Chapter37

5.8K 353 0
                                    

Vino sudah siap dengan gitar ditangannya, Bimo sudah siap dengan stik drum ditanganya, bahkan Vanessa dan Fitri pun sudah siap dengan alat musik yang mereka mainkan.

Suara riuh tepukan tangan dari para penonton membuat mereka yang sejak beberapa menit yang lalu berdiri tegak diatas panggung, mulai merasakan kegrogian mendalam. Perlahan keringat dingin mulai bercucuran, ditambah lagi aransemen lagu yang mereka ubah dalam waktu yang terbilang singkat.

Vino terlihat menarik napasnya perlahan, beberapa saat kemudian ia pun menghembuskan kembali napas yang sudah ia hirup melalui lubang mulutnya perlahan.

1

2

3

Bimo menyatukan stik drum yang ia pegang diatas kepala seperti hitungan untuk memulai permainan alat musiknya kemudian dengan lihai memukul-mukul drum yang berada di hadapannya, sesuai nada Bimo menikmati setiap pukulan yang ia lakukan.

Begitupun Vino yang baru saja ikut mengiringi pukulan drum dari Bimo dengan gitar listriknya.

Suasana semakin meriah dan juga riuh tepukan penonton ketika sang vokalis mulai bernyanyi musik bergrande bitz dengan mahir serta merdunya.

"Aaaaaaa... Keren banget!!!!" ucap salah satu penonton dibarisan paling depan.

Vanessa dan Fitri tak mau kalah, jemarinya mulai memainkan alat musik didepannya. Perpaduan yang sangat sempurna dari empat alat musik dan suara sang vokalis yang sangat berbakat.

Beberapa saat musik dan suara vokalis mengalun merdu. Seperkian detik selanjutnya Vino mengganti gitar listrik miliknya dengan gitar akustik yang sudah ia sediakan sebelumnya. Dalam waktu yang bersamaan alunan musik berubah menjadi jaz, semua penonton menikmati aransemen yang terbilang memukau itu.

Para pemain alat musik dan vokalis pun ikut tersenyum ketika respon dari para penonton dan juga juri tentunya yang ikut merespon positif dan terlihat menikmati alunan musiknya.

Tiba-tiba saja lampu sorot panggung menyala dan ditujukan pada sang vokalis diatas sana.

Alunan musik berubah untuk ketiga kalinya menjadi musik akustik dengan suara vokalis yang mamph menyentuh kalbu. Seluruh penonton lagi-lagi merasa terbuai oleh alunannya. Bahkan tak sedikit para penonton malah terbawa suasana berkat musik yang mereka bawakan.

Sempat berpikir tuk pergi
Dan terlintas tinggalkan kau sendiri
Sempat ingin sudahi sampai disini
Coba lari dari kenyataan

Tapi kutak bisa
Jauh jauh darimu

Kutak bisa
Jauh jauh dari mu..

Sebuah lirik penuh arti yang sang vokalis sampaikan untuk para menikmatnya dibawah sana. Seakan sedang bercerita sang vokalis pun ikut menikamati apa yang sejak tadi ia senandungkan, begitu pula para pemain alat musik lainnya, terlebih lagi Vino yang banyak mengiringi alunan vokalis.

Lalu mau apa lagi
Karena kita sudah tak saling mengerti
Sampai kapan bertahan seperti ini
Dua hati bercampur emosi

Tapi kutak bisa
Jauh jauh darimu

Kutak bisa
Jauh jauh darimu

Janji Ali Untuk PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang