Shut-up!! Part 30

1.5K 46 0
                                    

Semua Tentang Cinta

Dia tahu saatnya hatiku berbunga

Dia tahu saatnya jiwaku terluka

Dan ketika air mata pun menetes

Cintanya buatku terbangun

Reff:

Cinta adalah sebuah anugerah

Cinta tak bisa diterka

Mungkin kita mati tanpa cinta

Cinta bisa hidupkan jiwa

Jika cinta merasuk di dalam benakmu

Kau 'kan lakukan semua hal yang gila

Tanpa kau sadari cinta membuatmu

Menangis juga tertawa

(by: kerispatih)

@ kantin

" gue akuin, gue salah kemarin itu. Gue keterlaluan. Lo mau kan maafin gue kan?" tatap sivia ke iel.

" gak apa-apa kok, gue juga udah ngeluapain peristiwa itu" ucap iel singkat.

" jadi gue dimaafin?" ucap sivia ragu. Iel hanya mengangguk sambil tetap memandang ke arah gelas berisi juice dihadapannya tanpa memandang ke arah sivia.

" katanya, lo maafin gue? Tapi sikap lo kok masih dingin gini sama gue?" ucap sivia karena kesal melihat iel yang tak mempedulikannya.

" lo mau tau alasannya?"iel pun sekarang menatap sivia tajam.

" iya, kenapa?" Tanya sivia.

" karena susah rasanya harus berdekatan dengan orang yang kita cintai tapi orang itu gak sedikitpun mencintai kita" ucap iel penuh penekanan. Sivia terdiam.

" maaf iel, gue..." sivia tertunduk.

" gue maafin lo, gue maafin semua sikap lo sama gue, semua sakit hati dan rasa malu yang lo kasih buat gue. Tapi tolong! Jangan paksa gue untuk bersikap seperti dulu lagi ke lo. Gue Cuma manusia biasa yang punya rasa sakit hati, dan gak mau tersakiti lagi" ucap iel tegas, sambil berdiri dan meninggalkan sivia yang hanya bisa terdiam tanpa kata. Perasaan sakit hatiitu kini hadir di hati sivia. Ada perasaan tak rela jika semua perhatian iel, semua keisengan iel harus hilang. Tak rela jika ternyata hari-harinya harus menerima sikap dingin dari iel seperti sekarang ini.

" kenapa ternyata hati ini seakan bilang, gue butuh iel?" batin sivia. Dengan cepat sivia pun mengejar iel yang sudah keluar kantin.

@ loby

" lupain dia! Lupain sivia kalo lo gak mau sakit hati lagi!" batin iel. Iel pun terus berjalan dengan pikiran-pikiran di otaknya. Tak mendengar kalau sivia berteriak memanggil namanya, mengejarnya dari belakang.

" IEL.... IEL...." Teriak sivia. Iel terus berjalan sampai akhirnya iel merasakan ada seseorang memeluknnya dari belakang, dilihatnya tangan putih itu memeluk pinggangnya.

" jangan balik badan sebelum gue selesai ngomong" ucap sivia masih terus memeluk iel. Iel pun terdiam, tanggannya yang tadi ingin melepaskan tangan sivia dari pinggangnya terhenti seseaat ia turunkan kembali tangannya.

" jujur gue gak tau apa yg udah gue lakuin sekarang, mungkin setelah ini gue akan menyesal. Tapi gue Cuma mau jujur, kalau gue gak bisa terima sikap dingin lo ke gue, gue terbiasa dengan kejailan lo, gue terbiasa kita bertengkar, gue terbiasa dengan perhatian lo. Mungkin saat ini gue cewe paling egois, tapi gue gak mau lo berubah" ucap sivia. Iel pun perlahan memengan tangan sivia yang melingkar di pingganggnya dan melepaskannya perlahan. Ia berbalik menatap sivia.

SHUT-UP!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang