datar

"Iya,gue pulang dulu" Kata Tiskar yang membalas ku dengan nada yang cuek

"Tis,lo gak singgah dulu kerumah,cuaca lagi gak mendukung hujannya deres banget"Kata ku yang sudah berdiri di teras rumah ku

"Enggak usah,gue gak mau ngerepotin"Kata Tiskar

"Kan lo udah antar gue pulang jadi gue rasa impas kalo lo mau singgah dulu ke rumah gue,di dalam juga ada Rahlan kok" Kata ku

"Hmm oke gue singgah dulu sampai hujannya redah" Kata Tiskar yang buru-buru keluar dari mobilnya,dan masuk bersama ku ke dalam rumah ku

"Itu kamar Rahlan,lo langsung masuk aja"Kata ku yang menunjukkan kamar milik Rahlan

"Ohh oke"Kata Tiskar cuek

"Gue mau ke kamar gue juga"Kata ku yang mulai berjalan ke kamar ku

"Ky,tunggu"Kata Tiskar menghentikan langkah ku

"Ada apa?"Kata ku sambil melirik Tiskar

"Lo udah mulai berubah ya" Kata Tiskar sambil menatap ku

"Berubah? apanya yang berubah"Tanya ku heran

"Cara bicaranya udah agak berubah,yaa gue heran aja biasanya lo pake 'aku-kamu'klo ngomong sama gue" Kata Tiskar yang agak mempercepat nada bicaranya

"Ohh itu,jadi gini,ehmm"Aku sedikit binggung mau bilang apa

"Widihh ada Tiskar,ngapain lo bro"Rahlan yang muncul dengan tiba-tiba langsung memegang pundak Tiskar

"Di luar hujan,cuaca lagi gak bagus jadi gue main ke sini,sekalian tadi nganterin Kya" Kata Tiskar menjelaskan

"Ohh iya,gue lupa Kya,maaf yaa ky gue tadi buru-buru sampai lupa sama lo,untung ada Tiskar hehehe"Kata Rahlan enteng

"Ohh nggak apa-apa, ya udah gue ke kamar dulu" Kata ku sambil menunjuk kamar ku

"Ohh iya Ky,entar klo lo udah ganti baju,lo ke kamar gue yaa,gue mau ngomongin sesuatu" Kata Rahlan yang memasang raut wajah sedih

"Lan ada apaan,kok muka lo kayak ketekuk gitu"Tanya ku

"Entar gue kasih tau,ya udah lo ganti baju dulu,dan lo Tis lo juga ganti baju,gue baik hati gue pinjamin baju gue oke"Kata Rahlan yang merangkul Tiskar dan berjalan ke kamarnya.

Aku segera masuk ke kamar ku,mengganti baju ku,merapikan rambut ku dan segera pergi ke kamar Rahlan,entah apa yang Rahlan ingin kata kan kepada ku mungkin ini menyangkut Auli,aku berharap ini berita yang baik,tapi aku rasa tidak,karena Rahlan memasang raut wajah yang menyedihkan.

Tok...
Tok...
Tok...
Aku terus mengetuk pintu kamar Rahlan

"Masuk aja"
Terdengar suara dari dalam yang menyuruh ku untuk masuk

"Lo mau ngomong apa?"Kata ku yang sudah duduk di sofa kamar Rahlan

"Tapi lo jangan sedih ya Ky,gue gak mau ngeliat lo terus-terusan nangis"Kata Rahlan yang menatap ku

"Ada apaan sih,gue jadi binggung"Aku yang dari tadi tak bergerak kini menggaruk kepala ku yang tidak gatal

"Jadi gini,kan kita udah selesai ulangan dan bentar lagi kita mau liburan jadi"kini Rahlan menjeda ucapannya

"Ihh jadi kenapa?"Aku yang mulai geram kini menatap Rahlan tanpa perduli dengan Tiskar yang melirik ke arah ku

"Sebelumnya gue mau ngucapin terima kasih ke elo ky,karena mau kasih gue tumpangan di rumah lo,maaf juga klo gue banyak salah sama elo,lo juga udah baik banget sama gue"Kata Rahlan yang kini memegang tangan ku

"Cuman itu yang lo mau bilang,aduhh Lan gue ikhlas kok,lo juga udah baik sama gue,lo selalu kasih gue saran yang bermanfaat, lo juga mau ngedengerin curhattan gue,pokok nya lo juga baik di gue jadi wajar juga klo gue baik di elo"

"Iya sih ky,tapi gue belum selesai ngomong"Kata Rahlan

"Terus lo mau ngomong  apa"Tanya ku sambil mengangkat sebelah alis mata ku

"Gue mau pindah ke Bandung lagi Ky"Kata Rahlan yang kini sudah tertunduk lesuh

"Kok lo mau pindah,lo gak suka di sini yaa"Kata ku yang menatap Rahlan

"Bukannya gue gak suka cuman tadi Ayah lo bilang klo nyokap gue di Bandung sakit,jadi mau gak mau gue harus pindah ke Bandung"Kata Rahlan yang masih setia tertunduk

"Terus nanti yang temenin gue klo lagi sedih siapa?"Kata ku yang menahan air mata ku untuk tidak jatuh

"Lo tenang aja kan ada Chacha, Orik,Auli ada Tiskar juga,jadi lo gak usah sedih"Kata Rahlan yang kini sudah menatap ku

"Lan jangan pergi"Aku mulai   terisak

"Nanti klo ada kesempatan gue main ke sini lagi kok,gue janji"Kata Rahlan

"Gue boleh ikut gak,gue gak mau klo lo pergi"Kata Ku yang tidak bisa menahan air mata ku

"Klo lo pergi, ntar gimana lo baikan sama Auli,lo kan ada masalah sama Auli"Tiskar yang sedari tadi diam kini mulai bicara.

"Iya lo punya masalah sama Auli,udah lo gak usah ikut klo ada waktu gue main ke sini kok"Kata Rahlan yang kini mencoba menenangkan ku

"Chacha udah tau klo lo mau pindah ke Bandung"Tanya ku

"Iya Chacha udah tau kok,Orik juga,Tiskar,Auli juga udah tau"Kata Rahlan

"Kapan lo mau pulang ke Bandung"Kata ku

"Besok.Lo jangan sedih,nanti klo lo udah baikan sama Auli lo kabarin gue yaa"Kata Rahlan

Aku hanya mengangguk pasrah dengan keputusan Rahlan,tapi aku juga harus berjuang agar Auli mau memaaf kan ku.

If You My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang