Cover by Wira Putra
Kesalahan manis yang di rahasiakan.
***
Ketika kita bertemu kembali, apakah yang akan terjadi? Kisah kita sempat terhenti, mungkinkah kita akan melanjutkannya kembali atau sudah sampai disini?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bagian Tiga Puluh Delapan.
Selamat tinggal. Kisah kita kemarin telah usai, antara kamu dan aku telah selesai. Tapi, akankah akan ada kisah baru kembali, kisah yang tidak pernah melibatkan akan masa lalu?
***
ALICE memperhatikan suasana kota New York dibalik kaca yang ada di apartemennya. Gadis itu menatap nanar ke arah luar. Kota yang selalu hidup dan tak pernah mati. Satu tangannya memegang gelas berisikan wine.
Ponselnya bergetar, sekilas dia meliriknya. Namun enggan untuk mengangkat telepon dari orang yang menghubunginya.
Dia lelah.
Bel intercom apartemennya berbunyi. Dia menyimpan gelas itu di atas meja, mengambil ponsel dan dimasukan ke tas tangannya.
Dia bisa melihat seorang pria berusia 30an menunggu di luar apartemennya. Salah satu asisten ayahnya. Alice segera membuka pintu apartemennya dan memberi salam hormat kepada pria itu.
"Nona, Tuan minta saya untuk menjemput nona."
Dia sudah tahu. Alice berjalan lebih dulu, Ayahnya mengadakan acara lelang yang dibungkus dengan acara amal. Ayahnya meminta Alice untuk menemaninya. Sejujurnya itu hanyalah acara mencari kolega bisnis baru atau melihat saingan yang berkedok acara amal. Dunia bisnis terkadang selucu itu.
Di loby apartemen ternyata sudah ada supir yang menunggunya. Dia segera naik ke mobil diikuti oleh asistennya itu.
"Tuan meminta Nona membaca ini." Asisten itu memberikan tablet yang berisi data-data keluarga yang akan datang di acara amal nanti.
Alice segera melihat nama-nama keluarga itu. Tampak serius, beberapa wajah dia mengenalinya. Tapi ada sebagian wajah baru.
"Tuan Reno dan Nyonya Elena juga akan hadir disana, apa Nona mau saya jadwalkan untuk makan malam bersama mereka?"
Alice menggeleng, dia tau kalau keluarga Dylan akan datang di acara amal ini. Elena mengabarinya, dia sudah bertemu sore tadi. Elena datang ke apartemennya, lagipula mereka akan segera pulang ke Indonesia keesokan harinya.
"Julian, jam tangan yang saya pesan gimana?"
"Besok akan diantar ke apartemen Nona. Apa Nona tak berlebihan memberikan kekasih Nona hadiah begitu banyak?"