Cover by Wira Putra
Kesalahan manis yang di rahasiakan.
***
Ketika kita bertemu kembali, apakah yang akan terjadi? Kisah kita sempat terhenti, mungkinkah kita akan melanjutkannya kembali atau sudah sampai disini?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAGIAN DUA PULUH | Mengingat Hal Yang Tidak Penting
Itu bukan hal yang tidak penting. Aku hanya mengingat hal-hal yang kamu sukai aja.
***
Louis tidak bisa mengantarnya pulang lagi. Dia sedang gencar-gencarnya latihan basket, karena mau lomba. Ah, Louis memang mencintai basket lebih dari hidupnya. Waktu berdua dengan Louis pun sekarang tak banyak membuat dia merindukan sosok cowok hangat dan baik kepadanya.
Memang, Louis masih akan tetap mengabarinya dan mengatakan banyak hal kepada Melody. Tapi, entah rasanya Louis seperti jauh. Padahal dulu Louis pun sering latihan basket dan tak bisa mengantarkan Melody pulang, tapi saat itu Melody biasa saja tak masalah.
Sepertinya perasaannya untuk Louis semakin bergerak ke arah yang lebih serius.
Disaat dia mulai menyukai pemuda itu, pemuda itu malah merentangkan jarak di antara mereka.
Sekarang Melody bukan anak kecil lagi, pulang sendirian bukan masalah untuk dia. Gea temen sekelasnya meninggalkan dia setelah Raka menjemputnya, Anna kelasnya sampai sore, Jane tidak ada kelas dan sedang sibuk dengan Musical dasar pasangan bucin, kalau Kate entah akhir-akhir ini gadis itu jarang terlihat sosial medianya pun jarang aktif seperti biasanya, sepertinya huhungan dia dan Liam benar-benar tidak baik. Mereka akan ke rumah Kate malam ini untuk mencaritahu keadaannya, khawatir tak biasanya seperti itu.
Sekarang juga Melody tidak bisa pulang sama Fathur, penjelasan semalam jelas. Fathur tengah memperjuangkan perasaannya untuk Bella. Mereka pasti sedang berdua, sementara David? Kepentingan dia paling menggoda janda yang ada di sebelah rumahnya. Gak berfaedah emang.
Sebelum pulang Melody mampir dulu di kafe dekat dengan kampusnya, kehidupannya tidak banyak berubah. Melody tetap sama, menyukai segelas milkshake oreo di manapun dan kapanpun. Milkshake oreo membuat perasaannya membaik, meskipun air mineral lebih dari segalanya. Ya itu kebutuhan untuk tubuh.
Setelah di rasa dia cukup menghabiskan waktunya di kafe ini, Melody melangkahkan kakinya dan tanpa sengaja tatapan matanya terarah ke arah Deva dan Alice yang sedang jalan berdua, Deva merangkul Alice, dan mereka pergi tanpa Dylan.
Melody masih di tempatnya menatap ke arah yang sama, Deva dan Alice terlihat enjoy jalan berdua, bahkan mereka menikmati hari ini. Sampai, Deva dan Alice menoleh ke arah Melody. Tatapan mereka biasa saja, bukan seperti pasangan yang ke gap selingkuh, bahkan Deva masih saja tersenyum ke arah Melody. Melody hanya mengalihkan tatapannya, cowok seperti Deva yang paling dia hindari, dia benci spesies cowok yang mempermainkan cewek. Meskipun Deva tampan setampan-tampannya orang tampan, kalau dia mempermainkan perasaan cewek seperti ini, kesannya dia jadi orang paling jelek sejelek-jeleknya dari orang jelek.