SHUT-UP!! Part 34

1.3K 41 0
                                    

@ Rumah Sakit

" Apa yang terjadi? Siapa yang bisa kasih gue penjelasan?" ucap agni menatap semua temannya satu-persatu.

" Jawab Gue!! Rio sakit, iya kan? Alvin? cakka? iel?"ucap agni.

" udahlah ag, rio gak knp-knp. Ya kan vin?"ucap ify

" iya ag, rio mungkin kecapean aja" ucap alvin.

" kecapean? Emang rio ngapain?" Tanya sivia curiga

" iya rio kecapean karena ngurusin hotel-hotel dan perusahaannya, rio kan Cuma sendiri" ucap iel mencoba menutupi keadaan sebenarnya.

" bohong... kalian pasti bohong..."ucap agni yakin.

" cakka, lo temen rio yang paling bisa gue percaya. Tolong jangan bohongin gue, ada apa sama rio. Gue bukan orang bodoh yang percaya rio Cuma kecapean aja. Kasitau gue, bisa kan?" agni mendekati cakka, menatap cakka dalam. Cakka pun membalas tatapan agni.

" Rio..... Maaf Ag, aku gak bisa kasitau"ucap cakka dan berusah menjauh dari agni.

" Apa?? Gak bisa kasitau? Tapi kenapa? Cakka..."Agni memegang lengan cakka, tapi cakka sama sekali tak menoleh.

" maafin aku ag"batin cakka. tak lama saat semua masih terdiam tak memberitahu agni, pintu ruang icu terbuka.

" Agni... " panggil rio, rio sudah berdiri tegap seperti tak pernah terjadi sesuatu padanya.

" Rio...."Ucap alvin dan iel serempak. Yang lain hanya terdiam kaget melihat rio dalam keadaan segar-bugar. Begitu pula dengan agni.

" baru juga ditinggal bentar, udah mau selingkuh sama cakka nih?" ucap rio sambil tersenyum, rio bersender didinding dekar ruang icu melipat kedua tangannya. Agni langsung berlari memeluk rio. Begitu berada dalam dekap rio, airmata agni langsung menetes. Rio pun memeluk agni, membelai perlahan rambut agni.

" kamu bikin aku takut tau gak sih" ucap agni bergetar masih memeluk rio.

" aku...." Tubuh rio yang belum kuat itu hampir jatuh kalau saja tidak ada alvin yang tepat berdiri dibelakang agni, dengan cepat alvin menjabat tangan rio, serta menahannya kuat, rio memeluk agni dengan satu tangannya, sementara tangan yang lain bertumpu sekuat tenaga pada tangan alvin. rio hanya bisa memberi senyuman terimakasihnya pada Alvin. sementara ify mencegah shilla dan sivia untuk bertanya.

" ada hal yang perlu kita bicarakan sepulang dari sini, tapi hanya kita bertiga. Jangan sampai agni tau" ucap ify pelan yang mengundang kebingungan shilla dan sivia namun mereka diam tanpa berkata apa-apa.

" aku gak apa-apa, jangan nangis ah, cengeng dasar" ucap rio sambil tertawa kecil.

@ bougenville café

" Lo gila brain!, lo berani-beraninya sembunyiin masalah sebesar ini?!!"ucap sivia dengan amarah.

" jadi rio itu adik kandung riko? Ya ampun, kasian banget agni, gimana kalau sampai agni tau?" ucap shilla.

" Sial!! Kenapa sih, Takdir seneng banget mempermainkan kita?" ucap sivia.

" kita gak ada cara lain, agni suatu saat cepat atau lambat pasti tau. kita harus kasitau dia, kita gak bisa nyembunyiin hal ini terus sama bozz" Ucap shilla

" Gak shill, Bozz pasti gak bisa terima ini," ucap ify

" tapi brain, kalau kita terus menyembunyikan hal ini dan sesuatu terjadi sama rio seperti riko dulu, Agni akan lebih gak bisa terima" ucap shilla

" tunggu, gue baru sadar ternyata selama ini bukan suatu kebetulan. Semua tingkah laku dan cara bicara rio mirip dengan riko, mengapa rio juga mampu mengurus seorang diri perusahaan Haling sebanyak itu" ucap sivia.

SHUT-UP!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang