Chapter Empat Puluh Tiga | Semuanya Telah Berakhir

627K 47K 29.8K
                                    

Now Playing | Younha - Its a Rainy Day

Selamat Membaca Cerita MeloDylan

Menurut kalian apa yang berakhir?

Atau Siapa yang berakhir?

Melody dan Louis?

Dylan dan Alice?

Anna dan Angga?

Musical dan Jane?

Kate dan Lima?

Kalau mau tau, baca chapter ini yap wkwkwk

***

Bagian Empat Puluh Tiga | Semuanya Telah Berakhir

Aku masih mencintaimu, bahkan setelah hubungan kita berakhir pun aku masih tetap mencintaimu. Tapi, jika aku dapat memutar waktu ke hari itu, aku tetap memilih berpisah denganmu. Bukan karena kita beda, tapi perpisahan itu adalah yang terbaik untuk kita.

***

ALICE memperhatikan beberapa foto di mejanya, perlahan satu tangannya mengambil salah satu foto itu, menyentuhnya dengan perlahan sebelum senyumnya tercetak di bibirnya. Namun, itu bukanlah senyuman bahagia melainkan senyuman kesedihan. Dia tidak tahu kalau sudah sampai sejauh ini.

Bukankah semuanya hanyalah kesalahan?

Lalu kenapa dia yang harus menerimanya?

Suara bel apartemennya berbunyi. Alice segera membereskan foto-foto itu dan disimpannya kembali ke dalam amplop cokelat. Dia menyembunyikan amplop itu di ruangan yang hanya dapat diakses olehnya sendiri.

Alice melihat sosok pemuda dengan coat berwarna cokelat berdiri di depan apartemennya, satu tangannya memeluk buket bunga tulip berwarna merah. Bukannya langsung membuka pintu apartemennya, Alice justru lebih memilih menatap pemuda itu yang selalu membuat jantungnya berdebar-debar, perasaannya menghangat. Lalu dia membuka pintu apartemennya.

"Kok lama?" tanyanya, dia membuat coatnya dan digantung di gantungan mantel yang ada disana.

Alih-alih menjawab, Alice malah memeluk pemuda itu dengan sangat erat. Mendengarkan debaran jantung pemuda itu, irama yang sangat disukainya.

"Ada apa?"

"Bentar." Alice tetap memeluk pemuda itu dan pemuda itu membiarkan Alice untuk terus memeluknya.

Perlahan tangannya menyentuh surai hitam milik gadisnya itu, sangat lembut dan wangi. Pelukan itu mengendur dan kini Alice menatap kekasihnya itu.

Diluar dugaan, kedua tangan pemuda itu langsung menyentuh pipi Alice.

"Lengket," ujarnya, "habis nangis?"

Alice melepaskan pelukannya, dia berjalan lebih dulu, duduk di sofa diikuti oleh Dylan. Lelaki itu sudah hapal akan gelagat Alice ketika ada hal yang mengganggu kekasihnya. Alice akan selalu memeluknya tanpa alasan.

"Kamu tau artinya bunga tulip merah?" tanya Alice, buket bunga yang dibawa oleh Dylan sebelumnya kini sudah berpindah tangan ke tangannya.

Dylan mengangguk ringan, "Tulip merah melambangkan cinta yang sangat dalam."

Jelas. Alice tahu itu, kekasihnya akan memberikan bunga yang memiliki artian begitu mendalam. Tidak hanya asal beri karena orang lain memberikannya juga. Bahkan Alice belum pernah mendapatkan bunga mawar dari kekasihnya itu.

MeloDylan 2 (Retrouvailles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang