-Dimana ada pertemuan pasti disana ada kata perpisahan-
🌸BBDM🌸
.
Secarik cahaya dari luar mulai menembus kaca kamar apartement Anna yang tengah bersiap untuk tugas pertamanya sebagai seorang TourGuide.
Sebenarnya pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang gampang dan juga bukan pekerjaan yang terlalu sulit.
Tapi, jika iya salah berbicara atau salah menjelaskan sesuatu kepada klien nya maka itu adalah hal fatal yang dapat membuat dirinya kehilangan pekerjaan.
So, dibalik semua pekerjaan yang menurut orang mudah juga berisi tantangan. Jadi jangan selalu memandang sebelah mata pada pekerjaan halal.
"Sudah mau pergi ?".
Ucapan seseorang itu sukses membuat Anna tidak bisa menolak untuk sekedar melihat si pembicara itu. "Iya nih. Oh iya, kamu melupakan salam lagi dianing".
Dianing hanya menyengir tanpa dosa, "Hehe, maaf. Assalamu'alaikum".
"Wa'alaikumsalam. Aku pergi dulu ya, Ning. Titip apartement ku". Ucap Anna yang tak lupa juga ia mengucap salam sebelum melangkah pergi.
"Eh Anna...tunggu, tadi ada bingkisan di depan apartement kamu".
Anna membalikkan badannya, "Bingkisan ? dari ?".
Dianing hanya bergidik bahu, dan menyerahkan bingkisan itu "Tak tahu".
Anna membuka bingkisan berbentuk kotak itu, dan ternyata bingkisan itu berisi sepasang sneakers berwarna putih dan tak lupa juga dibingkisan itu ada sepucuk surat yang ditulis menggunakan hangeul.
Dari JongDae :
Hai! Noona, sudah lama kita tidak bertemu ya. Eh, tidak, kita bahkan belum sama sekali bertemu :D. Noona, bisakah kamu meluangkan waktu untukku dan bertemu di sungai Han ?. jika mau, aku akan menunggumu di sana pukul 5 sore. Jangan lupa dipakai ya.To : JongDae
Aku menutup suratnya dan memasukkan nya ke dalam tas ku.
"Dari siapa An?". Kepo Dianing.
"Dari JongDae. Sudah ya, aku telat nih. Assalamu'alaikum". Dianing hanya mengangguk mengerti dan melabaikan tangannya ke arah ku yang semakin tak terlihat.
🌸🌸🌸
Saat ini, Anna sudah tiba di Yangdongmaeul-gil atau biasanya disebut para wisatawan adalah desa Traditional Rakyat Korea Selatan.
Tempat wisata ini merupakan desa tradisional terbesar di korea selatan, menampilkan budaya tradisional dari masa Dinasti Joseon dan bayaknya warisan-warisan budaya yang tersimpan disini. Sehingga, banyak para wisatawan yang mengunjungi desa ini untuk melihat kekayaan itu dan tidak hanya warisan saja yang ada di tempat wisata ini. Di rumah trasional ini juga pemandangannya sangat memikat para photograpy yang ingin mengabadikan foto
"Maaf saya sedikit telat". Anna membungkuk, meminta maaf.
"Tidak. Kami juga baru sampai". Ucpa kedua pasangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagai Bulan dan Matahari ❌ Suho
FanfictionKim JunMyeon atau biasa dipanggil Suho, adalah seorang idol lelaki yang banyak diidami kaum hawa, dengan kehidupan yang membosankan. Kemudian semua itu berubah menjadi lebih berwarna setelah ia menabrak perempuan berkerudung panjang di bandara. Seir...