Shut-Up!! Part 64

1.5K 46 2
                                    

@ rumah siviel

" Pagi ma.. pa.." ucap obiet ketika sampai di meja makan,sivia dan gabriel terlihat sudah duduk manis di sana.

" Pagi..." ucap gabriel yang sambil sibuk mengutak-atikhandphonenya.

" pagi sayang... ayo duduk, sarapan dulu." Ucap sivia.

" iya ma.." ucap obiet sambil tersenyum, sivia kini melirikke arah suaminya.

" sampai kapan kamu main hp?" tanya sivia pada gabrieldengan intonasi penuh penekanan. Mendengar suara sivia, iel perlahan menaruh hpnya diatas meja dengan rapi.

" udah selesai kok" cengir gabriel. sivia hanya menghelanafas panjang, namun kini melihat gabriel dan obiet yang sedang menikmatisarapan pagi mereka, sivia menyadari anak sulungnya tak kelihatan sedari tadi.

" kakakmu mana?" tanya sivia pada obiet

" masih di kamar kayanya ma." Ucap obiet santai setelahmenenguk segelas air jeruk dingin kesukaannya.

" pasti dia lagi galau gara-gara semalem, dasar anak muda"ucap iel santai sambil menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya, lalumengunyahnya.

" kayanya sih pa.. kak stevent kan emang suka galau kayapapa" ucap obiet tak kalah santai.

" enak aja, sejak kapan papa galau?" ucap iel berdalih.

" sejak masih muda waktu seumuran sama kak stevent, waktungejar cinta mama kan papa galau sampai mau ke itali segala, papa lupa? Kanpapa sendiri yang cerita waktu itu. hah.. apa semua orang kalau jatuh cinta itusuka galau ya? Bingung.." ucap obiet menggeleng-gelengkan kepalanya. Ielmengernyitkan dahinya, sial! Tau gitu dulu dia gak usah cerita-ceritapengalamannya deh, kalau ujung-ujungnya jadi bumerang buat dirinya sendiri. Danperdebatan itu sempat terjadi beberapa saat di meja makan, gabriel versusobiet. Sementara sivia memilih melihat kondisi stevent di kamarnya, galau bolehtapi paling tidak anaknya itu tetap harus sarapan.

@ kamar stevent

Seorang pemuda pewaris pertama kerajaan Damanik Corporationitu, ternyata sudah bangun sedaritadi, terduduk manis di tepi ranjangnyasesekali melihat bingkai foto besar di dinding yang menempel di tengah kamarnyadi atas kepala ranjangnya. Foto seorang gadis cantik dan anggun yang sedangtersenyum begitu menawan dibawah sinar matahari yang mulai tenggelam di tepipantai, terlihat menatap pemuda yang merangkulnya dari belakang dengan penuhcinta.

" kalian memang pasangan yang serasi kok.." suara sivia yangberdiri diambang pintu menyadarkan stevent dari lamunannya.

" mama..." ucap stevent menatap sivia. Sivia kinimenghampiri jagoannya yang kini ternyata sudah besar, bahkan berani untukmeminta orangtuanya melamarkan wanita untuk dijadikannya istri sebagaipendamping hidupnya. Sivia duduk disamping stevent, dilihatnya stevent denganseksama. Anak pertamanya ini memang sangat menduplikasi suaminya, baik dariwajahnya, karakternya, ya mungkin selera wanita yang agak berbeda, anaknya inimungkin berselera lebih tinggi dari ayahnya, mengingat lysavin benar-benar tipewanita idaman, perpaduan antara ify dan alvin membuatnya tumbuh sebagai gadisyang paling diinginkan setiap ibu untuk dijadikan calon menantu bagi anaklaki-lakinya, lysa sangat cantik, senyumnya manis, penampilannya anggun menawanbegitu berkelas walau dalam balutan pakaian sederhana sekalipun, ia pintar,baik, lembut, tutur bahasanya sopan. Ya anaknya ini memang pintar sekalimemilih.

" ma, kenapa om alvin nolak ya ma?" pertanyaan stevent yangtiba-tiba menyadarkan sivia dari lamunannya, ia kini merangkul stevent.

" mama juga gak tahu, mungkin karena lysa masih sekolah,kamu harus bersabar sayang" senyum sivia.

" ya kan kita udah bilang pernikahannya nanti setelah lysalulus, itu juga masih setahun lagi, tapi kenapa tetep gak boleh? Gimana donkma? Semalam om alvin nolak lamaran stevent, jangan-jangan nanti dia batalinpertunangan ini lagi? Maaa....." stevent kini merebahkan dirinya di ranjang,menyenderkan kepalanya di paha sivia, sivia hanya tersenyum kecil melihattingkah anaknya kini.

SHUT-UP!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang