SHUT - UP !! Part 52

1.3K 47 2
                                    

@ Rumah Alfy

Di pagi hari ini, seperti biasa ify memerankan seorang ibu rumah tangga yang baik, dapur sudah kembali rapi sehabis ia menyiapkan sarapan untuk alvin dan lysavin anak mereka.

" ini kopi nya vin.." ucap ify seadanya, biarpun semalam mereka sempat ada masalah tapi ify tahu betul kodratnya sebagai istri yaitu harus tetap melayani kebutuhan suaminya ini, apapun keadaannya. Namun alvin menahan tangan ify yang ingin beranjak itu.

" kamu masih marah ?" ucap alvin menatap ify.

" enggak.." ucap ify seadanya.

" fy, aku minta maaf aku..."ucapan alvin tiba-tiba terhenti karena ify memotong pembicaraannya.

" aku yang minta maaf, aku yang salah.." ucap ify tiba-tiba, kini giliran ify yang memegang tangan alvin dan mengelusnya perlahan.

" kamu gak salah fy, bukan itu.. hanya aja aku.." ucap alvin

" aku tau vin, cakka adalah sahabat kamu, bahkan sudah seperti saudara kamu sendiri, sama seperti aku dan sahabat-sahabat aku, aku akan melakukan hal yang sama dengan kamu seandainya agni atau yang lainnya meminta aku menjaga rahasia mereka.. maaf, seharusnya aku gak seperti kemarin malam bertanya seperti itu sama kamu" ucap ify pada alvin

" makasih fy, makasih karena kamu udah jadi istri terbaik buat aku, makasih karena selama ini kamu udah pengertian sama aku." Ucap alvin mencium tangan ify.

" ya, aku juga makasih karena kamu udah jadi suami paling perhatian dan romantis buat aku.." ucap ify tersenyum.

" jadi selama ini kamu menilai aku romantis ? baru tau aku ?" senyum alvin sambil tertawa kecil ia merangkul ify untuk duduk dipangkuannya.

" ya romantis kok kadang-kadang, walau kalah romantis dibanding gabriel." Tawa ify pelan.

" loh jadi ngebandingin aku nih ceritanya sama iel ? iel itu bukan romantis tau, tpi lebay.." tawa alvin

" biar lebay tapi bisa bikin sivia bahagia, buat aku itu cukup." Senyum ify. Alvin hanya tersenyum sambil mencium kening ify. Ify membetulkan kerah kemeja alvin. Dan si kecil pun sudah turun bersama pengasuhnya.

" Papa... mama..." ucap si kecil lysa. Ify pun segera turun dari pangkuan alvin.

" wah lysa udah cantik.. makasih ya mba.." ucap ify

" sama-sama bu" ucap pengasuh lysa

" eh anak papa udah cantik loh, ini rambutnya lucu banget, siapa yang kuncirin?" tanya alvin

" mba yang kuncirin papa..."ucap lysa

" oh pinter ya mba nya, udah bilang makasih belum sama mba lysa ?" lysa pun menggeleng, ify yang sedang menyiapkan bekal roti di tas lysa pun tersenyum.

" bilang makasih donk sayang, kan mba nya udah baik mau siapin lysa buat pergi sekolah, kuncirin lysa, nanti kalau lysa gak bilang makasih mba nya gak mau ngurusin lysa lagi gimana ? " ucap alvin

" jangan donk pa, mba maaf ya lysa lupa bilang makasih tadi. Makasih ya mba.." ucap lysa

" iya non..." senyum si pengasuh lysa. Alvin dan ify pun tak berhenti tersenyum. Ya lysa adalah sumber utama kebahagian mereka. Jika lysa adalah anak yang selalu membawa kebahagian dan kelucuan di rumah tanga alvin dan ify, sepertinya gabriel dan sivia akan memikirkan apakah stevent itu bisa dikatakan kelucuan yang sama dalam rumah tangga mereka.

@ rumah siviel

" aku tanpa mu butiran debu yeeee yeee.." nyanyi stevent sambil menggunakan headphone dikepalanya, pengasuh stevent yang terdiri dari 3 orang ini sedang sangat sibuk di kamar tuan muda ini. Yang satu sedang membujuk stevent untuk memakai seragam sekolahnya, yang satunya sibuk membereskan tas sekolahnya, sementara yang satunya sibuk menyuapi stevent.

SHUT-UP!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang