Bagai Bulan dan Matahari ❌ Suho

Irene Butuh Kamu

"Dia yang lebih berhak menerima balasan Cinta dari kamu, Suho".

🌸BBDM🌸

.

Setelah kejadian orang tua Irene yang bertamu ke rumahnya, hari Suho sedang menunggu didepan tempat kerja Anna dengan penyamaran tentunya. Hari ini juga Suho membawakan makanan spesial, makanan yang dibuat oleh ibunya untuk Anna.

Mulai sekarang iya sudah mengetahui bahwa anak lelaki nya ini sudah mulai membuka hatinya, sengaja ia membawakan Suho makanan untuk Anna.

"Mau ketemu perempuan, masa enggak bawa apa-apa". Itulah kata-kata yang keluar dari mulut ibundanya.

"Nanti bisa delivery, itu sudah cukup". Kata Suho dengan pedenya mengangkat kartu black card.

Ibu Suho hanya menggelengkan kepalanya. "Sini, udah wangi belum ? Masa mau ketemu calon masa depan, kamu bau. Malu-maluin saja". Ibunda Suho mulai mendekati Suho.

Suho memang belum sepenuhnya tahu tentang Anna, tapi rasanya ia berasa dekat dengan memanggilnya "Calon Masa Depan".

"Eomma, jangan mulai deh. Yang ada bidadari jatuh dari kayangan jatuh hati pada Junmyeon kali". Suho berbicara dengan tingkat kepedean nya sebelum ia keluar dari rumah.

🌸🌸🌸

Seperti pangeran yang salah lokasi, semua mata tertuju kearah Suho saat ia mulai memasuki Bus, padahal ia sudah memakai alat penyamaran.

Ada yang secara diam-diam memotret dirinya, bahkan ada juga yang terang-terangan memotret. Tapi Suho tidak peduli, ia hanya fokus pada jalanan kota yang lancar.

Sampai akhirnya bus sampai di tempat tujuan nya, tempat kerja Anna.

"Ssttt..." Suho memanggil seseorang yang berjalan tak jauh dari dirinya.

Tapi, seseorang itu tidak menanggapi, lebih tepatnya tidak acuh dengan panggilan Suho sih. Kemudian Suho mulai memanggilnya.

"Anna".

Anna menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Seorang lelaki dengan masker hitam, topi hitam, celana jeans, baju hitam bertuliskan "I'm not perfect" , serta mantel pastel yang menambah kesan wah pada diri Suho.

"Jumen ? Kenapa kesini ?". Anna berbisik, ia tidak mau orang-orang kantor nya mengetahui keberadaan Suho. Padahal sudah jelas, orang-orang yang ada di dalam kantornya sudah berkicau tentang Suho.

"Jumen ?? Jadi sekarang itu panggilan sayang untukku ?". Suho merayu Anna dengan senyuman dibalik masker, padahal tidak terlihat tapi itu membuat Anna menunduk lagi dengan canggung. Entah kenapa tiba-tiba mulutnya memanggil Suho dengan sebutan Jumen. Tapi menurut nya, itu nama yang lucu untuk Suho.

Suho menyerahkan tas jinjing kecil yang sudah ia bawa dari rumah.

"Apa ini ?". Anna memandang tas kecil itu dengan bingung.

"Coffee sianida. Ya makanan lah cantik".

"Untuk ?".

"Untuk Irene~~"

"Terus kenapa kasih ke aku? Kasih sendiri lah ke Irene". Omel Anna.