SHUT-UP!! Part 39

1.2K 40 1
                                    

Ke-Tujuh anak muda ini sedang menunggu di depan ruang icu, mereka menunggu dengan segala kekhawatiran yang ada. Salah satu dari mereka duduk di pojok ruangan, melipatkan tangannya dan bersender di kursi dengan baju penuh darah. Entah apa yang sedang dipikirkannya sekarang. Mereka terdiam sampai salah satu dari mereka buka suara.

" kenapa sih shilla bisa jatoh? Aneh banget" ucap sivia

" lo bener vi, shilla bukan tipe orang yang ceroboh" ujar agni

" ag, kita liat dari cctv aja? Sekolah kita ada cctv kan? Kita bisa liat dari situ" ujar ify.

" kalo gitu, gue serahin semua sama lo" ujar agni. Semua pembicaraan terhenti saat dokter keluar dari ruang icu.

" Debo, gimana shilla?" Tanya agni

" Dia sudah baik-baik saja, hanya terkena gegar otak ringan. Sebentar lagi kita akan memindahkannya ke ruang rawat" ujar debo, dokter yang menanangani shilla.

" makasih banyak debo." Ucap agni

" sama-sama" senyum debo, sesaat debo menatap ify. ify hanya terdiam saat debo menatapnya.

@ Ruang rawat

" yaudah, udah malam kalian pulang aja. Biar gue yang nungguin sivia disini" ujar sivia.

" gak vi, gak apa-apa. Gue mau nunggu sampe sivia sadar" ujar ify yang diangukki agni. Diruangan ini sekarang hanya ada mereka berempat tanpa pasangan mereka masing-masing. Entah sejak kapan waktu seperti ini rasanya menjadi hal yang jarang mereka lakukan, berbeda dengan dulu.

" gue gagal lagi jagain dia" ucap agni sambil menatap shilla.

" bukan lo yang gagal ag, tapi kita semua. Kita semua udah gagal jagain temen kita." Ujar sivia.

" kita dulu kemana-mana selalu berempat, kemana-mana kita saling menjaga, kita janji gak akan ada siapapun mencelakai kita, dan apapun terjadi pada kita. Tapi, sekarang... sekarang kita semua punya masalah dan kehidupan masing-masing. Dan gue, gue yang paling menjauh dari kalian, gue bahkan meninggalkan kalian untuk hidup sama Alvin, maafin gue.. maafin gue shill, gue gak bisa ada saat kejadian itu" Ucap ify ia membelai rambut shilla.

" gue terlalu terhanyut sama masalah cinta gue, gue emang bodoh, bodoh banget, sekarang shilla jadi korban kebodohan gue." ucap sivia

" kalau begitu, apa gunanya gue yg sekarang? Gue bozz, malah sibuk dengan urusan pacarnya sendiri, bahkan gue bozz, gue ninggalin kalian, gue pergi dari rumah Cuma untuk tinggal dengan rio. Lalu Apa gunanya gue? kemana gue saat kalian butuh gue? Gue yang harusnya minta maaf" Ujar agni. Mereka terdiam bersama memandang shilla dengan sebuah penyesalan yang sama.

@ Café

" bagus... bagus... kamu berhasil, sekarang kamu harus cari tau informasi tentang kondisi shilla, dan cari tau semuanya... ingat kalau tidak maka keluarga kamu yang akan menanggung akibatnya" ujar sion.

" ba.. baik kak.." Ujar murid itu ketakutan.

@ Ruang Rawat shilla.

" masuk.." ujar ify saat seseorang mengetuk pintu kamar.

" cakka.." Ucap sivia.

" ehm... gimana shilla?" ujar cakka pelan.

" shilla masih belum sadar." Ujar agni.

" fy, kamu gak cape?" Tanya alvin cemas.

" iya fy, lo pulang aja, kasian bayi dalam kandungan lo. dia juga butuh istirahat" ujar agni.

" tapi.." ucap ify

" iya fy, gak apa-apa, gue pasti akan jagain shilla disini. Oh ya, jangan lupa cari tau tentang kejadian tadi siang" ujar sivia.

SHUT-UP!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang