***
14.00
Udah 3 jam berlalu tapi Hujan belum kunjung reda juga, Hal itu ngebuat siswa/i harus menunggu di kelas masing masing sebelum pulang kerumah.
"Eh busettt dah, ini hujan apa mantan, perginya lama amatt." Teriak Dhana yang ngebuat Yudhis plus temen sekelasnya risih
"Emang Lo punya mantan dhan?"
" Haha Lo sih Dhis terlalu sepele sama gue. Ya jelas gaada la_-"
"Anjayyy wkwk. Sabar dhan mungkin Allah gamau buat elo sakit hati, Makanya cewe ga ada yang mau sama Lo." terang yudhiss yang berusah menasehati dhana pluss mukanya sok di seriusin.
"Ssttt Bising Lo pada. Bisa diem ga sih. Jomblo teriak Jomblo." Ucap Andra yang entah sejak kapan berada di depan kelas.
"Yaallah Ampunilah dosa temen hamba yang gesrek ini Yaallah. Bukakan lah pintu hati mereka Yaallah, biar mereka sadar kalo mereka juga jomblo." Pintah dhana yang mengangkat kedua telapak tanganya + muka yang sok di sedih sedihin.
"Wuhahawuhaha, Gue juga ngerasa aneh dhan, Kita bertiga Most Wanted di SMA ini. tapi hati gue belum ada yang nyantol sama cewe sini." Timpal Yudhis sambil menahan ketawanya yang hampir pecah.
***
Disisi lain , Nasya tampak sedih. Dia ga suka hujan, dia benci hujan, Dia gamau datang hujan. But now, hujan datang mengguyur kota Jakarta.
"Apaan sih nih hujan, Udah 3 jam juga turunnya , tapi ga reda reda, sebel asya mah."
"Santai aja kali Sya, Bentar lagi juga pasti reda kok." Sahut Naina yang sejak tadi sibuk main game di ponselnya.
"Bukan masalah reda enggak nya, tapi gue ga suka aja sama Hujan, Ngalangi kegiatan orang, Buat mood orang hancur, And blablablablab.."
"Lo kenapa sih sya? kok gue perhatiin dari tadi lo Bete mulu? kenapa? ada masalah?"
"Emm enggak kok Na, Btw ini hujannya udah reda, Lo gamau pulang?"
"Iya Sya, Ini juga gue mau pulang. Lo pulang sama siapa?"
"Gue nanti dijemput kok Na, Ini juga gue lagi mau nelpon Mang Aaaaaaaa......OMG gue lupa kalo gue ga nge save nomor nya mang Adi." Ketus asya yang saat ini mengumpat dirinya sendiri.
"Lo kok bisa ga ngesave nomornya Mang Adi sih Sya, Gue mah udah boncengan sama Dira, Jadi ga bisa nganterin Elo deh. Sorry yah."
"Iya gapp kok Na. Lo berdua diluan aja Entar gue pulang naik taksi."
"Gappa Sya? duh gue jadi gaenak nih ninggalin lo sendirian."
"Gappa santai aja kali Na. Lagian waktu gue dibandung gue sering kok pulang naik taksi."
"Ya itu Bandung Sya, Ini kan Jakarta entar lo ada apa apa gimana?.... Ndra, Ndra, Andra sini deh? Teriak Naina yang kebetulan ngeliat Andra lewat.
"Gue?" Andra menunjukkan ke dirinya sendiri
"Ya iyalah, Andra di kelas ini kan cuma satu, ya itu Elo." Ucap Naina yang spontan wajahnya berubah ekspresi menjadi gembira.
"Em iya juga ya, Kenapa lo manggil gue? tumben tuh biasanya nyapa aja kagak."
"iya nih Ndra, Ini nih si Nasya mau pulang tapi gaada yang jemput."
"Terus urusannya sama gue apa?" Jawab andra sambil ngeliatin Nasya dari bawah sampe atas.
"OH MY GOD! Lo pe'ak atau oon atau gimana sih? masa iya lo tega ngeliat dia pulang sendirian. dia kan masih baru di Jakarta entar kalo dia kenapa napa gimana?" Jelas Naina panjang lebar yang mulai gedek dengan sikapnya Andra.
"Emmmmm yaudah deh pumpung gue lagi baik, gue anterin dah." Slow respon Andra.
"Okee Maaaci Andraaa.. Kalo gitu gue sama Dira pulang diluan ya Ndra, Sya, Kasian tuh si Dira udah dari tadi nunggu di Parkiran." Ucap Naina melihat Andra dan Nasya bergantian.
***
Nasya dan Andra sekarang sedang berada di Motornya Andra (Yaiyalah masa di Pohon wkwk) Melihat suasana yang cukup hening Andra mencoba memecahkan keheningan tsb.
"Emm yya, ya, aduh siapa sih nama Lo?" Lirik Andra terhadap Nasya yang saat ini berada di jok belakang motornya Andra.
"Asya."
"Oiya Asya, Sya kayanya hujan mau turun lagi deh, Lo mau gue terusin apa berhenti dulu?"
Sambil mendongak ke atas Nasya sadar dari lamunannya.
"Terserah Lo aja deh Ndra."
Andra pun memutuskan agar mereka berhenti sejenak di sebuah warung.
"Lo kenapa Lo gasuka hujan ya? Gue perhatiin dari tadi Lo sedih kalo hujan dateng." Tanya Andra yang berusaha memecahkan keheningan.
Nasya tampaknya tak menghiraukan pertanyaan dari Andra.Ia malah asik dengan Lamunannya. Tanpa ia sadari sebulir air mata mengalir dari matanya yang indah itu.
Andra yang melihat air mata keluar dari matanya Nasya, Tiba tiba mengeluarkan sapu tangan dari sakunya.
"Nih sapu tangan ambil, Elap tuh air mata Lo, Lo jelek kalo lagi nangis." Perintah Andra yang menyodorkan sapu tangannya ke arah Nasya
Dengan sedikit melirik Andra, Nasya mengambil sapu tangan yang diberi Andra. Kemudian mengelap air mata yang jatuh membasahi pipinya.
"Makasi" Jawab Asya singkatt (singkat broo singkattt makasii doanggggg. OH MY GOD! ni cewe dingin amatttt sama cowo)
"Lo kalo ada masalah cerita, Jangan dipendem mulu, Hati itu ga kayak mangga yang kalo dipendem makin baik, Hati itu ibarat kutu dalem rambut yang kalo ga dikeluarin makin gatel makin sakitt." Jelas Andra yang berusaha membaikan Mood Nasya.
Namun apalah daya, Sikap dingin plusss cuek nya Asya tetep ngelekat padanya. Bayangin coba masa Andra yang dari tadi ngajak ngobrol, perhatian sama Asya cuma senyum singkatt doangg. sebel Author mah sebellll. ih Acha Mahhhhhhhh
***
"Makasih ya Ndra udah nganterin gue pulang kerumah" Ucap Asya yang saat ini tengah berada di depan rumahnya.
"Iye iyee, Santai aja kali gue mah memang baik orangnya.' Jawab Andra dengan tingkat kepedean supeerrnya. " Yaudah kalo gitu gue balik dulu ya Sya."
Acha pun hanya menganggukan kepalanya.
"Aneh nih cewek jelas jelas gue udah baik dari tadi sama dia, eh malah jawabnya singkat doang, beda 180° pas dia nabrak gue. poteq hatikuu. poteqq hati Andraa Yaallah." Batin Andra dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN THE RAIN
Teen FictionJatuh dan Cinta 💛 Kita di pertemukan di hujan , Bersama sama di hujan, Bahkan kita berpisah di hujan. Mungkinkah kita akan bertemu kembali di Hujan? Hii💛 Follow ig @dwiipspt_ yaa Vote dan Coment jugaaa 💛💋