SHUT-UP!! Part 33

1.4K 48 0
                                    

@ Pantai

" gak... pokoknya gak titik." Ucap ify.

" tapi aku kan Cuma mau tanggung jawab fy, yaitu dengan cara nikahin kamu." Ucap alvin

" ya tapi gak dengan cara married kan vin, apa kata yang lain? Gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba kita mau married? Hah?" ucap ify yang tidak setuju kalau alvin mengajaknya menikah.

" iya juga sih, jadi gimana? Lagian kan aku mau kita married supaya kamu resmi jadi milik aku, jadi aku kalo mau ngapain aja bebas deh sama kamu." Ucap alvin dengan suara pelan.

" Apa?? Apa kamu bilang? Emang kamu mau ngapain lagi?" ify melotot ke alvin.

" ya kan, kemarin versi kamu gak sadar, kalo udah married kan bisa versi sadarnya" ucap alvin keceplosan, seketika ify makin melotot.

" Ups... Sorry.. sorry fy. Becanda doank, bener deh" ucap alvin yang melihat ify sekarang siap menerkamnnya.

" ALVIIINNNN.. DASAR OTAK MESUM BANGET SIH!!"teriak ify

" Weits... maaf fy maaf..." alvin berlari menghindar. Ify mengejar alvin, mereka pun main kejar-kejaran di pantai, merasakan bermain pasir dan air bersama.

" Alvinnnn..... Turunin pusing.. udah..."Ucap ify yang sekarang sedang digendong alvin berputar-putar dibawah senjanya matahari,dan suara deburan ombak di pantai ini.

" fy, apa yang terjadi dibelakang banyak memberikan gue pelajaran. Gue sadar, gue bukan orang baik, tapi gue akan berusaha untuk jadi yang terbaik buat lo. dan gue janji, gue akan Bantu lo untuk menyelesaikan masalah agni dan rio. Kita akan cari jalan keluarnya yang terbaik sama-sama. Mulai sekarang gue selalu berada dibelakang lo."ucap alvin menatap ify dalam, pakaian mereka sudah basah karena bermain air sepanjang hari.

" Gak, gue gak mau." Ucap ify yang mebuat alvin terdiam.

" Gue gak mau lo ada dibelakang gue, gue mau lo selalu ada disamping gue. disisi gue selamanya. Bisa kan?" ucap ify sambil tersenyum manis, rambut panjangnya yang sudah basah itu seakan ikut tersenyum dibawa hembusan angin sore. Alvin pun perlahan tersenyum, menatap ify. ditariknya tangan ify dan dibawanya tubuh ify dalam pelukannya. Pelukan hangat bagi ify, ya pelukan yang sangat ia butuhkan saat ini.

@ mobil iel

" via... sivia... sivia...."ucap iel yang memanggil nama sivia, sementara sivia sama sekali tak mendengar panggilan iel. Pikirannya tak ada disini, pikirannya masih berada saat pertemuan tadi siang. Pertemuannya dengan Dayat, pertemuan yang gak pernah diinginkan oleh sivia. Tapi takdir seakan berkata lain.

-flashback-

" maaf aku... aku ke toilet dulu sebentar" ucap sivia gugup.

" oh, yaudah aku anter"ucap iel berdiri.

" gak, gak usah aku bisa sendiri iel. Permisi"ucap sivia segera berjalan ke belakang. Sesampainya di toilet, airmata sivia jatuh juga. Ia tak habis pikir kenapa takdir tega mempermainkannya. Ada berjuta-juta penduduk di negeri ini. Kenapa harus Dayat yang jadi sepupu iel? Apa yang harus ia katakan pada iel? Haruskah ia mengatakan Dayat adalah masa lalunya? Atau malah bukan masa lalu, karena sampai saat ini. Laki-laki itu masih punya tempat di hati sivia, masih begitu dalam. Walau semua penderitaan yang sudah ia berikan.

" gak, gue gak boleh kaya gini. Sivia you must to stop thinking about the past! Jangan buang air mata lo lagi untuk laki-laki itu. " Perlahan sivia menghapus air matanya. Ia siap untuk menghadapi semua yang ada didepannya, ia bukan sivia yang dulu. Buat sivia, seorang dayat gak pantas mendapatkan air matanya.

" sivia...."tegur dayat saat sivia baru saja keluar toilet. Sivia terus berjalan tak mempedulikan dayat.

" via tunggu " ucap dayat menahan tangan sivia

SHUT-UP!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang