Melupakannya ?

631 82 12
                                    

-Allah tidak akan memberikan suatu cobaan kepada hambanya di luar kemampuannya-.

🌸BBDM🌸

.

Mobil hitam JongDae sudah terparkir rapih di parkiran mobil di sebuah restoran, membuat Anna heran kenapa JongDae membawanya ke Restoran ini. Anna menatap JongDae heran, tapi bukannya berkata sesuatu ia malah menarik tangan Anna keluar dari mobil dan masuk ke dalam restoran itu.

"Kenapa kesini ?". Anna pelepas tangan JongDae dan sedikit menjaga jarak.

JongDae memberikan senyuman khasnya, "Noona puasa kan ?". tanya JongDae.

Anna mengangguk.

"Ya, kita kesini buat noona membatalkan puasa, sekalian aku juga belum makan malam". JongDae menarik tangan Anna lagi menuju meja kosong yang tak jauh dari tempat mereka.

Dengan gentle-nya, JongDae menarik bangku dan mempersilahkan Anna untuk duduk dibangku itu. Anna hanya menurut. JongDae duduk di depan bangku Anna sambil memanggil weither.

"Noona, aku tidak tahu makanan Indonesia. Noona yang pesan ya ?". JongDae berbisik sambil menutup wajahnya malu karena tidak tahu makanan di restoran ini. 

Anna tertawa. "Ayam Bakar satu, Teh manis hangat satu, gorengan nya lima..." Anna melihat ke arah JongDae. "Mau soto ?".

"Soto ?". JongDae menggernyit dahinya.

"Makanan kuah yang waktu itu kamu makan di apartemenku".

"Ahh... yang waktu itu! Oke oke aku pesan itu. tapi aku mau nasi goreng juga". Seru JongDae semangat.

Anna berbalik ke arah waither. "Soto satu, nasi goreng satu, Es Teh manis satu, sama air putihnya satu, ya". Jelas Anna dan waither itu berlalu meninggalkan meja Anna dan JongDae.

setelah setengah jam berlalu, makanan yang dipesan mereka akhirnya datang dengan selamat mendarat di atas meja mereka. tak lama juga suara adzan di ponsel Anna juga berbunyi. mereka berdua mengunyah makanannya dengan lahap. Apalagi JongDae yang begitu menikmati nasi goreng dengan rempah-rempah dari indonesia itu dan ia juga menikmati soto betawi.

Sedangkan Anna hanya tersenyum dan sesekali tertawa melihat tingkah lucu JongDae saat makan. JongDae seperti anak balita yang sangat menikmati makanannya. Entah kenapa ketika bersama JongDae ia selalu sebahagia ini, berbeda saat ia bersama Suho. Tapi, hatinya masih sakit sekali ketika mengingat kejadian sore itu.

"Noona".

Anna tidak menjawab panggilan JongDae, ia sedang asik menatap wajah JongDae yang sangat murah senyum itu. -Lupakan kejadian itu, Anna-. Anna bergumam dalam hati.

"Noona!". Panggil JongDae dengan nada sedikit dinaikkan.

"Hah? Wae ?". Anna melihat sekalilingnya. Ia sangat terkejut dengan suara panggilan JongDae.

"Aku yang seharusnya nanya begitu. Noona kenapa ? Kenapa melamun ? Mikirin yang tadi sore ya ?. Untuk apa sih noona mengingat kejadian itu!!". Kesal JongDae.

Anna tersenyum sambil menggeleng. "Enggak, noona gak mikirin kejadian itu".

"Benar nih? noona tidak bohongin aku kan ?".

"Enggak JongDae". Anna tersenyum sampai matanya berubah sipit.

"Oke. Aku bayar dulu ya, noona tunggu disini saja". Anna mengangguk dan JongDae pergi membayar di kasir.

Setelah JongDae membayar makanan mereka di kasir, mereka kembali masuk ke dalam mobil untuk menuju perjalanan selanjutnya.

"Noona mau pulang atau kemana ?" tanya JongDae ke Anna, namun matanya masih melihat ke arah jalanan kota yang sudah berubah gelap dan hanya di terangi cahaya dari lampu jalan.

Bagai Bulan dan Matahari ❌ SuhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang