Shut-Up!! Part 65 ( ENDING )

2.9K 71 7
                                    

Akhirnyaaa... sampai juga kita di last part setelah cerbungini mengudara lebih dari 2 tahun lamanya, sekali lagi terima kasih buat yangudah setia baca shut-up mulai dari part 1 – part 65 ini. Tag di part ini sesuaidengan urutan yang kemarin comment ya, jadi maaf buat yang gak dapet tag ( biaradil juga ). Udah gak usah banyak ngomong lagi, selamat membaca yaa...

@ Rumah Rio

Rumah besar, megah dan mewah itulah yang paling tepat untukmenggambarkan kediaman Haling, ya dari dalam rumah sebesar itu tetap masih bisaterpancar sinar kehangatan di dalamnya, sebuah keluarga kecil yang harmonis,rumah tangga yang dibangun dengan perjuangan bahkan sampai berpeluh darah, yarumah tangga rio dan agni.

Meski rio tetap tidak bisa sembuh total daripenyakitnya, tapi dengan peralatan medis yang kini semakin tinggi kulitasnya, merekatak berhenti berusaha, ya hidup itu tergantung usaha manusia itu sendiri bukan?toh sampai detik ini rio mampu bertahan meski dengan obat-obatan dan kontrolrutin yang harus ia lakukan,lagipula umur manusia hanya Tuhan yang paling tahu.Keluarganya serasa lengkap mengingat anak perempuannya acha kini sudah beranjaksemakin besar, sudah umur 12 tahun. Belum lagi rio tak sabar menunggu anak keduanyayang sudah diketahui berjenis kelamin laki-laki itu hadir sekitar 2 bulan lagi.

" Pagi cantik..." ucap rio tersenyum memasuki kamar achasambil menyembunyikan boneka teddy bear berwarna ungu berukuran super big itudi balik tubuhnya.

" Papa... pagi papa.." ucap acha yang sedang berdiri didepan meja riasnya merapikan seragam putih birunya. Rio berjalan mendekatiputrinya yang kini beranjak remaja.

" apa itu pa?" tanya acha sambil melirik ke belakang tubuhrio.

" taraaa...." ucap rio sambil memamerkan boneka di hadapanacha sambil tersenyum.

" huaaaa lucunya.... makasih papa" ucap acha dengan ekspresisenangnya.

" sama-sama sayang, eh gimana sekolahmu? Seneng gak jadianak smp?" tanya rio, sesekali ia membelai rambut acha.

" seneng donk pa, apalagi acha sekelas dan sebangku samaobiet" ucap acha senang keceplosan, ia langsung menutup mulutnya cepat dengankedua tangannya. Rio langsung menatap acha penuh curiga.

" ayo... achaa..."ucap rio menyipitkan matanya, mencobamelirik dalam ke dalam mata anak gadisnya itu.

" enggak pa, acha sama obiet gak pacar-pacaran kok suer deh,bener gak bohong pa" ucap acha panik dan begitu polosnya, membuat rio tersenyumdan kemudia tertawa kecil.

" iya-iya, lagian siapa yang nuduh kalian pacaran?" goda riosambil tertawa mencubit pelan pipi acha.

" iihh papa mah gitu.. " ucap acha memanyunkan mukanyaakibat di goda sang ayah, mukanya kini mulai sedikit memerah.

" acha.. rio..." panggil agni sambil menaiki tangga, mencari keberadaansuami dan anaknya yang sedaritadi tidak hadir-hadir di meja makan.

" ya sayang.." teriak rio

" ya ma.." teriak acha

" kalian disini rupanya, ayo acha turun sarapan nanti telatkesekolah" ucap agni yang terlihat mulai agak susah menyeimbangkan badannyakarena kandungannya yang telah memasuki usia 7 bulan itu.

" iya mama... nih acha baru mau turun" ucap acha, yangkemudian menaruh boneka teddy bearnya di atas ranjang dengan rapi.

" makasih ya papa.. cup" acha memberikan kecupan singkat dipipi rio, begitu bersusah payah ketika acha harus berjinjit dulu untukmemposisikan dirinya agar sejajar sama tinggi dengan rio, walau toh rioakhirnya harus mengalah juga dengan sedikit membungkukkan tubuhnya agarputrinya itu berhasil menyamai tingginya. Hal yang sama dilakukan acha jugauntuk agni sebelum ia turun untuk menikmati sarapannya. Setelah acha turun kinitinggal agni dan rio di kamar putri mereka, agni melihat ke sekeliling kamaracha dengan seksama.

SHUT-UP!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang