Rasa-1

866 21 5
                                    

Hari ini adalah hari pertamaku duduk di bangku kelas XI.

Pagi ini aku ke sekolah bersama Rifan, karena Ayah sudah berangkat ke Merauke bersama Kak Fero.

Tingtong....
Bel rumah ku berbunyi.

Pasti Rifan! Batin ku sangat yakin. sejak dahulu selalu begitu, saat habis penaikan kelas pasti ia ingin cepat ke sekolah untuk berebut bangku, hm.

"Tunggguuuuu..." Ucapku sambil berlari kecil menuju pintu depan.

Clekk...

"Tuan putri udah siap?" Ucap Rifan sambil tersenyum manis padaku.

"Eh, udah-udah, ayo berangkat." Ajakku.

"Yaudah naik," Ucap Rifan sambil memberiku helm.

"Ri, kok hari ini ke sekolahnya cepet amat sih? Untung Kila udah siap-siap dari tadi." tanyaku basa-basi.

"Emangnya lu mau telat di hari pertama kenaikan kelas? Lu mau ga dapet bangku?" feel ku benar, kan?

"Hm, terserah Rifan aja deh." balas ku mengiyakan.

*****

Aku berjalan menuju kelas baruku. Dan di perjalanan aku berpapasan dengan Tasya, ia adalah teman baikku. Aku mengenalnya sejak SMP.

"Kil, kita duduknya paling depan aja gimana? Supaya tegang gitu. Wkwk." Ucap Tasya yang sangat antusias kepadaku.

"Terserah Tasya aja, emang Tasya mau duduk bareng lagi sama Kila?" Tanyaku.

"Iya dong, gue kan sahabat lu." Jawab Tasya sambil merangkul pundakku. Aku tersenyum,
"Kil, pulang sekolah kita jalan yuk," Ajak Tasya.

"Yah.. Kayaknya aku ga bisa Sya." jawabku.

"Loh, kenapa?" tanya Tasya lagi dengan wajahnya yang memelas.

"Aku baliknya sama Rifan, soalnya Papa udah berangkat semalam."

"Emang bokap lu kemana lagi? Tega amat ninggalin anak mulu."

"Papa ke merauke. Ya, mungkin sebulan di sana."

"Betah amat lu sendiri."

"Hm," Ucapku sambil menundukkan kepala.

Aku memang anak yang selalu di tinggal sendiri oleh Papa dan kak Fero

Untung ada Rifan yang selalu menemani sepiku. Entahlah mungkin aku bisa gila jika Rifan tidak ada.

*****

"Kila sama gue bakal duduk di bangku paling depan." Ucap Tasya kepada teman-temanku dengan sedikit berteriak.

"Lu serius? Sejak kapan lu mau duduk di depan?hahahaha,"Ejek Nadila sambil terkekeh.

"Yah gue mau coba aja, mau coba senam jantung." Jawab Tasya dan ikut terkekeh.

Aku pun duduk di bangku paling depan dan berhadapan dengan meja guru. Memang anti mainstream.

Dan hari ini mata pelajaran di jam pertama adalah IPA Biologi, dan you knowlah bagaimana jika gurunya adalah guru BP yang sekaligus merambat menjadi Wali Kelas kami ini.

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang