Namaku Syakilah Ferdillah Gham, sekarang aku duduk di kelas XI IPA 1, tepatnya di Yayasan Bakti International School.
Aku mempunyai sahabat dekat yang bernama Arifan Leonardo, panggil saja ia 'Rifan' atau apapun sesuka kalian. Namun berbeda denganku, aku hanya memanggilnya 'Ri'. Hanya aku yang boleh memanggilnya begitu, kalian tidak.
Rifan satu sekolah denganku, ya dari kecil dialah yang selalu menjagaku, bahkan menurutku dia adalah malaikat pelindungku. Ia sekarang setingkat denganku, hanya saja aku dengannya beda jurusan, yaitu XI IPS 2.
Aku bersahabat dengannya sudah cukup lama, tetapi you knowlah pasti ada salah satu yang kalah dalam rasa.
Aku mencintainya tetapi aku hanya memilih diam, agar semua baik-baik saja, dan agar hubungan kami tidak renggang. Aku sangat menyayanginya dan aku takut kehilangan dirinya hanya karena sebuah hubungan yang menurutku mungkin tidak selalu berujung kebahagiaan.
Selain Rifan, sekarang aku hanya mempunyai ayahku, Freddi Gham. Dan saudara lelakiku Fero Ferdiansyah Gham.
Ibuku meninggal 2 tahun yang lalu, ia sakit keras dan kata dokter nyawanya tidak dapat tertolong lagi. Sedih? pasti.Dan sekedar informasi, rumah Rifan bersebelahan dengan rumahku, ya di Kompleks Mawas Indah. That's right! We are neighbors!
Ayah seringkali menyuruh Rifan untuk menguntitku kemanapun aku pergi, sekaligus menjadi bodyguard pribadiku, jika ayah sedang pergi ke luar kota dengan alasan urusan 'bisnis' bersama dengan kak Fero.
Broken home? tidak juga, aku tidak kesepian seperti mereka yang jauh dari keluarganya. Ayahku terkadang rela meninggalkan pekerjaannya hanya untuk mencari tahu kabarku. But, my father really trust to Rifan.
(Riwayat revisi 1) 07 Okt 2019.
Don't forget to vote guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Teen FictionDua insan yang saling mencintai namun berbeda pendapat untuk mengungkapkannya. Diam tapi menyakitkan, atau pergi tapi takut kehilangan? Don't copy my story!