Shut-Up!! Part 16

1.3K 73 0
                                    

  " AGNI... DUG! DUG!" teriak rio sambil memukul ular yang berhasil menggigit tepat di betis agni itu dengan batu yang lumayan besar. Agni pun jatuh terduduk.

" Sial" Umpat agni, tubuhnya mulai lemas, keringat mulai mengucur dari keningnya.

" ag, lo gpp? Hah ag? Ular itu berbisa ag" ujar rio yang panic melihat keadaan agni. Sementara agni tidak memperdulikan rio sama sekali, tubuhnya mulai gemetar, keringat yang menetes sangat deras itu, membuatnya semakin berusaha untuk memikirkan cara menyelamatnya nyawanya SENDIRI!, dengan gemetar ia mengambil pisau lipat di saku bajunya, ia robek jeansnya untuk melihat luka gigitan ular yang mengenai betisnya. Terlihat jelas gigitan ular itu, agni hanya bias menahan rasa sakitnya, kakinya terasa kaku sekarang, sekarang ia berusaha membuka jaket tipisnya, lalu ia merobeknya dengan cepat. Di ikatkannya dekat lukanya untuk menghentikan aliran darah, agar racunnya tak menjalar ke mana-mana, Rio hanya terdiam melihat apa yang agni perbuat.

" Hah.. hah.." Nafas agni pun mulai tersengal-sengal, ia seakan mulai kehabisan nafas. Bibirnya pun mulai memutih. Namun ia masih berusaha untuk menghisap dan mengeluarkan racun dari betisnya, begitu susah agni berusaha, namun ia tetap tak berhasil karena daerahnya susah untuk ia jangkau. Sampai tiba-tiba rio memegang tangan agni yang sedang memegang kakinya itu.

" Cukup! Sekarang giliran gue, Inget Ag. Kita ini mahluk social yang selalu membutuhkan orang lain. Disini Masih ada Gue!" ucap rio sambil lalu dengan cepat menghisap dan mengeluarkan bisa ular dari betis agni itu.

" Ashh..." Agni mendesis menahan sakit, sementara tangan kanan rio memegang betis agni, dan yang kiri kuat menggenggam tangan agni kuat. Berkali-kali rio menghisap dan mengeluarkan darah agni yang kini berbekas di mulutnya. Agni menatap rio dalam.

" Masih Ada aku disini, Selalu ada untuk kamu, Agni" terngiang suara riko dulu.

" kenapa? Kenapa? Kenapa kamu begitu mirip dia" ujar agni pelan, tatapannya mulai kabur, tubuhnya semakin lemah sampai akhirnya agni tergeletak tak berdaya. Hanya suara rio yang terdengar.

" AGNI!! AGNI SADAR AG!" teriak rio sambil menggoyangkan badan agni, namun agni tak kunjung sadar. Rio akhirnya menggendong agni untuk segera keluar dari hutan.

" lo harus bertahan ag" ujar rio

@ tenda

" lo knp?" Tanya cakka karena melihat shilla yang sepertinya cemas karena sesuatu.

" hah?? Gak knp-knp." Ujar shilla menutupi tapi benar dalam hatinya, ia sangat khawatir tentang keadaan agni.

" apapun yang lo khawatirin, lebih baik lo mencoba tenang" ujar cakka sambil memegang tangan shilla. Shilla hanya diam menatap cakka untuk beberapa detik.

" ehm.. cakka, gue ke mau ketemu ify sebentar. Lo gpp kan kalo.." Tanya shilla ragu. Namun cakka hanya tersenyum.

" gak knp2 kok, kalo itu bisa buat lo tenang, knp gak boleh. Lagian lo gak akan bisa ngerjain soal teka-teki ini kalo lo terus

kaya gini" ucap cakka

" makasih " ujar shilla sambil tersenyum, ia buru-buru mencari ify.

———*************————–

" ada apa ini?" batin ify.

" kenapa? Lo gak bisa pecahin teka-teki begini aja?" ucap Alvin sambil tertawa kecil.

" gak usah sok tau dech lo!" Jutek ify.

" kalo gitu buktiin donk, kalo memang lo merasa lo bisa" tantang Alvin

" berisik banget lo jadi orang, lo kan hacker terkenal, knp gak lo coba aja pecahin sendiri?" tantang ify balik.

" tapi bukannya lo lebih hebat dari gue, ya kan?"

SHUT-UP!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang