Shut-Up!! Part 59

1.4K 45 5
                                    

@ Mobil

" ini lagu baru kamu sama oik itu?" tanya shilla saat mendengar irama lagu yang baru saja di putar di radio.

" iya.." senyum cakka, pandangan tetap lurus kedepan karena ia memang harus konsen mengemudi. Shilla mendengarkan lagu itu dengan seksama. Lagu yang akhirnya mendapat perhatian khusus dari masyarakat itu, juga menyebabkan makin menyebar luasnya gosip kedekatan hubungan cakka dan oik. Namun semakin shilla mendengar setiap liriknya, ia malah semakin penasaran, tanpa sadar ia memutar menaikan volume radio.

tiba saatnya kita saling bicara

tentang perasaan yang kian menyiksa

tentang rindu yang menggebu

tentang cinta yang tak terungkap

sudah terlalu lama kita berdiam

tenggelam dalam gelisah yang tak teredam

memenuhi mimpi-mimpi malam kita

reff:

duhai cintaku, sayangku, lepaskanlah

perasaanmu, rindumu, seluruh cintamu

dan kini hanya ada aku dan dirimu sesaat di keabadian

jika sang waktu bisa kita hentikan

dan segala mimpi-mimpi jadi kenyataan

meleburkan semua batas antara kau dan aku, kita

" lagu ini...." batin shilla, ia kini menatap cakka. Cakka terdengar sangat menikmati lagu yang ia nyanyikan sendiri bersama oik itu.

" gimana? Bagus kan?" tanya cakka sambil tersenyum, ia baru saja mengerem mobilnya perlahan karena lampu lalu lintas menunjukkan warna merah.

" iya bagus.. apa judulnya?" tanya shilla pelan, kini cakka menoleh dan menatap shilla.

" aku dan dirimu" ucap cakka menatap beningnya bola mata shilla. Shilla semakin terdiam, ditatapnya cakka, orang yang dulu pernah mengisi hatinya dan juga menghancurkan hatinya, jantungnya kini seakan berdetak kencang, aliran darahnya serasa mengalir deras. Haruskah ia mengakui, cintanya memang belum sepenuhnya hilang untuk cakka? Atau memang tak pernah hilang?

" drrtt.. drrtt.." i-phone shilla pun bergetar, sebuah telepon dari nomor tak dikenal masuk dalam perangkat lunaknya itu. Shilla memandang layar i-phonenya.

" siapa shil? Kok gak diangkat?" tanya cakka yang kini mulai menginjak gas perlahan karena lampu di depan mereka sudah berwarna hijau.

" enggak tau, gak ada nomornya." Ucap shilla menggelengkan kepalanya pelan.

" angkat aja siapa tau penting" ucap cakka, shilla pun akhirnya mengangkat teleponnya.

" hallo..." ucap shilla

" hai phoenix." Ucap seseorang dari seberang sana, shilla terdiam seketika.

@ Rumah Alfy

" maaf, aku tau aku salah menyembunyikan ini sama kamu vin, aku hanya.. aku hanya tak tau harus memulai darimana mengatakannya..." ify terdiam duduk diatas ranjang tanpa memandang wajah alvin suaminya yang kini berdiri dihadapannya mendengar setiap perkataannya dengan seksama. Ify kini perlahan mengangkat kepalanya menatap alvin.

" aku benar-benar minta maaf karena merahasiakan hal ini sama kamu, aku hanya takut, aku takut kamu dan lysa akan semakin dalam bahaya, aku takut kehilangan kalian, aku.. aku gak bisa hidup tanpa kalian, aku..." ucapan ify yang sangat cepat dan terlihat sangat panik dan gugup itu terhenti, karena alvin menarik tangan ify sampai ify berdiri dan berada dalam pelukannya.

SHUT-UP!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang