Bagian 44

145K 8K 494
                                    

Harum daging panggang tercium nikmat di hidung Sidney yang tengah berada di belakang rumah Nate dan Olivia, berkumpul bersama keluarga besar Hamilton untuk melakukan barbekyu.

Sore ini, senyum lebar menaungi bibir Sidney. Pun dengan yang lainnya yang malam ini juga ikut bergabung bersamanya. Perasaannya sungguh diliputi kelegaan yang luar biasa. Tak ada hal lain yang bisa mengungkapkan suka citanya selain senyuman.

"Mom!"

Suara anak kecil terdengar di telinga Sidney, tetapi wanita itu tak berpaling sedikitpun. Fokusnya masih berada pada Newt yang sibuk memanggang daging bersama Nate.

"Mommy!"

Sekali lagi Sidney mendengar suara tersebut, tetapi yang kali ini diiringi dengan tarikan di bajunya sehingga membuat ia tersentak kaget.

"Ah, Cliff." Sidney meringis pelan dan menatap tak enak hati kepada Cliff.

Sungguh, ia belum terbiasa ketika Cliff memanggilnya dengan sebutan mommy. Ya, bocah itu memang sudah mulai mengganti panggilannya pada Sidney sejak beberapa hari yang lalu. Sidney suka dengan panggilan Cliff, itu membuatnya merasa telah benar-benar menjadi milik Newt dan Cliff walau pernikahannya dengan Newt baru akan dilaksanakan lusa.

"Maafkan aku, Cliff." Sidney sungguh tak enak hati kepada Cliff yang kini sudah menunjukkan ekspresi tidak suka.

"Kau sendiri yang menyuruhku memanggilmu Mommy, tetapi kau malah mengabaikan panggilanku," tukas Cliff dengan nada kemarahan yang kental dalam suaranya.

Setelahnya, bocah itu meninggalkan Sidney sambil menghentak-hentakkan kakinya hingga membuat Sidney panik. Buru-buru wanita itu menggerakkan kursi rodanya untuk mengejar Cliff.

"Cliff, maafkan aku, please." Sidney sengaja menguatkan suaranya agar Cliff yang semakin jauh darinya bisa mendengar permohonan maafnya. Namun, hal itu malah membuatnya menjadi pusat perhatian sehingga menimbulkan rasa penasaran dalam benak mereka semua, tak terkecuali Newt.

Menjalankan kursi roda di atas rerumputan tak semudah biasanya. Sidney harus mengerahkan dua kali lipat tenaganya. Dan baru beberapa kali bergerak, ia sudah kelelahan dan menyerah di detik itu pula. Kedua matanya hanya dapat menatap Cliff yang semakin jauh dengan tatapan sendu dan bibir yang melengkung ke bawah.

Satu kecupan kilat yang tiba-tiba mendarat di pipi Sidney membuat wanita itu sedikit terperanjat dan otomatis mendorong wajahnya ke samping untuk menghindar. Ketika pandangannya bersirobok dengan Newt, barulah ketegangan yang sempat melingkupi dirinya perlahan mulai pergi.

"Sudahlah, biarkan saja bocah itu marah padamu," kata Newt seraya memutar kursi roda Sidney lantas membawa wanita itu kembali pada posisi sebelumnya. "Kalau dia marah padamu, dia tak akan mengganggu waktu kita, Sid," tambahnya dengan senyum tak berdosa.

"Newt!" seru Sidney dengan decakan kesal serta melayangkan beberapa pukulan yang cukup kuat di lengan pria itu.

Newt hanya tertawa di tempatnya. Ia lalu memberi satu ciuman lagi kepada Sidney, kali ini di bibirnya dan cukup lama sebelum kembali membantu sang ayah memanggang daging yang masih tersisa beberapa potong lagi.

"Anak itu memang menyebalkan, Sid. Biarkan saja dia," celetuk Olla dengan suara yang sengaja dibuat keras agar Cliff dapat mendengarnya.

Berbeda dengan Odellia yang begitu akrab dan dekat dengan Cliff, Olla adalah kebalikannya. Anak ketiga dari pasangan Nate dan Olivia Hamilton itu kerap kali bertengkar dengan Cliff dan tak jarang mengganggu bocah itu sampai menangis.

Jadi, di dalam keluarga Hamilton terdapat dua kubu. Bila Neil dan Olla suka sekali mengganggu Cliff dan cenderung bersikap layaknya musuh bebuyutan bila mereka disatukan, maka lain halnya dengan Neville dan Odellia yang sering kali memanjakan Cliff.

The Billionaire's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang